Komodo
Pulau Komodo
Geografi
Lokasi Asia Tenggara
Koordinat 8.55° S 119.45° EKoordinat: 8.55° S 119.45° E
Kepulauan Kepulauan Sunda Kecil
Wilayah 390 km²
Administrasi Provinsi Nusa Tenggara Timur
Demografi :Populasi perkiraan 2000, Masyarakat pribumi Bugis, dll
Pulau Komodo adalah sebuah pulau yang terletak di Kepulauan Nusa Tenggara. Pulau Komodo dikenal sebagai habitat asli hewan komodo. Pulau ini juga merupakan kawasan Taman Nasional Komodo yang dikelola oleh Pemerintah Pusat. Pulau Komodo berada di sebelah barat Pulau Sumbawa, yang dipisahkan oleh Selat Sape.
Secara administratif, pulau ini termasuk wilayah Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Indonesia. Pulau Komodo merupakan ujung paling barat Provinsi Nusa Tenggara Timur, berbatasan dengan Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Pulau ini dihuni oleh berbagai satwa liar seperti : komodo dragon atau giant monitor lizard, merupakan satu-satunya jenis binatang langka di dunia. Jenis satwa lainnya yaitu kuda liar, kerbau liar, anjing, babi hutan, rusa dan lain sebagainya serta berbagai jenis burung seperti gosong, kakak tua, ayam hutan dan lain sebagainya. Kawasan ini mempunyai iklim laut kering karena pengaruh angin musim hujan dari bulan November sampai bulanapril sedang curah hujam rata-rata antara 800-100 mm per tahun.
Di Pulau Komodo, hewan komodo hidup dan berkembang biak dengan baik. Hingga Agustus 2009, di pulau ini terdapat sekitar 1300 ekor komodo. Ditambah dengan pulau lain, seperti Pulau Rinca dan dan Pulau Gili Motang, jumlah mereka keseluruhan mencapai sekitar 2500 ekor. Ada pula sekitar 100 ekor komodo di Cagar Alam Wae Wuul di daratan Pulau Flores tapi tidak termasuk wilayah Taman Nasional Komodo.
Pulau ini termasuk pulau yang sangat langka. Betapa tidak pulau habitat asli hewan purba ini sampai sekarang masih melindungi kehidupan purba yang ada didalamnya. Sampai sekarang kita bisa melihat Komodo yang diyakini merupakan hewan purba hidup dihabitat aslinya dan belum punah. walaupun sekarang ini kehidupan mereka terancam punah, tetapi dengan dukungan semua orang yang peduli terhadap satwa langka ini binatang purba ini tetap ada.
Selain komodo, pulau ini juga menyimpan eksotisme flora yang beragam kayu sepang yang oleh warga sekitar digunakan sebagi obat dan bahan pewarna pakaian, pohon nitak ini atau sterculia oblongata di yakini berguna sebagai obat dan bijinya gurih dan enak seperti kacang polong.
Taman Nasional Komodo didirikan pada tahun 1980 dan dinyatakan sebagai Situs Warisan Dunia dan Man and Biosphere Reserve oleh UNESCO pada tahun 1986, merupakan obyek wisata Indonesia Timur khususnya di kawasan wisata Nusa Tenggara Timur yang terbanyak dikunjungi ilmuwan binatang purbakala.
Taman Nasional Komodo awalnya dibentuk untuk melestarikan unik Komodo (Varanus komodoensis), pertama kali ditemukan oleh dunia ilmiah pada tahun 1911 oleh JKH Van Steyn. Sejak itu telah memperluas tujuan konservasi untuk melindungi seluruh keanekaragaman hayati, baik laut dan darat.
Di Pulau Komodo, hewan komodo hidup dan berkembang biak dengan baik. Hingga Agustus 2009, di pulau ini terdapat sekitar 1300 ekor komodo. Ditambah dengan pulau lain, seperti Pulau Rinca dan dan Pulau Gili Motang, jumlah mereka keseluruhan mencapai sekitar 2500 ekor. Ada pula sekitar 100 ekor komodo di Cagar Alam Wae Wuul di daratan Pulau Flores tapi tidak termasuk wilayah Taman Nasional Komodo.
Selain komodo, pulau ini juga menyimpan eksotisme flora yang beragam kayu sepang yang oleh warga sekitar digunakan sebagi obat dan bahan pewarna pakaian, pohon nitak ini atau sterculia oblongata di yakini berguna sebagai obat dan bijinya gurih dan enak seperti kacang polong [wikipwdia]
Taman Nasional Komodo yang meliputi Pulau Komodo, Rinca and Padar, ditambah pulau-pulau lain seluas 1.817 persegi adalah habitat asli komodo.
Taman Nasional Komodo didirikan pada 1980 untuk melindungi kelestarian komodo. Tak hanya hewan langka tersebut, Taman Nasional Komodo juga untuk melindungi berbagai macam satwa, termasuk binatang-binatang laut.
Pulau Komodo masuk 28 finalis yang dipilih oleh sebuah panel ahli dari 77 nominasi. Sebelumnya ada 261 lokasi di dunia yang dicalonkan menjadi salah satu dari tujuh keajaiban dunia.
Pulau Komodo, yang jadi andalan Indonesia dalam ajang New7Wonders of Nature punya keunggulan di banding lokasi-lokasi lainnya, apalagi kalau bukan komodo, satwa langka yang dipercaya sebagai ‘dinosaurus terakhir di muka bumi’.
Kampanye ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan mengenai alam, tak hanya yang ada di lingkungan kita tapi juga di seluruh dunia. serta didedikasikan untuk generasi di masa depan.
Pulau Komodo yang mengesankan di seluruh penjuru nusantara. Berpetualang ke pulau-pulau yang eksotis, menyelami birunya laut, dan bermandikan cahaya mentari dan berkesempatan untuk melihat jejak-jejak kehidupan masa lalu yang terpelihara dan akan menjadi bagian dari ragam keindahan Indonesia. semuanya di Taman Nasional Pulau Komodo, Nusa Tenggara Timur.
Pulau Komodo terletak di ujung paling barat Provinsi Nusa Tenggara Timur yang berbatasan dengan Provinsi Nusa Tenggara Barat. Tepatnya di Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Indonesia.
Taman Nasional , Sejak tahun 1980, kawasan seluas 1.817 km2 ini dijadikan Taman Nasional oleh Pemerintah Indonesia, yang kemudian diakui UNESCO sebagai Situs Warisan Dunia pada 1986. Bersama dua pulau besar lainnya, yakni Pulau Rinca dan Padar, Pulau Komodo dan beberapa pulau kecil di sekitarnya terus dipelihara sebagai habitat asli reptil yang dijuluki “Komodo Dragon” ini.
Varanus Komodoensis atau nama lokal “Ora”, kadal raksasa ini menurut cerita dipublikasikan pertama kali pada tahun 1912 di harian nasional Hindia Belanda. Peter A. Ouwens, direktur Museum Zoologi di Bogor adalah orang yang telah mengenalkan komodo kepada dunia lewat papernya itu. Semenjak itu, ekspedisi dan penelitian terhadap spesies langka ini terus dilakukan, bahkan dikabarkan sempat menginspirasi Film KingKong di tahun 1933. Menyadari perlunya perlindungan terhadap Komodo di tengah aktivitas manusia di habitat aslinya itu, pada tahun 1915 Pemerintah Belanda mengeluarkan larangan perburuan dan pembunuhan komodo.
Berkat usaha pemerintah dan masyarakat lokal dalam menjaga kelestarian Taman Nasional, wisatawan yang datang kini dapat berkunjung dan melihat dari dekat kehidupan reptil purba ini. Dengan panjang tubuh 2-3 meter, komodo dapat memiliki berat hingga 70-100 kilogram. Hewan yang menyukai tempat panas dan kering ini hidup di habitat sabana atau hutan tropis pada ketinggian rendah. Jika malam tiba, komodo bersarang di lubang dengan dalam 1-3 meter sambil menjaga panas tubuhnya di malam hari. Sebagai karnivora yang berada di puncak rantai makanan, mangsa Komodo antara lain kambing, rusa, babi hutan, dan burung. Pada kondisi tertentu, Komodo dapat berperilaku kanibal dengan memangsa Komodo lainnya. Dengan mengandalkan indera penciuman pada lidahnya, komodo dapat mencium bangkai mangsanya hingga sejauh 9 kilometer. Gigitannya yang mengandung bisa dan bakteri yang mematikan, ditambah cakar depannya yang tajam merupakan senjata alaminya. Selain itu, komodo ternyata mampu berlari 20 kilometer per jam dalam jarak yang pendek, memanjat pohon, berenang, bahkan menyelam.
Layaknya reptil lain, komodo berkembang biak dengan bertelur. Walaupun demikian, penelitian membuktikan terdapat cara lain komodo melakukan regenerasi, yakni dengan cara partenogenesis. Cara ini memungkinkan komodo betina untuk menghasilkan telur tanpa dibuahi oleh jantan. Partenogenesis diduga telah menyelamatkan komodo dari kepunahan sejak ribuan tahun silam. Akan tetapi, kerusakan habitat, aktivitas vulkanis, gempa bumi, kebakaran, sampai perburuan gelap terindikasi telah mengakibatkan penurunan jumlah populasi komodo sampai taraf rentan terhadap kepunahan. Diperkirakan terdapat 4-5 ribu ekor komodo dengan keberadaan betina yang produktif hanya berjumlah ratusan. Kondisi demikian merupakan tantangan bagi usaha konservasi Taman Nasional Pulau Komodo.
Sisi lain Taman Nasional Pulau Komodo dengan mengamati kehidupan komodo dari dekat , disiapkan yang hobi dengan olahraga air, penyelaman di perairan utara maupun selatan kepulauan ini. Perairan utara merupakan perairan hangat hasil pertemuan arus dari Laut Banda dan Flores. Sebaliknya, perairan selatan adalah perairan dingin dari arus Samudera Indonesia. Kombinasi kedua karakter perairan yang berbeda ini menghasilkan ekosistem bawah laut yang kaya. Berbagai macam jenis terumbu karang hidup subur dan menjadi tempat hidup sekian banyak spesies ikan sekaligus penyedia sistem penunjang kehidupan air laut. menyaksikan kehidupan bawah laut perairan pulau Komodo yang memesona, yang menyimpan berjuta potensi keanekaragaman hayati.
Fasilitas akomodasi mulai dari pondokan yang didirikan masyarakat setempat sampai resort bertaraf internasional. Akses ke kawasan ini Pulau Komodo, dapat melalui rute pesawat dari Kupang (ibukota Nusa Tenggara Timur-NTT) ke kota Ende di Pulau Flores. dilanjutkan dengan minibus ke Labuhanbajo yang memakan waktu 10 jam. Dari Labuhanbajo, speedboat ke Pulau Komodo selama 2 jam
Lokasi Asia Tenggara
Koordinat 8.55° S 119.45° EKoordinat: 8.55° S 119.45° E
Kepulauan Kepulauan Sunda Kecil
Wilayah 390 km²
Administrasi Provinsi Nusa Tenggara Timur
Demografi :Populasi perkiraan 2000, Masyarakat pribumi Bugis, dll
Pulau Komodo adalah sebuah pulau yang terletak di Kepulauan Nusa Tenggara. Pulau Komodo dikenal sebagai habitat asli hewan komodo. Pulau ini juga merupakan kawasan Taman Nasional Komodo yang dikelola oleh Pemerintah Pusat. Pulau Komodo berada di sebelah barat Pulau Sumbawa, yang dipisahkan oleh Selat Sape.
Secara administratif, pulau ini termasuk wilayah Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Indonesia. Pulau Komodo merupakan ujung paling barat Provinsi Nusa Tenggara Timur, berbatasan dengan Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Pulau ini dihuni oleh berbagai satwa liar seperti : komodo dragon atau giant monitor lizard, merupakan satu-satunya jenis binatang langka di dunia. Jenis satwa lainnya yaitu kuda liar, kerbau liar, anjing, babi hutan, rusa dan lain sebagainya serta berbagai jenis burung seperti gosong, kakak tua, ayam hutan dan lain sebagainya. Kawasan ini mempunyai iklim laut kering karena pengaruh angin musim hujan dari bulan November sampai bulanapril sedang curah hujam rata-rata antara 800-100 mm per tahun.
Di Pulau Komodo, hewan komodo hidup dan berkembang biak dengan baik. Hingga Agustus 2009, di pulau ini terdapat sekitar 1300 ekor komodo. Ditambah dengan pulau lain, seperti Pulau Rinca dan dan Pulau Gili Motang, jumlah mereka keseluruhan mencapai sekitar 2500 ekor. Ada pula sekitar 100 ekor komodo di Cagar Alam Wae Wuul di daratan Pulau Flores tapi tidak termasuk wilayah Taman Nasional Komodo.
Pulau ini termasuk pulau yang sangat langka. Betapa tidak pulau habitat asli hewan purba ini sampai sekarang masih melindungi kehidupan purba yang ada didalamnya. Sampai sekarang kita bisa melihat Komodo yang diyakini merupakan hewan purba hidup dihabitat aslinya dan belum punah. walaupun sekarang ini kehidupan mereka terancam punah, tetapi dengan dukungan semua orang yang peduli terhadap satwa langka ini binatang purba ini tetap ada.
Selain komodo, pulau ini juga menyimpan eksotisme flora yang beragam kayu sepang yang oleh warga sekitar digunakan sebagi obat dan bahan pewarna pakaian, pohon nitak ini atau sterculia oblongata di yakini berguna sebagai obat dan bijinya gurih dan enak seperti kacang polong.
Taman Nasional Komodo didirikan pada tahun 1980 dan dinyatakan sebagai Situs Warisan Dunia dan Man and Biosphere Reserve oleh UNESCO pada tahun 1986, merupakan obyek wisata Indonesia Timur khususnya di kawasan wisata Nusa Tenggara Timur yang terbanyak dikunjungi ilmuwan binatang purbakala.
Taman Nasional Komodo awalnya dibentuk untuk melestarikan unik Komodo (Varanus komodoensis), pertama kali ditemukan oleh dunia ilmiah pada tahun 1911 oleh JKH Van Steyn. Sejak itu telah memperluas tujuan konservasi untuk melindungi seluruh keanekaragaman hayati, baik laut dan darat.
Di Pulau Komodo, hewan komodo hidup dan berkembang biak dengan baik. Hingga Agustus 2009, di pulau ini terdapat sekitar 1300 ekor komodo. Ditambah dengan pulau lain, seperti Pulau Rinca dan dan Pulau Gili Motang, jumlah mereka keseluruhan mencapai sekitar 2500 ekor. Ada pula sekitar 100 ekor komodo di Cagar Alam Wae Wuul di daratan Pulau Flores tapi tidak termasuk wilayah Taman Nasional Komodo.
Selain komodo, pulau ini juga menyimpan eksotisme flora yang beragam kayu sepang yang oleh warga sekitar digunakan sebagi obat dan bahan pewarna pakaian, pohon nitak ini atau sterculia oblongata di yakini berguna sebagai obat dan bijinya gurih dan enak seperti kacang polong [wikipwdia]
Taman Nasional Komodo yang meliputi Pulau Komodo, Rinca and Padar, ditambah pulau-pulau lain seluas 1.817 persegi adalah habitat asli komodo.
Taman Nasional Komodo didirikan pada 1980 untuk melindungi kelestarian komodo. Tak hanya hewan langka tersebut, Taman Nasional Komodo juga untuk melindungi berbagai macam satwa, termasuk binatang-binatang laut.
Pulau Komodo masuk 28 finalis yang dipilih oleh sebuah panel ahli dari 77 nominasi. Sebelumnya ada 261 lokasi di dunia yang dicalonkan menjadi salah satu dari tujuh keajaiban dunia.
Pulau Komodo, yang jadi andalan Indonesia dalam ajang New7Wonders of Nature punya keunggulan di banding lokasi-lokasi lainnya, apalagi kalau bukan komodo, satwa langka yang dipercaya sebagai ‘dinosaurus terakhir di muka bumi’.
Kampanye ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan mengenai alam, tak hanya yang ada di lingkungan kita tapi juga di seluruh dunia. serta didedikasikan untuk generasi di masa depan.
Pulau Komodo yang mengesankan di seluruh penjuru nusantara. Berpetualang ke pulau-pulau yang eksotis, menyelami birunya laut, dan bermandikan cahaya mentari dan berkesempatan untuk melihat jejak-jejak kehidupan masa lalu yang terpelihara dan akan menjadi bagian dari ragam keindahan Indonesia. semuanya di Taman Nasional Pulau Komodo, Nusa Tenggara Timur.
Pulau Komodo terletak di ujung paling barat Provinsi Nusa Tenggara Timur yang berbatasan dengan Provinsi Nusa Tenggara Barat. Tepatnya di Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Indonesia.
Taman Nasional , Sejak tahun 1980, kawasan seluas 1.817 km2 ini dijadikan Taman Nasional oleh Pemerintah Indonesia, yang kemudian diakui UNESCO sebagai Situs Warisan Dunia pada 1986. Bersama dua pulau besar lainnya, yakni Pulau Rinca dan Padar, Pulau Komodo dan beberapa pulau kecil di sekitarnya terus dipelihara sebagai habitat asli reptil yang dijuluki “Komodo Dragon” ini.
Varanus Komodoensis atau nama lokal “Ora”, kadal raksasa ini menurut cerita dipublikasikan pertama kali pada tahun 1912 di harian nasional Hindia Belanda. Peter A. Ouwens, direktur Museum Zoologi di Bogor adalah orang yang telah mengenalkan komodo kepada dunia lewat papernya itu. Semenjak itu, ekspedisi dan penelitian terhadap spesies langka ini terus dilakukan, bahkan dikabarkan sempat menginspirasi Film KingKong di tahun 1933. Menyadari perlunya perlindungan terhadap Komodo di tengah aktivitas manusia di habitat aslinya itu, pada tahun 1915 Pemerintah Belanda mengeluarkan larangan perburuan dan pembunuhan komodo.
Berkat usaha pemerintah dan masyarakat lokal dalam menjaga kelestarian Taman Nasional, wisatawan yang datang kini dapat berkunjung dan melihat dari dekat kehidupan reptil purba ini. Dengan panjang tubuh 2-3 meter, komodo dapat memiliki berat hingga 70-100 kilogram. Hewan yang menyukai tempat panas dan kering ini hidup di habitat sabana atau hutan tropis pada ketinggian rendah. Jika malam tiba, komodo bersarang di lubang dengan dalam 1-3 meter sambil menjaga panas tubuhnya di malam hari. Sebagai karnivora yang berada di puncak rantai makanan, mangsa Komodo antara lain kambing, rusa, babi hutan, dan burung. Pada kondisi tertentu, Komodo dapat berperilaku kanibal dengan memangsa Komodo lainnya. Dengan mengandalkan indera penciuman pada lidahnya, komodo dapat mencium bangkai mangsanya hingga sejauh 9 kilometer. Gigitannya yang mengandung bisa dan bakteri yang mematikan, ditambah cakar depannya yang tajam merupakan senjata alaminya. Selain itu, komodo ternyata mampu berlari 20 kilometer per jam dalam jarak yang pendek, memanjat pohon, berenang, bahkan menyelam.
Layaknya reptil lain, komodo berkembang biak dengan bertelur. Walaupun demikian, penelitian membuktikan terdapat cara lain komodo melakukan regenerasi, yakni dengan cara partenogenesis. Cara ini memungkinkan komodo betina untuk menghasilkan telur tanpa dibuahi oleh jantan. Partenogenesis diduga telah menyelamatkan komodo dari kepunahan sejak ribuan tahun silam. Akan tetapi, kerusakan habitat, aktivitas vulkanis, gempa bumi, kebakaran, sampai perburuan gelap terindikasi telah mengakibatkan penurunan jumlah populasi komodo sampai taraf rentan terhadap kepunahan. Diperkirakan terdapat 4-5 ribu ekor komodo dengan keberadaan betina yang produktif hanya berjumlah ratusan. Kondisi demikian merupakan tantangan bagi usaha konservasi Taman Nasional Pulau Komodo.
Sisi lain Taman Nasional Pulau Komodo dengan mengamati kehidupan komodo dari dekat , disiapkan yang hobi dengan olahraga air, penyelaman di perairan utara maupun selatan kepulauan ini. Perairan utara merupakan perairan hangat hasil pertemuan arus dari Laut Banda dan Flores. Sebaliknya, perairan selatan adalah perairan dingin dari arus Samudera Indonesia. Kombinasi kedua karakter perairan yang berbeda ini menghasilkan ekosistem bawah laut yang kaya. Berbagai macam jenis terumbu karang hidup subur dan menjadi tempat hidup sekian banyak spesies ikan sekaligus penyedia sistem penunjang kehidupan air laut. menyaksikan kehidupan bawah laut perairan pulau Komodo yang memesona, yang menyimpan berjuta potensi keanekaragaman hayati.
Fasilitas akomodasi mulai dari pondokan yang didirikan masyarakat setempat sampai resort bertaraf internasional. Akses ke kawasan ini Pulau Komodo, dapat melalui rute pesawat dari Kupang (ibukota Nusa Tenggara Timur-NTT) ke kota Ende di Pulau Flores. dilanjutkan dengan minibus ke Labuhanbajo yang memakan waktu 10 jam. Dari Labuhanbajo, speedboat ke Pulau Komodo selama 2 jam
Taman Nasional Komodo – Gili Dasami – Gili Motang – Pulau Komodo
Gili Dasami adalah pulau kecil di Indonesia, yang merupakan bagian dari gugusan kepulauan Sunda Kecil, yang bersama dengan kepulauan Sunda Besar membentuk kepulauan Sunda.
Pulau ini dihuni oleh spesies biawak komodo. Gili Dasami merupakan bagian dari Taman Nasional Komodo. Pada tahun 1991, sebagai bagian dari taman nasional ini, Gili Dasami diterima sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO.
Gili Motang adalah pulau kecil di Indonesia, yang merupakan bagian dari gugusan kepulauan di dalam Taman Nasional Komodo. Pulau ini memiliki luas sekitar 30 km². Pulau ini dihuni oleh sekitar seratus ekor biawak komodo (ora). Pada tahun 1991, Gili Motang bersama-sama dengan kepulauan lainnya di sekitar Pulau Komodo diterima sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO
Pulau Komodo adalah sebuah pulau yang terletak di Kepulauan Nusa Tenggara. Pulau Komodo dikenal sebagai habitat asli hewan komodo. Pulau ini juga merupakan kawasan Taman Nasional Komodo yang dikelola oleh Pemerintah Pusat. Pulau Komodo berada di sebelah barat Pulau Sumbawa, yang dipisahkan oleh Selat Sape.
Secara administratif, pulau ini termasuk wilayah Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Indonesia. Pulau Komodo merupakan ujung paling barat Provinsi Nusa Tenggara Timur, berbatasan dengan Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Di Pulau Komodo, hewan komodo hidup dan berkembang biak dengan baik. Hingga Agustus 2009, di pulau ini terdapat sekitar 1300 ekor komodo. Ditambah dengan pulau lain, seperti Pulau Rinca dan dan Gili Motang, jumlah mereka keseluruhan mencapai sekitar 2500 ekor. Ada pula sekitar 100 ekor komodo di Cagar Alam Wae Wuul di daratan Pulau Flores tapi tidak termasuk wilayah Taman Nasional Komodo.
Selain komodo, pulau ini juga menyimpan eksotisme flora yang beragam kayu sepang yang oleh warga sekitar digunakan sebagi obat dan bahan pewarna pakaian, pohon nitak ini atau sterculia oblongata di yakini berguna sebagai obat dan bijinya gurih dan enak seperti kacang polong.
Taman Nasional Komodo terletak di antara provinsi Nusa Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Barat.
Taman nasional ini terdiri atas tiga pulau besar Pulau Komodo, Pulau Rinca, dan Pulau Padar serta beberapa pulau kecil. Wilayah darat taman nasional ini 603 km² dan wilayah total adalah 1817 km².
Pada tahun 1980 taman nasional ini didirikan untuk melindungi komodo dan habitatnya. Di sana terdapat 277 spesies hewan yang merupakan perpaduan hewan yang berasal dari Asia dan Australia, yang terdiri dari 32 spesies mamalia, 128 spesies burung, dan 37 spesies reptilia. Bersama dengan komodo, setidaknya 25 spesies hewan darat dan burung termasuk hewan yang dilindungi, karena jumlahnya yang terbatas atau terbatasnya penyebaran mereka.
Selain itu, di kawasan ini terdapat pula terumbu karang. Setidaknya terdapat 253 spesies karang pembentuk terumbu yang ditemukan di sana, dengan sekitar 1.000 spesies ikan. Keindahan terumbu ini menarik minat wisatawan asing untuk berenang atau menyelam di perairan ini.
Pulau-pulau ini aslinya adalah pulau vulkanis. Jumlah penduduk di wilayah ini kurang lebih adalah 4.000 jiwa. Pada tahun 1986 taman nasional ini diterima sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO.
Galeri
Komodo dragons | Dark brown giant clam | Large cuttlefish | Cleaner station under a table coral |
Colorful giant clam | Moray eel | Phyllidia nudibranch | Glossodorid nudibranch |
Bright Phyllidia | Coral guard blenny on duty | A hard to miss chromodorid nudibranch | Large red starfish |
Blue spotted ray | Green leaf scorpionfish | Pufferfish | Lionfish |
Yellow sea cucumber gathering | Feeding sea cucumber | Vibrant soft coral | Hawksbill turtle |
Nocturnal squid | Moray eel and cleaner wrasse | Large batfish | Assorted sea squirts |
Starfish | Purple and white sea squirt | Giant clam patterns | Cuttlefish behavior |
Lionfish | Giant clam | Camouflaged scorpionfish | Skunk anemonefish |
Turtle feeding on coral | Soft coral |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar