Laut

Rabu, 04 Januari 2012

KOI



Status konservasi: Aman
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Actinopterygii
Ordo : Cypriniformes
Familia : Cyprinidae
Genus : Cyprinus
Spesies : C. carpio
Nama binomial : Cyprinus carpio (Linnaeus, 1758)

Budaya Abad Lampau

Menurut sejarahnya, orang Cina-lah yang per-tama kali menernakkan ikan karper, yaitu sekitar tahun 1300-an. Jika kemudian diberitakan koi mulai ngetop dan diklaim sebagai "produk" Jepang tentu ada alasannya.

Pusat pembenihan koi di Jepang terdapat di daerah pegunungan Ojiya, Niigata. Daerah ini ter-kenal sebagai penghasil karper, karena penduduk di Ojiya banyak membudidayakan karper untuk

Jauk mereka sewaktu musim panas. Pada waktu mu-sim dingin, mereka tidak mungkin lakukan karena daerah tersebut tertutup salju. Sebelum cuaca men-jadi dingin, karper tersebut akan menempati kolam-kolam di dalam rumah, dan begitu melewati musim dingin karper tersebut menjadi lauk bagi penduduk Ojiya.

Melalui suatu pembudidayaan Selama bertahun-tahun, akhirnya diperoleh strain yang berwarna merah atau biru cerah. Itulah yang menjadi titik awal yang menyemangati mereka untuk kemudian mencoba-coba menghasilkan strain-strain yang lebih indah. Akhirnya pada tahun 1870 didapatkan-lah Kohaku (merah dan putih), menyusul pada tahun 1910 Shiroutsiiri (putih dan hitam) dan Kinutsuri (kuning dan hitam), garis keturunan mulai tampak dan merupakan suatu yang tidak bisa di-pungkiri.

Tahun 1930, mulailah ditemukan karper warna dengan garis yang lain. Jika pada awal mulanya hanya satu warna, kemudian menyusul penemuan koi dua dan tiga warna. Adapun koi-koi cantik yang mulai dikenal adalah Showa Sanke (merah, putih dan hitam). Selain itu muncul juga koi dengan corak lain seperti Kinrin (sisik emas), Ginrin (sisik perak), dan Ogon (emas).

Pada tahun 1904, Jerman mengirimkan koi dengan sisik yang tidak lengkap dan bahkan yang tidak bersisik sama sekali, sebagai hadiah kepada

Jepang. Mereka lantas menernakkan koi Jerman ini dengan tipe sisik standar untuk koi, dan hasilnya melengkapi keanekaragaman dasar variasi pada sisik koi. Jika koi warna-warni Jepang dikenal sebagai Nishikigoi, maka koi Jerman ini populer dengan sebutan Doitsugoi (koi jerman). Dalam bahasa Jepang, Nishiki mengandung makna kain yang berane-ka warna, sedangkan goi artinya tidak lain adalah karper. Akan halnya Nishikigoi yang akhirnya populer dengan nama koi.

Tanda Cinta sang Kaisar

Majalah Tropical Fish Hobbiest edisi September 1988, memuat tentang asal-usul kata Nishikigoi. Menurut Sejarah Cina, ketika anak laki-laki tertua dari Kong-zi lahir pada 533 SM, penguasa kerajaan Lu memberinya ikan sebagai hadiah ulang tahun. Ikan itu konon yang kita sebut koi sekarang ini. Kata koi, menurut cara penulisan Jepang, memang bisa menimbulkan dua makna yang berbeda. Makna pertama adalah ikan, sedang makna kedua adalah menjadi murni atau sempurna. Dari kedua makna ini, koi bisa diartikan sebagai ikan yang mempunyai garis rapi dan teratur pada sisik di badannya. Dengan lain perkataan, koi merupakan ikan yang benar-benar sangat menguntungkan dan sangat ideal untuk seni.

Cina ternyata mempunyai buku, yang diper-caya sebagai buku pertama dan tertua yang mengu-pas tentang koi, yang bernama Yogyokyo. Tata cara pembudidayaan koi, dan semua jenis koi dikupas dalam buku tersebut. Dalam buku tersebut diurai-kan juga tentang koi yang berwarna-warni seperti merah, biru, hitam, putih, dan kuning.

Dengan kata lain terdapat rahasia yang masih tersimpan dalam buku koi yang ditulis orang Jepang, seperti Hitachi-fudoki atau Nishonshoki.

Dalam bahasa Jepang antara carp dan love (cinta) mempunyai cara pengucapan yang sama -koi! Dalam buku Nishonshoki terdapat cerita yang menarik ten-tang kata koi ini. Ketika kaisar Kejkou pergi ke Pro-pinsi Mino pada Februari 94, ia jatuh cinta pada pandangan pertama dengan anak perempuan Pange-ran Yasakairihiko Otohime. Ketika mendengar ke-inginan kaisar Kejkou, sang putri menolak dan lari masuk ke dalam hutan. Namun kaisar Kejkou tidak kekurangan akal, untuk menarik perhatian pujaan hatinya, ia mengambil ikan yang baru didatangkan dari Cina yang ada di kolam penginapannya dan mengadakan jamuan makan ikan. Anehnya sang putri yang semula menolak akhirnya keluar hutan dan menemui dia. Mereka saling jatuh cinta yang dalam bahasa Jepang disebut koi. Dari cerita ini orang lantas menyebut koi untuk ikan yang dipakai sang kaisar guna memikat pujaan hatinya.

Bagaimana dengan nama Nishikigoi, adakah cerita yang menarik sebelum nama itu melekat dan dikenal untuk menyebut karper warna-warni ini? Dulu orang menyebut koi dengan nama yang ber-beda-beda, misalnya saja mayogoi (karper yang berpola bagus), hanagoi (karper kembang), echigo no kawarigoi (karper unik dari Echigo), irogoi (karper warna), dan madarigoi (karper totol). Adalah Kei-Abe, teknisi di Pusat Penelitian Perikanan Niiga-ta yang meneliti dan mengembangkan koi, memberi-nya nama ketika pertama kali taisho sanshoku di-produksi di Takezawa-mura pada tahun 1918. Pada waktu itu nama ini tidak populer di kalangan masya-rakat.

Ada dua versi yang dipercaya sebagai asal-muasal kata Nishikigoi dikenal luas. Pertama, kata ini mulai dikenal ketika seorang kapten singgah di pusat pembenihan koi setelah usai perang dunia kedua. Saking laparnya ia minta irogoi (karper warna) untuk mengisi perutnya, yang kemudian di-bingungkan dengan kata irokoi yang dalam bahasa Jepang mengandung makna nafsu seksual. Dari sini kemungkinan kata Nishikigoi mulai dikenal luas. Cerita kedua adalah ketika Francis Burgoa, kepala markas besar tentara Sekutu mengadakan peninjau-an di pusat pembenihan koi di Yamakoshi setelah perang dunia kedua. Sejak saat itu kemungkinan kata Nishikigoi mulai populer. Dan tentunya kata Nishikigoi hanya untuk menyebut ikan yang ber-warna-warni dan bukannya yang satu warna.

Koi Lemah Lembut dan Jinak



Tidak ada bos dalam kelompok koi, dan tidak ada seekor pejantan kasar yang mengganggu koi betina. Sebagai penghuni lama, koi tidak akan me-nyiksa koi pendatang baru. Koi sangat lemah lembut.

Koi juga jinak. Jika kita memiliki koi dan telah terbiasa akrab dengannya, kita bisa memberinya makan dengan tangan kita. Koi akan menghampiri dan menyantap makanan yang kita sodorkan tanpa tergesa-gesa. Bahkan Jika kita berikan makanan agak ke sebelah atas permukaan air, koi mau mengeluar-kan moncongnya menyantap makanan tersebut. Seperti halnya memelihara anjing atau kucing, kita bisa memberi nama pada koi. Koi ini akan mende-kat ketika dipanggil namanya. Bahkan ada koi yang mau meminum kopi dari pemiliknya.

Ketika kita sedang dirundung suatu masalah, baik di kantor atau dengan anggota keluarga, kita bisa meluangkan waktu sejenak untuk mengamatidan bercanda dengan koi kesayangan kita. Dijamin masalah-masalah bisa hilang, atau paling tidak kita bisa merupakan sejenak masalah yang membebani kita.

Tidak Pemilih Terhadap Perawatnya

Pada umumnya sebuah hobi hanya milik per-orangan. Kalau seorang ayah mempunyai kegemaran memelihara burung, mungkin anggota keluarga yang lain tidak bisa ikut menikmati karena memang tidak tahu apa yang menarik dari burung tersebut. Tidak demikian halnya dengan koi. Memelihara koi dapat memberi kebahagiaan pada seluruh anggota keluarga. Bahkan tidak jarang sebuah keluarga yang memelihara koi menganggap koi sebagai salah satu anggota keluarganya juga. Dengan demikian, masalah makan ikan dan kebersihan tempatnya akan sangat mereka perhatikan sekali.

Seekor koi yang dibeli dan dipelihara oleh si anak atau seekor koi yang dibeli oleh si ibu dapat menjadi kesenangan bagi ayah atau saudara mereka, dan masing-masing koi tersebut dapat hidup damai dalam kolam yang sama. Kalau sudah begitu, bisa! saja suatu saat sang istri sedang memberi makan koi atau membersihkan kolam koi, sedangkan suaminyai memperlihatkan kepada temannya koi-koi kesayang-an mereka. Istri dan anak bisa menjadi tenaga yang potensial untuk turut merawat koi kesayangan I suami atau ayah mereka. Pernah suatu kali ketika ada perlombaan koi di Hawaii, seorang istri me-nangis gembira ketika koinya mengalahkan koi suaminya.

Mudah Menerima Makanan

Salah satu sebab mengapa koi mudah dipelihara adalah karena koi mudah menerima makanan apa saja. Tidak seperti halnya pada budidaya kodok. Kodok sulit dibudidayakan karena perilaku makan-nya sangat khusus. Sedangkan koi mau menerima berbagai jenis makanan baik berasal dari hewan ataupun bahan nabati (tumbuh-tumbuhan). Koi mau menerima daging, ikan, sayur-sayuran. Bahkan roti pun sudi menerimanya. Namun demikian untuk mendapatkan koi yang tumbuh sehat dengan warna yang memikat kita perlu memberi makan koi kita dengan makanan buatan yang merupakan campuran berbagai bahan-bahan nabati dan hewani dan juga vitamin-vitamin yang sangat positif terhadap pertumbuhan warna badannya.

Selain makanan buatan tersebut harus juga di-sediakan makanan alami seperti udang-udangan, cacing tanah, kepiting, dan siput. Perbandingan baban sayuran dengan bahan hewani berkisar 6 : 4. Yang paling gampang bagi kita adalah menggunakan makanan yang sudah siap pakai.

Jika kita ingin berekreasi dengan seluruh anggo-ta keluarga dan harus meninggalkan rumah Selama beberapa hari, maka kita bisa meninggalkan koi kita tanpa perlu khawatir. Yang harus diingat adalah, koi terbebas dari sergapan hewan pemangsa.

Koi Mudah Menyesuaikan Diri

Koi juga dikenal sebagai ikan yang gampang menyesuaikan diri dengan lingkungan barunya. Ikan ini bisa menempati hampir semua tempat. Pada saat pemindahan, Jangan sampai koi mengalami perubahan secara mendadak. Kalau hal itu terjadi, kemungkinan koi akan menderita.

Beberapa peminat biasanya berkecil hati terlebih dulu bila hendak memelihara koi, karena mereka tidak memiliki cukup lahan di pekarangan.Ini suatu kekeliruan yang besar, karena koi tidak butuh tempat terlalu besar. Lahan seluas 3,3 m2 sudah cukup untuk memelihara ikan cantik ini. Malahan ada beberapa orang yang menempatkan koi pada kolam di balkon atau lantai atas sebuah loteng. Dengan tempat yang kecil, tentunya air harus diganti. Setiap hari. Dengan begitu, sebenarnya setiap orang bisa memelihara ikan ini jika mau.

Tentu saja dibutuhkan tempat yang lebih luas untuk menempatkan koi yang besar dan cantik. Setidaknya, sediakan kolam seluas 15-30 m2 dengan kedalaman ideal 1,2 m. Untuk mendapatkan kondisi yang bagus, kolam koi harus diperlengkapi dengan peralatan penyaringan dan drainase. Air yang digunakan cukup air tanah. Untuk menjaga kebersihannya, air dialirkan melewati unit filter dan kita tidak perlu harus mengganti setiap hari. Untuk kota-kota besar atau kota industri disarankan untuk tidak menggunakan air tanah. Air dari sini kemung-kinan besar sudah terpolusi. Untuk daerah tertentu di Jakarta, air laut sudah merasuk dan bercampur dengan air tanah. Untuk itu pemakaiannya perlu dipertimbangkan.

Koi Murah Namun Indah

Koi yang memenangkan kontes bisa terjual dengan harga hingga lebih dari 10 juta yen atau sekitar Rp 120 juta. Pada umumnya. orang beranggapan bahwa koi sebagai ikan hias yang harganya mahal.

Kendati demikian, seekor koi yang baru menetas hanya dijual seharga 5 atau 6 yen, sedangkan yang lebih besar bisa seratus hingga seribu yen. Kita dapat memilih koi yang bagus andai kita mempunyai mata jeli. Sebagaimana halnya pemijahannya yang gam-pang, akan mudah juga bagi kita untuk memelihara-nya. Dan dalam tempo singkat, kita bakal dapat me-nikmati keindahannya. Pilihlah anak yang bagus dan kita akan dapatkan koi yang hebat, yang bukan tidak mungkin bakal memenangkan kontes.

Bisa Menjadi Teman Seumur Hidup

Sekitar 15 tahun yang lalu, sangatlah sulit mempertahankan hidup koi terutama pada daerah yang mempunyai empat musim. Memasuki musim dingin biasanya koi akan "berguguran", karena tidak tahan dengan perubahan suhu yang mencapai beberapa derajat di bawah titik nol. Koi mudah mati sehingga tidak dapat dijadikan hewan peliharaan yang bisa bertahan sepanjang waktu.

Banyak di antara para pemelihara koi mencoba dan mempelajaxi agar koi mereka bisa bertahan hidup lebih lama. Beberapa problem yang sulit bisa mereka atasi, sehingga mereka bisa memelihara dan mempertahankannya tetap hidup. Usaha yang serius pada pembudidayaan koi memungkinkan kita untuk memiliki koi yang berumur panjang. Dan kita bisa menjadikan koi sebagai teman .etia sepanjang hidup. Tidak berat yang harus kita lakukan untuk itu, dan biasanya tidak terasa kalau kita sudah memelihara koi sampai puluhan tahun. Kuncinya hanyalan membersihkan kolam sebaik kita menjaga kebersihan lingkungan kita, dan merawat koi sebaik merawat diri sendiri.

Morfologi Koi

Sebagai "bentuk lain" dari ikan mas, pada da-sarnya hampir seluruh organ tubuh koi sama dengan ikan mas lauk tersebut. Hanya ada beberapa perbe-daan pokok seperti bentuk tubuh ideal, warna ideal, dan beberapa hal yang sifatnya sangat khusus.

Koi mempunyai badan yang berbentuk seperti torpedo dengan perangkat gerak berupa sirip. Ada-pun sirip-sirip yang melengkapi bentuk morfologi koi adalah sebuah sirip punggung, sepasang sirip dada, sepasang sirip perut, sebuah sirip anus, dan sebuali sirip ekor. Sirip-sirip tersebut sangat penting bagi inereka untuk berpindah tempat. Ibarat manu-sia, ikan pun mempunyai kaki dan tangan. Sirip dada bisa diibaratkan sebagai tangan, sedangkan sirip perut sebagai kaki. Hanya bedanya dengan manusia, tangan dan kaki tidak baka) tumbuh lagi ketika patah (Jika tidak disambung), sirip-sirip pada ikan koi umumnya akan tumbuh Jika patah atau di-potong.

Untuk bisa berfungsi sebagai alat bergerak, sirip ini terdiri atas jari-jari keras, jari-jari lunak, dan selaput sirip. Yang dimaksud dengan jari-jari keras adalah jari-jari sirip yang kaku dan patah jika di-bengkokkan. Sebaliknya jari-jari lunak akan lentur dan tidak patah jika dibengkokkan, dan letaknya selalu di belakang jari-jari keras. Selaput sirip merupakan "sayap" yang memungkinkan koi mempunyai tenaga dorong yang lebih kuat apabila bere-nang. Selaput inilah yang sering dibabat habis para-sit dan penyakit sehingga sirip koi tampak seperti sisir/sikat. Sirip dada dan sirip ekor hanya mempunyai jari-jari lunak. Sirip punggung mempunyai 3 jari-jari keras dan 20 jari-jari lunak, sirip perut hanya terdiri dari jari-jari lunak, sebanyak 9 buah, sirip anus mempunyai 3 jari-jari keras dan 5 jari-jari lunak.

Selain sirip sebagai sarana penggerak, koi juga mempunyai indera penciuman. Indera pencium ini berupa sepasang sungut (kumis) pada sebelah atas mulutnya, yang berguna untuk mencium makanan pada dasar kolam yang berlumpur. Dengan indera penciumnya ini, mereka mampu mendapatkan makanan dengan memisahkannya dari lumpur yang menutupi makanan tersebut. Kumis. ini pula yang membedakannya dengan ikan maskoki, yang cikal bakalnya sangat mirip dengan mereka.

Pada sisi badannya, dari pertengahan kepala hingga batang ekor, terdapat gurat sisi (Linea lateralis) yang berguna untuk merasakan getaran suara. Garis ini terbentuk dari urat-urat yang ada di sebelah dalam sisik yang membayang hingga ke sebelah luar.

Badan koi tertutup selaput yang terdiri dari dua lapisan. Lapisan pertama terletak di luar, dikenal sebagai lapisan epidermis, sedang lapisan dalam di-sebut endodermis. Epidermis terdiri dari sel-sel getah dan yang menghasilkan lendir (mucus) pada permukaan badan ikan. Cairan ini melindungi per-mukaan badan atau menahan parasit yang menye-rang koi. Berbeda dengan lapisan epidermis, lapisan endodermis terdiri atas serat-serat yang penuh dengan sel. Pangkal sisik dan urat-urat darah terdapat pada daerah ini. Di dalam lapisan ini juga terdapat sel warna yang sangat diperlukan sekali oleh koi. Sel warna ini mempunyai corak yang sangat kompleks yang dengan cara kontraksi memproduksi larutan dengan 4 macam seJ warna yang berbeda. Adapun keempat sel yang diproduksinya adaJah melano-phore (hitam), xanthophore (kuning), erythrophore (merah), dan guanophore (putih). Organ perasa dan sistem syaraf mempunyai hubungan yang erat dengan penyusutan dan penyerapan sel-sel warna. Organ ini sangat reaktif sekali dengan
cahaya. Tem-patnya di antara lapisan epidermis dan urat syaraf pada jaringan lemak, dan terletak di bawah sisik.

Sisik koi mempunyai pertumbuhan yang unik. Pada sisik akan tergambar garis-garis yang bisa di-jadikan patokan untuk mengira-ngira umur koi. Kasus yang hampir sama dengan pohon jati, yang mana umurnya bisa ditentukan dengan melihat garis-garis lingkar pada batangnya. Demikian pula yang terjadi pada koi. Karena garis-garis ini begitu halusnya, maka untuk bisa memastikan yang hampir mendekafi kebenaran - diperlukan bantuan untuk melihat lebih jelas lingkaran-lingkaran yang terdapat pada sisik koi.

Untuk melihatnya, kita perlu merendam sisik tersebut dengan larutan Potasium hidroksida dengan konsentrasi 1—5% selama 24 jam. Setelah itu sisik dibersihkan dan dibasuh dengan air, dan dilihat di bawah mikroskop.

Fisiologi Koi

Setelah mengetahui bentuk morfologi koi, akan lebih lengkap Jika kita pun mengetahui bentuk fisiologinya. Koi merupakan hewan yang hidup di daerah beriklim sedang dan hidup pada perairan tawar. Mereka bisa hidup pada temperatur 8°C - 30°C. Oleh karenanya tidak heran bila koi bisa dipe-lihara di seluruh wilayah Indonesia tanpa kecuali, mulai dari pantai hingga daerah pegunungan. Hanya saja seperti halnya ikan hias umumnya, koi tidak tahan Jika mengalami goncangan suhu yang drastis. Penurunan suhu hingga 5°C dalam tempo singkat sudah menyebabkan kelabakan. Jika tubuhnya diselimuti dengan lapisan berwarna putih, itu me-nandakan koi sakit. Jika suhu air turun hingga 7°C, biasanya koi akan beristirahat di dasar kolam, statis. Kadang-kadang koi masih bisa bertahan hidup pada suhu 2-3°C, tapi kebekuan air umumnya akan menyebabkan mereka menemui ajal, kecuali Jika dalam kolam tersebut dipasang alat sirkulasi yang mencegah terjadinya kebekuan.

Koi aslinya merupakan ikan air tawar, tapi masih bertahan hidup pada air yang agak asin. Sekitar 10 permil (10 /oo) kandungan garam dalam air masih bisa dipakai untuk hidup koi.

Makanan utama anak koi pertama kali adalah udang-udang renik seperti Daphnia. Sejalan dengan pertumbuhan badannya mereka lantas bisa mema-kan serangga air, jentik-jentik nyamuk, atau lumut-lumut yang menempel pada tanaman. Sebagai hewan yang tergolong omnivora, koi memakan segala seperti manusia. Mereka akan memburu sepotong makanan atau mengaduk-aduk lumpur untuk men-dapatkan makanan yang dibutuhkan. Karena tidak adanya gigi pada rahangnya, koi menyantap ma-kanannya dengan gigi-gigi pharynk yang ada di rong-ga mulutnya.

Jantan koi akan matang kelamin ketika umur-nya mencapai 2 tahun, sedangkan betina setahun lebih lambat yaitu ketika berumur 3 tahun. Mereka akan memijah setahun sekali. Musim kimpoinya pada bulan April hingga Juni. Berbeda dengan daerah yang mengalami empat musim, seperti Jepang, di-kabarkan koi kimpoi setahun sekali. Di Indonesia yang hanya terdiri dari dua musim, koi bisa berpijah sepanjang tahun.

Di kolam pemijahan mereka akan kimpoi pada jam 16.00 hingga pagi hari. Mereka akan meletak-kan telur-telurnya pada akar tanaman atau kakab-an. Frekuensi pemijahan dikabarkan sebulan sekali. Pembuahan terjadi di luar tubuh induk betina. Induk betina akan mengeluarkan telurnya ketika dikejar induk jantan, dan secepat itu pula induk jantan akan mengeluarkan sperma di atas telur-telur tersebut. Telur bersifat menempel dan bulat bentuk-nya. Ukuran dan banyaknya telur tergantung dari induknya. Diameter telur berkisar antara 2,1—2,6 milimeter. Ketika pertama kali keluar, telur ber-warna kuning cerah. Namun kemudian, warnanya berubah menjadi bening. Sekali memijah, seekor betina bisa menghasilkan telur 200.000-400.000 butir.

Suhu air mempengaruhi cepat lambatnya pene-tasan telur. Semakin tinggi suhunya akan semakin cepat telur menetas. Jika suhu air terlalu dingin biasanya telur tidak menetas, atau karena terlalu lama telur bisa terserang jamur. Pada suhu sekitar 25°C telur akan menetas dalam tempo 48—60 jam, sedangkan pada suhu 20 C telur baru akan menetas setelah 4 hari.

Pertumbuhan badan koi tergantung kepada suhu air, makanan, dan jenis kelamin. Tidak ada binatang lain yang mempunyai pertumbuhan yang tidak teratur (seragam) seperti halnya koi. Hanya dalam tempo lA tahun koi tumbuh sangat cepat menjadi 10 kali sama panjangnya dan seribu kali sama beratnya dengan pertambahan berat orang yang paling lambat sekalipun. Di bawah ini tersedia tabel pemantauan pertumbuhan koi, berat dan pan-jang badannya sejalan dengan umurnya.

Umumnya jantan koi tumbuh langsing, sedangkan betina membulat bentuk badannya. Sampai umur 2 tahun jantan tumbuh lebih pesat dibanding-kan betina. Namun setelah itu Sebaliknya, betina tumbuh lebih pesat daripada pasangannya. Koi bisa mencapai umur yang panjang, sekitar 70 tahun dan bisa dijadikan teman sepanjang hayat.

Berbagai koi bisa saja unik seperti halnya ikan maskoki. Seperti pernah diberitakan di Jepang, ada koi yang sirip-siripnya panjang yang kabarnya merupakan kimpoian antara ikan mas biasa dan koi. Ada koi yang cacat bawaan, misalnya saja sirip pung-gungnya tumbuh di sebelah (tidak sejajar dan lurus di punggung). Ada juga koi yang sirip ekornya ber-cabang tiga seperti maskoki. Ada juga yang bentuk-nya mirip maskoki betulan, hanya saja ukurannya lebih besar.

Seperti telah dijelaskan di atas, warna koi di-pengaruhi atau tergantung dari sel-sel warna. Namun begitu, ada semacam makanan yang mengandung karotin yang bisa merangsang pertumbuhan warna. Tentunya makanan ini tidak langsung membuat warna koi tumbuh tiba-tiba. Jika makanan demikian yang diharapkan, hingga sekarang belum ditemukan.

Organ Tubuh Koi

Mengetahui kendati serba sedikit organ tubuh koi, sangat penting bagi kita. Terlebih Jika kita hendak mengobati ikan dan mencari sebab-sebab serangan penyakit.

Seperti telah sedikit dijelaskan di atas, koi tidak mempunyai gigi pada rahangnya, melainkan gigi-gigi pharynk untuk menghancurkan makanan yang di-santapnya.

Di dalam air koi mampu mengenali makanan-nya dan bahkan mencarinya di antara lumpur dan kotoran, dikarenakan koi memiliki organ pencium yang sangat tajam. Organ pencium ini berupa 2 pasang kumis yang menghiasi mulutnya, yang juga sering disebut sebagai sungut. Sungut atau kumis ini begitu sensitif, dikarenakan bagian luarnya ter-diri dari sel-sel yang sangat*sensitif.

Mulut koi lumayan besar dan uniknya dapat di-sembulkan. Letaknya di ujung moncong (terminal). Air bersama-sama makanan masuk melewati rongga mulut. Makanan yang kecil langsung ditelannya, dan air keluar lewat lubang insang setelah sebelumnya oleh keping-keping insang oksigen dalam air di-serap. Makanan masuk ke dalam kerongkongan yang sangat lebar, tapi pendek. Dari kerongkongan makanan dibawa langsung ke usus yang panjangnya sekitar 5 kali panjang tubuh.

Di dalam tubuh koi juga terdapat gelembung renang yang berguna bagi koi untuk mengatur keseimbangan tubuhnya di dalam air. Oleh karenanya sering maskoki yang terganggu gelembung renang-nya akan bergerak tidak normal. Karena letak gelembung renang ini di dekat usus, tentu saja makanan yang bisa mengembang dengan mudah dan me-nyebabkan usus penuh akan menggencet gelembung renang ini.

Di depan sirip anus terdapat lubang anus yang mempunyai berbagai fungsi. Pada lubang anus ini se-sungguhnya terdapat juga lubang peranakan yang berhubungan dengan gonade yang menghasilkan sperma pada jantan dan sel telur pada betina. Selain itu ada juga lubang kencing dan lubang kotoran. Mengingat 3 saluran dalam satu lubang - yang tentu saja satu sama lain sangat berdekatan - bisa diduga apabila ada ketidakberesan pada sebuah organ akan menyebabkan organ yang lain terganggu. Misalnya saja kotoran yang banyak mengandung serat dan rendah kandungan airnya akan susahkeluar. Keada-an ini akan berpengaruh pada induk-induk yang sedang dikimpoikan


Warna Koi
Warna koi yang dianggap bagus adalah yang benar-benar cemerlang. Artinya Jika dalam seekor koi terdapat warna putih, maka putihnya harus benar-benar putih tanpa ada gradasi kehitam-hitaman. Demikian pula Jika pada koi terdapat warna merah, maka merahnya harus mencolok, tidak boleh kemerah-merahan. Hitam*pun demikian. Inilah yang sering dipakai untuk membedakan antara koi lokal dengan harga lokalnya dibandingkan koi impor dengan harganya yang selangit. Koi lokal umumnya warnanya belum sempurna benar, lain dengan koi impor yang sudah tidak diragukan lagi.
Selain gradasi warna, bercak atau titik yang tidak "layak" tidak boleh ada. Misalnya saja pada bagian badan yang berwarna putih bersih tidak boleh ada setitik pun warna merah atau warna hitam. Masing-masing warna harus terpisah secara nyata, dan masing-masing mempunyai hidang yang berbeda. Antara warna merah, putih, hitam, dan warna lain harus terpisah dan tidak boleh bercam-pur. Bintik putih pun tidak boleh hadir pada bidang yang berwarna merah ataupun hitam. Jika kita temukan koi yang tubuhnya diselimuti selaput putih, itu merupakan pertanda bahwa koi sedang ke-dinginan.

Pola Warna Koi
Semua tanda-tanda dalam tubuh koi haruslah seimbang. Bagian putih pada mulut dan bagian ekor paling penting. Kepala yang membentuk huruf seharusnya ideal, tapi yang berbentuk unik yang sering dibutuhkan. Dua bagian yang menjadi pusat penilaian adalah bagian kepala dan bahunya dan daerah ekor. Daerah kepala dan punggung jauh lebih penting dibandingkan daerah ekor. Warna merah pada kepala harus lebar dan tegas. Garis putih pada leher sangat diharapkan sekali pada seekor Kohaku. Pada daerah ekor yang sangat diharapkan adalah warna putih yang bersih, tidak kehitam-hitaman.
Pola warna yang keiihatan berat pada daerah ini sungguh tidak diharapkan. Warna merah yang buram misalnya, sangat tidak diharapkan hadir pada daerah ini.



Kolam Untuk Koi

Ikan koi memang ikan pajangan di kolam taman. Jika koki mungkin merajai akuarium, maka koi mungkin raja ikan hias dalam kolam taman. Ibarat pohon raksasa, koi memang lebih pantas menempati kolam taman yang luas dibandingkan kerabatnya koki yang bagaikan pohon bonsai lebih pantas dalam akuarium. Tentang hal ini seorang pengusaha ikan koi di daerah Jawa Barat pernah berkomentar; Jika koi ditempatkan dalam akuarium maka yang bisa dinikmati hanyalah tubuh bagian samping saja, sedangkan kecantikan koi yang justru lebih banyak di bagian atas tubuhnya malah tidak tampak. Dengan menempatkan mereka dalam kolam taman, kita leluasa menikmati keelokan tubuhnya bukan saja bagian atas tapi juga keseluruhan tubuhnya.
Untuk bisa menikmati koi dalam kolam taman, harus kita siapkan kolam yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan koi. Artinya, kolam yang mesti kita sediakan selain memenuhi syarat teknis, juga secara estetis bisa dinikmati. Semula orang menyangka sulit mempunyai kolam koi, karena dalam pikirannya terbayang kebutuhan lahan yang harus cukup luas. Untuk kolam koi memang secara teknis menghendaki lahan yang luas, tapi Jika lahan tersebut tidak mungkin diusahakan, tentu saja masih tersedia kesempatan bagi kita yang lain untuk memenuhi keinginan kita memiliki kolam koi.
Dalam kehidupan keluarga modern kebutuhan rekreasi ditempatkan sejajar dengan kebutuhan lainnya seperti sandang, pangan dan papan. Kolam untuk koi tidak jarang menjadi bagian dalam dekorasi sebuah taman yang rekreatif. Artinya bahwa kolam untuk koi tidak sekedar hadir untuk tempat tinggal koi, tanpa memanjakan mata yang melihat-nya, tapi kehadiran kolam koi dalam sebuah taman harus menyatu dengan taman itu secara keseluruhan. Dengan demikian, tembok yang membatasi air bukan menjadi pembatas dengan lingkungannya yang merupakan tanaman, melainkan justru menjadi pengikat antara kedua media yang hadir dalam taman tersebut. Berdasarkan patokan tersebut, ben-tuk kolam taman untuk koi nantinya tidak kaku dan formal, melainkan elastis dan dapat lebur dengan lingkungan kolam secara keseluruhan.

Lokasi Kolam



Saat memilih lokasi kolam koi, kita dihadapkan berbagai pertimbangan. Dari segi teknis diharapkan lokasi kolam nantinya tidak bakal tergusur oleh bangunan Jika kita ingin mengembangkan rumah. Ini mengisyaratkan bagi kita, Jika kita masih ingin memperlebar tempat tinggal kita, kolam koi tidak boleh dibangun di dekat rumah. Jika rencana pengembangan sudah tercetak di dalam blue print (cetak biru) kita bisa lebih leluasa menentukan letaknya. Sebaliknya Jika kita sudah merasa pas dengan rumah yang ada, kolam koi bisa dibuat menempel rumah, di teras depan, serambi kanan atau kiri, bahkan di halaman belakang. Malahan ada beberapa orang yang membangun kolam koi menembus sebagian tembok rumahnya, dan koi yang berkecipak ke sana ke mari akan jelas kelihatan dari lantai kamar yang terbuat dari kaca tebal.

Jika kita memilih membangun kolam dekat rumah, atau di depan jendela kamar, kita harus siap-siap dengan risikonya. Risiko ini tidak lain adalah kelembapan yang bakal ditimbulkan oleh kolam koi ini. Oleh karena itu sangat dianjurkan membuat kolam koi setidaknya berjarak 4 meter dari rumah. Hal tersebut tentu tidak memungkinkan bagi yang memiliki sepetak rumah bertipe 27/66 m2. Bagi mereka yang rejekinya pas-pasan ini (sampai rumah pun luasnya pas-pasan), bisa menempuh risiko tersebut, dengan pertimbangan kolam yang dibuat kecil saja, sehingga kelembapan yang bakal ditimbulkannya pun tidak seberapa banyak. Berbeda tentu-nya dengan mereka yang menginginkan kolam yang luas, tentu risiko kelembapannya pun akan lebih besar.
Selain itu lokasi yang dipilih hendaknya bebas dari naungan pohon-pohonan. Bagi yang memiliki pekarangan luas, pilihlah lokasi yang tidak berada di bawah pohon yang besar. Daun-daunan yang gugur selain akan mengotori kolam yang tidak enak dilihat, juga akan menurunkan pH air kolam, sehingga koi menjadi tidak sehat. Jika tidak ada lahan lagi yang terbebas dari tanaman, maka kita harus menentukan pilihan, lebih sayang kepada pohon atau tetap akan melaksanakan keinginan kita mempunyai kolam koi.
Sebenarnya pohon tidak perlu dibabat habis, kurangi cabang dan dahan di atas lokasi kolam koi. Naungan dari kerindangan pohon tetap dibutuhkan kolam koi untuk mencegah sengatan matahari agar kolam tidak lekas berlumut. Jika bisa, usahakan lokasi terletak di sebelah timur rumah agar hanya sinar matahari saja yang menerpa di atas kolam, tidak matahari siang yang terik.
Bagi mereka yang pekarangannya hanya beberapa meter persegi, dan itu pun sudah kedahuluan pohon belimbing atau jambu air, memang tidak ada pilihan lain kecuali mencabut pohon tersebut.


Membuat Kolam Koi

Berbeda dengan koiam untuk membudidayakan ikan konsumsi, kolam koi di taman, tidak perlu di-ukur elevasinya. Kolam koi bisa dibuat seluruhnya di bawah permukaan tanah, di atas permukaan ta-nah, atau kombinasi. Tidak seperti kolam ikan konsumsi yang harus kombinasi. Ada kalanya kita perlu membuat kolam koi yang seluruhnya berada di atas tanah, karena lokasinya di samping rumah yang biasa untuk lalu-lalang orang. Kolam seperti ini tentu akan cepat kotor Jika seluruhnya di bawah permukaan tanah, maka kita ambil bentuk yang me-nonjol. Suatu saat mungkin orang ingin membangun kolam yang cukup luas pada areal taman yang sudah jadi, maka akan kelihatan kurang menarik apabila kolam ini terlalu menonjol sehingga menutupi kein-dahan bagian taman yang lain. Dalam hal ini kolam yang seluruhnya berada di bawah permukaan tanah lebih disukai. Dan tidak jarang mereka menghendaki kolam yang lebih dalam di sudut pekarangan (tamannya), sehingga mereka memendam sebagian kolamnya di dalam tanah dan sebagian lagi menonjol ke permukaan tanah. Berbagai pilihan memang harus ditentukan setelah melihat situasi dan kondisi secara keseluruhannya.

Setelah menentukan bentuk yang dikehendaki, kolam bisa dirancang di atas tanah dengan tali plastik atau slang air agar bentukan jadinya mudah kelihatan. Kemudian tanah bisa mulai digali dengan cangkul. Jika menginginkan kolam dengan dua keda-laman, bagian luar dangkal sebelah tengah lebih dalam, hendaknya direncanakan sejak awal hingga tidak merepotkan yang mengerjakan kolam. Kolam dengan dua kedalaman sangat berguna bagi koi, terutama untuk persembunyian mereka dari panas yang terlalu terik.

Bahan baku pembuat kolam hendaknya di-gunakan batu bata. Dengan bentuknya yang kecil batu bata bisa dibuat sangat fleksibel sesuai keingin-an kita. Berbeda dengan batako yang berukuran besar yang menyulitkan kita Jika menginginkan bentuk berlekuk-lekuk. Pada dasar kolam bisa dipasang bata atau dicor. Namun, sebelum itu semua hendaknya sedari awal ditentukan di mana letak pintu pembuangan dan pemasukan air. Pintu pembuangan bagi kolam yang dibangun seluruhnya di dalam tanah, memang tidak mungkin dibuat. Untuk seluruh kolam harus dipikirkan sirkulasi airnya. Artinya Jika kita menghendaki kolam berair terjun atau ber-air mancur sudah harus dipikirkan di mana letak pompa, filter air, dan bagian yang bakal dibuat ter-juannya. Oleh karenanya, sekali lagi sangat penting bagi kita untuk menuangkan angan-angan dan ke-inginan kita ke dalam gambar yang rinci. Jangan sampai kita masih harus membongkar pasang ketika bangunan sudah selesai. Ketika bangunan sudah rapi dan kita lupa membuat sebuah lubang maka tentu akan menambah pekerjaan, karena kita juga harus membuat saluran yang berhubungan dengan lubang itu.

Permukaan kolam hendaknya Jangan dibuat licin seperti kita membuat rumah, karena akan menyulitkan lumut tumbuh. Dengan melapisi semen (mengaci) agak kasar, kita berharap justru kolam akan menjadi licin dan nyaman bagi ikan karena adanya lapisan lumut yang ada di permukaannya. Pengerjaan bagian atas kolam tidak selalu harus di-selesaikan dengan bata juga, tapi bisa dipakai batu-batuan yang mempunyai bentuk artistik dan (Jika mungkin) antik. Karena kolam tidak mungkin hadir sendirian dalam taman, sediakan juga ruangan untuk tempat menanam tanaman. Di latar belakang kolam lebih cocok untuk tanaman karena tidak menghalangi pandangan.


Bentuk Kolam Ikan Koi




Bentuk kolam untuk koi memang bisa dibuat macam-macam asal tetap disesuaikan dengan luas tanah yang tersedia. Pada prinsipnya ada dua corak/ tipe kolam koi yang umum yaitu formal (resmi) dan non formal (tidak resmi). Tipe kolam yang terakhir biasanya bentuknya lebih fleksibel dibandingkan bentuk yang pertama yang rata-rata serba simetris, geometris, misalnya bundar, persegi panjang, atau bujur sangkar. Bentuk kolam resmi ini biasanya akan terasa terpisah dengan lingkungan sekitarnya, karena memberikan kesan yang serba

"teratur" dan "disiplin". Padahal maksud kita membuat kolam adalah untuk membantu kita melepaskan ketegang-an dan memberi hiburan pada kita. Jika toh yang kita temukan kesan formal, yang serba teratur tentu ibarat lolos dari mulut macan jatuh ke mulut buaya, Berbeda dengan kesan yang ditimbulkan oleh kolam formal, pada kolam non formal kita akan menemu-kan kesan tenang, menyatu dengan sekitar kita, dan menyejukkan. Kalau toh dibangun dekat rumah, kolam terasa bukan merupakan bagian lain dari rumah, yang jelas bentuknya mendekati formal (serba geometris dan simetris), tapi merupakan peleng-kap, kalau tidak boleh disebut hiasan, untuk meng-hilangkan kesan kaku dan baku pada bentuk rumah. Bentuk formal bukannya tidak perlu pada kolam taman. Kolam formal mempunyai kelebihan, yaitu mudah dikerjakan dan lebih kuat. Berbeda dengan kolam non formal yang bentuknya tidak baku, sering kita memberi adonan yang tidak sama rata untuk setiap bagian kolam. Oleh karena itu ba-nyak yang kemudian menggabungkan kedua bentuk itu. Artinya pada bagian dalam kolam dibentuk sedikit formal (agak lonjong atau agak persegi panjang) kemudian pada bagian luarnya (atasnya) diberi beberapa penekanan sesuai dengan selera kita. Kalau toh mereka ingin memilih bentuk formal, berhu-bung tanah yang tersedia memang mengharuskan mereka untuk memilih itu, kesan formal bisa dihi-langkan dengan membuat kolam dalam bentuk formal tidak lengkap. Sebagai misal tanah yang tersedia di pojok rumah seluas 4 meter persegi (bentuk bujur sangkar tanahnya) mereka bisa membuat kolam 3/4 lingkaran atau 1/2 lingkaran.

Kolam taman, baik yang resmi maupun yang tidak resmi, bisa tampil dalam berbagai wajah. Anta-ra yang satu dengan lainnya memang tidak diharam-kan untuk digabung, dan tidak pula mengecewakan bila tampil secara pribadi. Aneka bentuk kolam koi yang bisa dipilih.

Kolam berbentuk bundar. Kombinasi kolam di atas permukaan tanah dan di bawah tanah.

Kolam simetris di atas permukaan tanah.

Kolam setengah bundar. Dibawah permukaan tanah (atas) dan di atas permukaan tanah (bawah).


Kolam taman bisa tampil dengan tiga rupa, yaitu kolam taman apa adanya tanpa diiringi irama geme-ricik air, kolam taman dengan iringan musik air yang ditimbulkan air mancur di tengah kolam, dan yang terakhir kolam taman dengan iringan kecipak dan sejuknya air terjun. Bagi mereka yang menyukai ke-tenangan tentu kolam yang tenang tanpa kecipak air yang dikehendaki, sedangkan yang suka akan suasa-na alam dan menginginkan suasana alami kolam tipe terakhir yang dilengkapi air terjun yang lebih di-sukai. Berbeda dengan mereka yang mempunyai bibit-bibit aristrokasi dalam dirinya, tentu lebih menyukai kolam dengan air mancur di tengahnya.

Ketiga rupa kolam taman tersebut bukanlah harga mati yang tidak bisa dikutak-katik lagi. Dengan kata lain, bukan tidak mungkin kita memilih bentuk kolam lain yang tak kalah eksotiknya. Misalnya saja kolam dengan aliran air pada salah satu sisi-nya yang mengesankan koi berada di dalam ling-kungan perairan yang mengalir. Bisa juga aliran air ini ada di bagian tengah kolam, yang mengesankan koi berada dalam perairan yang menggelegak, me-j nakjubkan.

Variasi penampilan kolam memang bisa seribu muka. Seperti misalnya kita memilih air terjun lang-sung tanpa melewati tebing buatan yang mengesankan suasana perbukitan atau pegunungan. Dan untuk menutupi kekakuan ini. kita pasang kincirair yang bisa mengalunkan musik ketika berputar tertimpa aliran air ini. Yang harus kita ingat bahwa pilihan kita itu harus tetap kembali pada kondisi kolam itu sendiri, berapa besar dan di mana letak-nya. Kita tidak mungkin membuat pancuran air atau air mancur pada kolam kecil yang terletak di depan jendela kita. Kolam kecil di depan jendela atau di serambi hanya cocok tanpa perlengkapan rnacam-macam. Tiupan angin pada air yang memancar ke atas bisa bikin repot. Bila lokasi memungkinkan, kita bisa memvariasi bentuk dengan membuat kolam besar dan kecil. Kolam kecil untuk keluarnya air hingga luber ke arah kolam besar yang berisi ikan, yang sudah pasti akan mengingatkan kita pada suasana mata air (belik) di pinggir-pinggir sungai di Jawa.



Sisi Bisnis Koi

Ikan koi sebenarnya bukan barang baru di Indonesia. Hanya saja waktu itu koi kalah populer di-bandingkan maskoki. Keduanya sebenarnya masih merupakan kerabat karena termasuk dalam famili Cyprinidae. Koi (Cyprinus carpioj berkumis, sedang-kan maskoki yang asli bentuknya mirip koi hanya tanpa kumis, yaitu Carassius auratus.

$0AMeski sekarang koi sudah mulai populer, tapi tidak semua hobiis paham akan ikan cantik ini. Sebab tidak jarang mereka terkecoh dengan ikan mas lauk yang berwarna. Memang repot, karena antara ikan mas lauk dan koi kedua-duanya dari spe-sies Cyprinus carpio. Dan mungkin tidak bisa terlalu disalahkan benar apabila para hobiis (terutama pemula) menganggap bahwa koi adalah ikan mas lauk yang berwarna.

Bahkan penulis pernah melihat sendiri seorang pedagang ikan hias menawarkan seekor ikan mas lauk seberat kurang lebih 1,5 kg dengan harga seekor koi betulan, Rp 70.000,- seekor! Mungkin si pedagang hanya berspekulasi dalam usahanya. Andai si pembeli mengetahui betul tentang ikan koi, ke-jadian serupa itu tidak bakal terjadi. Kalau toh si pembeli tetap bernafsu membeli ikan mas lauk ber-warna ini, tentunya tidak perlu dengan harga se-mahal itu.

Kita harus jujur bahwa dewasa ini ada perbedaan yang mencolok antara koi impor dan koi lokal, dan kita harus menerima kenyataan itu! Adanya upaya segelintir orang untuk memanfaatkan kesempatan karena ketidakmengertian hobiis, memang patut di-sayangkan. Karena upaya yang tidak bertanggung jawab ini pada akhirnya akan menjerumuskan para pedagang sendiri. Artinya, apabila sekarang para hobiis bisa dibodohi karena tidak mengerti tentang kualitas koi, pada saat mereka nanti paham, mereka akan menolak mentah-mentah koi lokal yang jauh beda dengan koi impor. Namun, apabila sedari awal mereka sudah diberitahu bahwa koi lokal bisa dibeli dengan harga yang lebih murah dibandingkan koi impor, maka penulis yakin bahwa koi lokal bakal dapat tempat di samping koi impor yang memang sudah tidak diragukan lagi kecantikannya. Terlebih lagi apabila langkah ini diikuti dengan upaya me-ningkatkan kualitas koi lokal, maka tak syak lagi "pasar bersama" antara koi lokal dan koi impor bukanlah mimpi di siang bolong.

Lebih menyedihkan lagi, tidak jarang seseorang mengaku menjual koi lokal, yang ternyata mereka hanya mengumpulkan ikan mas biasa yang berwarna di antara sekumpulan ikan mas "buangan" yang akan digunakan untuk makanan ikan. Sebuah usaha yang cerdik ini tentu saja makin menyudutkan koi lokal atau secara telak menghantam petani yang menspesialisasikan usahanya pada pembudidayaan ikan koi.

Langkah-langkah memang masih terayun, baik mereka yang memanipulasi koi ataupun para petani yang berkutat dengan upaya meningkatkan kualitas koi. Yang jadi masalah kemudian, Jangan sampai para hobiis yang menjadi konsumen koi menjadi korban bertubi-tubi. Untuk itu tidak ada jalan lain kecuali membuka "kartu" selebar-lebarnya dengan segala sesuatu yang menyangkut ikan koi. Minimnya informasi tentang koi memang merupakan salah satu penunjang para oportunis memanfaatkan peluang dengan kecerdikannya. Dan minimnya informasi yang layak dipertanggungjawabkan memang men-jadi kendala dalam mengembangkan kualitas koi. Informasi yang diharapkan tentu saja yang berasal dari negara-negara penghasil koi berkualitas tinggi seperti Jepang. Hal ini pulalah yang kemudian mem-buat kecut para peminat yang berkeinginan berke-cimpung dalam bisnis koi. Alhasil, koi hanya men-jadi komoditi yang diusahakan oleh orang "itu-itu" saja.

Dengan menyajikan informasi yang selengkap mungkin, buku ini mencoba mengajak para peminat usaha koi, hobiis dan mungkin para cerdik pandai untuk turut serius memikirkan perkembangan koi di masa datang. Haruskah kita puas dengan hanya membesarkan koi impor yang memang kuahtasnya tidak diragukan lagi, ataukah kita mencoba bangkit mengembangkan koi lokal kita, atau mungkin meng-adaptasikan koi impor, dan kemudian membudi-dayakannya sebagus kualitas induknya. Semua itu hanya akan terwujud apabila kita mengerti betul apa sebenarnya yang dimaksud dengan koi, kelebihan-nya, kriteria penilaian atas dirinya dan yang lebih penting adalah membudidayakannya dan mengeta-hui jenis makanan apa yang harus diberikan untuk-

Semua caranya hampir sama, kecuali yang sudah kita sebutkan di atas yaitu penyeleksian dan pem-berian pakan. Makanan koi harus diperhatikan benar. Perhatian terhadap makanan ini bisa mem-batasi model pengusahaan koi. Sebagai misal koi kurang bagus apabila dipeJihara dalam keramba yang makanannya sulit dikontrol. Untuk koi yang se-adanya, mungkin hal ini tidaklah menjadi masalah benar, tapi untuk yang ingin mengusahakan koi se-cara serius mungkin pemeliharaan koi dalam jaring terapung lebih memberi prospek yang cerah. Dalam penyeleksian pun agak berbeda. Kalau ikan mas lauk sekedar dipilih yang bongsor, maka koi harus ditambah sekian persyaratan lagi.

Tips Memilih Ikan Koi

1. Luangkan waktu yang cukup untuk memperhatikan cara berenang koi yang menjadi pilihan. Gerakannya harus mulus, tidak tersendat-sendat
Gerakan insangnya bergerak secara perlahan dan teratur dengan kedua belah katup insang harus dekat dengan badannya.
Hindari membeli koi dengan kulit kemerah-merahan, titik putih, sisik-sisiknya berdiri, matanya buram, sitip yang membusuk, ada benjolan di kepala dan katup insangnya. Mintalah pada penjual untuk menaruh ikan yang terpilih ke tempat yang dangkal (bak) sehingga bisa diperiksa secara teliti dengan jarak dekat.

2. Tanyakan kelebihan dan kekurangan ikan yang terpilih.

3. Tanyakan jenis ikan koi yang dipilih itu.

4. Jangan mengevaluasi kekurangan-kekurangannya saja.

5. Perlu diketahui segi-segi yang harus diperhatikannya.
Bentuk badan baik.
Pola warna seimbang dengan KIWA yang tajam.
Warna jernih merata.
Gaya berenangnya luas.

Dalam kolam yang memiliki sistem filter yang baik, warna ikan koi akan menjadi indah. Perlu diingat lingkungan kolam dapat merubah kondisi ikan koi, karena ikan koi akan kehilangan warna-warninya dalam 6 bulan oleh kondisi air yang tidak baik. Sayang bila kita membeli ikan koi yang mahal dan indah berubah warna.

Tips Memilih Pakan Koi

Postur badan yang bagus serta kecemerlangan warna koi sangat dipengaruhi oleh kualitas pakan. Kandungan gizi harus seimbangdan bebas bahan kimia beracun.
Pakan ikan koi sangat banyak merknya dan harganya pun bervariasi. Saat ini pakan koi yang berada di Indonesia masih didominasi oleh produk luar negeri. Maka, tidak heran lagi jika harganya jadi mahal.
Mengingat harganya yang mahal maka, supaya tidak kecewa Anda harus teliti sewaktu memilih. Jangan terkecoh oleh merk atau bungkus. Simak komposisi kandungan nutrisi yang tertera di kemasan, sifat fisik, spesifikasi, serta kondisi kemasan.

Bebas zat berbahaya
Menurut Budi Widjaja staf peneliti dan pengembangan Asosiasi Pecinta Koi Indonesia (APKI) pakan koi yang cepat basi justru memiliki kandungan zat pengawet yang rendah. Umumnya pakan seperti ini dibungkus menggunakan kemasan kedap udara. Tujuannya agar tidak mudah terkontaminasi bakteri. Selain itu pakan yang banyak mengandung bahan pengawet umumnya nampak mengkilat. Bila Anda cermati permukaan pakan tersebut terdapat lapisan yang menyerupai lilin.
Zat berbahaya lain yang harus diwaspadai yaitu pewarna. Pakan pemacu warna tidak harus selalu berwarna merah. Sebaiknya Anda tidak usah terlalu banyak menyuguhkan pakan pemacu warna. Sebab jika koi terlampau banyak mengkonsumsi beta karotin dan axasantin bisa mengalami kerusakan hati.
Pakan yang baik tidak menimbulkan kekeruhan air dalam kolam. Biasanya pakan buatan yang banyak mengandung bahan zat pewarna akan mengakibatkan air dalam kolam jadi keruh. Hal yang harus diperhatikan sewaktu memilih pakan yaitu, pakan tersebut harus disukai ikan. Sesuaikanlah ukuran butiran pelet dengan ukuran koi yang Anda pelihara. Sebab koi enggan menyantap pakan yang Anda berikan jika ukurannya terlampau besar.
Pilihlah bentuk pakan yang mengapung (floating food). Umumnya koi lebih suka menganyang pakan yang mengapung. Selain itu berkat pakan tersebut Anda lebih mudah melakukan kotrol kebutuhan pakan koi. Sebab jika ada sisa pakan mengapung di kolam menandakan koi sudah kenyang.

Sarat kandungan gizi
Selain harus bebas dari zat berbahaya, pakan koi juga harus sarat dengan gizi. “Kita tidak boleh tergantung pada satu merk pakan. Sebab suatu jenis pakan tidak mungkin bisa memenuhi kebutuhan gizh yang diperlukan Koi”, tegas Budi saat ditemui dalam rapat persiapan bursa koi 2005 di Riser Cibinong. Kandungan nutrisi baru bisa dipenuhi dengan jalan mengoplos berbagai merk pakan koi. Semisal Hoki, Nozomi, dan Hikari.
Agar komposisi campuran bisa pas maka, Anda harus mengetahui spesifikasi pakan koi. Di pasaran ada dua jenis spesifikasi pakan koi. Yaitu pakan yang berfungsi untuk “mengecat” tubuh koi supaya semakin kinclong dan pakan yang berguna untuk pembesaran. Pilihlah pakan koi klasifikasi pembesaran yang memiliki kandungan lemak rendah (low fat) namun memiliki kandungan protein yang banyak.
Selain pakan buatan, Anda juga bisa memberikan menu alami. Dengan jalan ini kebutuhan gizi koi bisa terpenuhi. Pakan alami banyak mengandung serat. Sedangkan kandungan serat dalam pakan buatan itu sangat sedikit. Serat sangat diperlukan untuk membantu melancarkan pencernaan koi. Berbagai jenis pakan alami yang bisa Anda suguhkan kepada koi yaitu selada air, jeruk, tomat, cacing, kepompong ulat sutera, lumut dan udang. Santapan alami tersebut cukup diberikan seminggu sekali saja.
Pakan buatan yang berkualitas biasanya bila terkena air akan mengambang dan pecah. Pelet seperti ini tidak membahayakan pencernaan ikan, karena pelet tersebut bersifat lebih mudah dicerna bila dibandingkan dengan pelet yang sulit pecah. Akibatnya, kandungan gizi dalam pelet yang mudah pecah mudah pula untuk diserap oleh pencernaan ikan.


Rahasia Perawatan Koi Baru

Seringkali terjadi dikolam para hobbyist (pemula), koi yang baru masuk kekolam, mati dalam beberapa hari. Bahkan yang lebih menyedihkan adalah koi lainnya menjadi sakit dan akhirnya mati semua. Mengapa dan bagaimana sulusinya ?

1. Koi stress dalam kantong beroksigen
Koi yang baru dibeli biasanya dibaw` dengan dimasukkan dalam kantong plastik beroksigen. Dalam kondisi seperti itu bisa dipastikan bahwa koi dalam keadaan stress. Bagaimana tidak, dengan ruang yang teramat sempit dalam kantong, koi nyaris tidak dapat bergerak. Hal yang biasa terjadi bila koi meronta-ronta, dan hal yang biasa pula cara tsb digunakan untuk memindahkan koi.

2. Koi Stress rentan terhadap penyakit.
Sebagaimana manusia, koi juga memiliki ketahanan tubuh. Bila koi dalam keadaan sehat (fit), maka penyakit tidak mudah menyerang. Tetapi bila koi stress, maka akan mengurangi daya tahan tubuhnya dan sangat mudah terkena infeksi. Oleh karena itu yang harus diupayakan adalah menjaga agar koi tidak stress, atau minimal dengan mengkondisikan agar koi segera terlepas dari stress.

3. Menyingkat waktu transportasi koi.
Mengingat koi dalam kantong beroksigen dalam kondisi stress, maka sebisa mungkin, jangan terlalu lama membiarkan koi dalam kantong. Begitu sampai, segera lakukan tindakan untuk melepas koi.

4. Melepas koi dari dalam kantong.
Seperti kita ketahui baik dari nasihat lisan maupun informasi tertulis lainnya, melepas koi dari kantong perlu beberapa langkah antara lain, meletakkan koi masih dalam ikatan kantong diatas air kolam dan membiarkannya beberapa saat (lebih kurang 15-30 menit). Maksudnya untuk menyamakan suhu air didalam kantong dengan dikolam. Setelah itu buka kantong, dan rasakan suhu air didalam kantong dengan tangan, apakah telah relatip sama dengan suhu air dikolam. Bila dirasa suhunya sama maka tambahankan air kolam ke dalam kantong hingga penuh dan biarkan koi keluar dengan sendirinya. Cara tersebut sudah biasa dilakukan untuk menghindari perubahan kondisi air yang mendadak. Tetapi pertanyaannya adalah apakah dengan langkah-langkah tersebut sudah cukup menjamin kenyamanan bagi koi yang baru masuk kolam ? Jawabannya TIDAK. Mengapa demikian ?

5. Setiap kolam koi punya kualitas air yang berbeda.
Tidak ada satupun kolam koi yang sama persis kualitas airnya dengan kolam lain apalagi berbeda lokasi/tempat.
Kualitas air kolam di lokasi dealer, tentu berbeda dengan di kolam anda. Bila perbedaannya cukup significant, pastilah koi baru akan makin bertambah stress.
Tidak mungkin anda melakukan test air di kolam dealer setiap anda akan membeli koi. Apalagi bila kolam anda tidak dilengkapi dengan sistem filter yang memadai. Lalu apakah dengan adanya perbedaan kualitas air tersebut, kita tidak akan membeli koi selamanya? Jawabannya tentu saja TIDAK. Yang pasti, anda harus memahami hal ini. Bagaimana solusinya ?

6. Koi baru perlu proses karantina.
Tidak ada yang bisa menjamin koi yang baru anda beli, akan tetap hidup dikolam anda. Tetapi ada langkah2 yang bisa dilakukan untuk menekan kematian koi baru, yaitu dengan melalui proses karantina. Bolah saja bila ada yang menyatakan bahwa koi yang baru dibelinya sehat-sehat saja, tanpa harus dikarantina. Bagi saya itu adalah kasus yang kebetulan saja. Artinya tidak setiap hobbyist bisa melakukannya. Mungkin karena telah berpengalaman, atau kondisi kolamnya telah dilengkapi dengan system filter yang baik, atau memang koinya benar2 sehat yang*berasal dari kolam dealer yang baik pula. Tapi saya yakin bila tidak berhati-hati dalam memperlakukannya, koi baru bisa menimbulkan masalah.

Karantina Koi.

Mengapa diperlukan ?

a. Karantina koi diperlukan pada kondisi :
- Koi baru, maksudnya baru beli atau baru datang dan akan
dimasukkan ke kolam.
- Koi sakit.
- Kolam sedang direnovasi

b. Tempat karantina Koi :

a. Bila koi sedang sakit, maka sebaiknya pergunakan Aquarium
untuk karantina. Aquarium sangat efektip dipergunakan oleh karena
kondisi phisik koi dapat dipantau dengan jelas. Apabila ada luka
dapat terpantau perkembangannya.

b. Untuk karantina koi baru, bisa dipergunakan bak fibre/semen
apabila aquarium terlalu sempit. Kecuali koi sakit sebaiknya di
aquarium.

c. Luas aquarium sebaiknya :
- Panjang minimal 3 x panjang koi
- Lebar minimal 1x panjang koi
- Tinggi air 1 x panjang koi
- Jangan terlalu luas. Justru karantina digunakan untuk
efektipitas pemantauan, pengobatan dan pengkondisian koi.

d. Tempat karantina tidak perlu di buatkan filter. Mengapa ?
Kita coba analisis, Filter diperlukan untuk menjaga kualitas air
bukan ? Nah bila air yang digunakan dalam kondisi baik, buat apa
filter ? Justru filter adalah tempat tertimbunnya kotoran dan bahkan
tempat bersembunyinya penyakit. Berarti dengan menggunakan filter
sama saja dengan memelihara kotoran dan penyakit bukan ?! Apakah air
selama digunakan untuk karantina akan terjaga kualitasnya tetap
baik ? Tentu saja tidak. Oleh karena itu air tetap harus diganti
tetapi dengan cara yang benar. Bagaimana caranya ?

e. Rahasia air untuk karantina koi.
- Perhatian !! Air yang digunakan untuk karantina adalah
diambil dari air dimana sebelumnya koi berada !! Bila koi diangkat
dari kolam, air diambil dari kolam tersebut. Mengapa demikian ?
Ingat prinsip perawatan koi (simak artikel lainnya di GILA_KOI
tentang prinsip perawatan koi). Air adalah media kehidupan koi.
Tidaklah mungkin mendapatkan air yang sama persis kualitasnya dari
sumber yang berbeda. Sedangkan koi sakit bila dipindahkan pada air
yang berbeda kualitasnya, maka jangan ditanya lagi, koi akan
bertambah menderita. Biarlah untuk perawatan pertama dan sementara,
air diambil dari mana koi sebelumnya berada, meski airnya keruh
sekalipun. Secara bertahap, air diganti dan kualitas air diperbaiki
menuju ke kualitas prima yang diperlukan koi.

- Jangan terlalu sering mengganti air. Penggatian air minimal
sehari berikutnya, itupun disesuaikan dengan kondisi koi. Jadi yang
penting adalah sedapat mungkin koi tidak merasakan perubahan yang
menyolok atas kualitas air yang ada.

- Tempat karantina tidak perlu di buatkan filter. Mengapa ?
Kita coba analisis, Filter diperlukan untuk menjaga kualitas air
bukan ? Nah bila air yang digunakan dalam kondisi baik, buat apa
filter ? Justru filter adalah tempat tertimbunnya kotoran dan bahkan
tempat bersembunyinya penyakit. Berarti dengan menggunakan filter
sama saja dengan memelihara kotoran dan penyakit bukan ?! Apakah air
selama digunakan untuk karantina akan terjaga kualitasnya tetap
baik ? Tentu saja tidak. Oleh karena itu air tetap harus diganti
tetapi dengan cara yang benar.

Sumber : milis ikan-koi


Koi bagi pemula

1. Bagi pemula, luangkan waktu sedikit untuk mengontrol filter air kolam.
2. Bersihkan pula filter 3 bulan sekali agar sirkulasi air tetap lancar.
3. Jaga pula saluran-saluran airnya.
4. Jaga selalu kebersihan kolam.
5. Beri pakan secukupnya, jangan berlebihan karena bisa menyebabkan kolam kotor.
6. Jangan terlalu banyak memasukkan ikan koi ke dalam kolam (sesuaikan dengan ukuran kolam).
7. Cepat angkat koi yang sakit agar tidak menular ke ikan lain.
8. Jangan malu berkonsultasi dengan pakar jika menemui kesulitan dalam pemeliharaan.
9. Kwalitas air dijaga dan setiap hari diganti sepuluh persen. Air jangan dikuras habis karena akan membuat ikan Koi mati.
10. Berikan makanan yang berkualitas yang dapat dibeli di toko-toko penjual makanan ikan. Bisa diberi makanan selingan seperti sayur kangkung dan kol.
11. Di kolam atau akuarium, harus diberi pompa untuk membuat arus air dan filter untuk menyaring kotoran.
12. Ukuran standar kolam 1,5-2 m dengan kedalaman itu persediaan oksigen lebih banyak dan temperatur lebih stabil.
13. Temperatur yang diinginkan 20-250C.
14. Yang paling penting, sebagai penggemar harus meluangkan waktu untuk merawatnya.

Pemijahan Ikan Koi Secara Alami

Persiapan Tempat Pemijahan
Tempat pemijahan adalah kolam terbuat dari semen atau fiber glass yang telah dibersihkan dan disucihamakan (de Persiapan Tempat Pemijahan (dengan PK dan atau garam ikan). Isi air dengan kedalaman antara 30 cm s/d 60 cm. Kedalaman air ditentukan oleh besar kecilnya induk koi. Ukur kadar garam, pH, suhu, kesadahan dan kadar oksigen terlarut.

Kadar Garam terlarut berkisar minimum 1/10% dan maksimum 1%. Satu liter air minimum 1 gram dan maksimum 10 gram.
pH air berkisar: 5.5 s/d 7.5
Kesadahan / Salinitas / Kekentalan air diukur dengan derajat dH atau degress of German Hardness, berki sar 50 derajat dH s/d 200 derajat dH.
Kadar Oksigen normalnya 4 ppp.
Suhu air berkisar 10 derajat C s/d 30 derajat C.
Persiapan Pemilihan dan Karantina Induk
Umur minimal 24 bulan dan ukuran minimal 35 cm. Induk jantan bila dilihat dengan mata akan terlihat relatif lebih panjang dan perutnya tidak buncit. Sirip depan kasar dan lebih lincah. Induk betina bila dilihat dengan mata akan terlihat pendek dan buncit perutnya, gerakan lamban dan sirip depan halus. Perut induk betina bagian bawah bila dipegang cenderung lunak/empuk itu pertanda induk tersebut siap bertelur. Siapkan 1 ekor induk betina dan 3 - 5 ekor induk jantan dengan perbandingan berat 1 : 3. Induk jantan dan betina dipisah/dikarantina (tanpa dicampur dengan ikan lain). Induk jantan tidak perlu diberi makan selama karantina, sedang induk betina diberi makan seperti biasa.

Pemijahan/Pencampuran Induk Jantan & Betina
Setelah dikarantina selama 3 hari 3 malam (3 X 24 jam) maka induk jantan dan induk betina dicampur dalam kolam pemijahan yang telah disiapkan. Pencampuran induk tersebut biasanya dilakukan antara jam 16.00 s/d 18.00 sore hari. Kolam pemijahan ditutup dengan Jala agar ikan tidak lompat keluar kolam dan dibiarkan sampai besok paginya.

Pengangkatan Induk dari Kolam
Sekitar jam 05.00 pagi hari, periksa ijuknya. Bila ada telurnya, segera angkat induk jantan dan betinanya. Bila belum ada telurnya, biasanya dikarenakan induk betinanya belum siap dipijah. Lakukan ulang/diulang prosedur : Persiapan, Pemilihan & Karantina Induk.

Pemeliharaan dan Penetasan Telur
Setelah induk jantan dan betina diangkat, biarkan saja kolam pemijahan tersebut selama 3 hari 3 malam. Selelah 3 hari 3 malam, telur akan dinyatakan menetas semua. Setelah menetas, jangan diberi makan selama 4 hari 4 malam. Air jangan diganti, tetapi ditambah. Lakukan penambahan air bila air surut, tidak perlu diberi semburan air/aerasi.

Pemberian pakan
Pemberian pakan dilakukan setelah induk diangkat ditambah 7 hari 7 malam, atau setelah 4 hari 4 malam telur dinyatakan menetas semua. Pakan yang diberikan sebaiknya adalah cacing darah. Pemberian pakan idealnya 5 kali sehari (jam 05.00, jam 09.00, jam 13.00, jam 17.00 dam jam 21.00)

Pemeliharaan Burayak
Kedalaman kolam minimal 30 cm dan maksimal 60 cm. Air jangan diganti, tetapi ditambah. Lakukan penambahan air bam setiap hari 10% s/d 30% dari volume yang ada dan tambahkan air baru bila air surut, tidak perlu diberi semburan air serasi.

Pemberian pakan harus sering dilakukan, bila perlu siang dan malam. Bila habis diberi lagi (tapi jangan berlebihan). Pakan yang diberikan adalah cacing darah dan perlu diingat, jangan memberikan pakan berlebihan.

Sumber : Majalah Demersal

Manvish


Manvis dikenal juga sebagai Angelfish, merupakan salah satu ikan hias yang sangat digemari oleh masyarakat. Ikan ini bukan asli Indonesia, berasal dari perairan sungai Amazona di Amerika Selatan. Manvis mempunyai bentuk dan warna tubuh serta gerak gerik yang sangat indah dan menarik, dan sangat cocok untuk dipelihara di akuarium ebagai pajangan.
Keindahannya dapat memeberi kesan tersendiri bagi yang memandangnya. Penggemarnya banyak dan harganya relatif tinggi. Budidaya Manvis di Indonesia telah berkembang dengan pesat baik sebagai kesenagan maupun usaha komersial.

Tempat HidupSecara alami Manvis hidup diperairan yang tenang dan banyak tanamannya. Oleh karena itu bila Manvis dipelihara didalam akuarium yang terlalu terang dan banyak ikannya, kelihatan gelisah. Cocok sekali bila dipelihara dalam akuarium bersama jenis ikan yang garaknya lambanManvis sangat sayang terhadap anaknya. Ia dengan cepat melindungi anaknya bila ada gangguan dari luar dengan jalan menyimpan didalam mulutnya.
Sifat seperti kurang menguntungkan pada saat pemijahan, karena itu tempatnya harus benar-benar aman. Dalam usaha budidaya, biasanya peternakan Manvis di DKI Jakarta menggunakan kolam yang terbuat dari semen.

Cara Pemijahan
Untuk memijahkan Manvis hndaknya digunakan induk yang benar-benar sudah dewasa dan matang telur, agar bisa didapatkan anakan yang bagus dan sehat. Ini akan memudahkan dlam pemeliharaan selanjutnya. Manvis siap memijah setelah beumur 9-12 bulan. Setiap kali memijah dapat menghasilkan 300-400 anak.

Pemilihan induk:Jenis kelamin Manvis dapat dibedakan dengan melihat bentuk dari bagian-bagiannya:

a. Induk jantan
Pada umur yang sama, ukuran lebih besar dari induk betina
JIka dipndang dari atas, perut kelihatan ramping
Kepala agak besar, bagian antara mulut dan punggung berbentuk garis cembung

b. Induk betinaUkuran relatif lebih kecil dari induk jantan
Perut agak membesar dan menonjol
Kepala agak kcil dan bagian antara sirip punggung dan kepala membentuk garis lurus

Tempat Pemijahan
Ada beberapa tempat yang harus digunakan antara lain kolan dan akuarium
1. Kolam
Kolam dibuat dari tanah biasa atau dari semen, berukuran 1 meter persegi dengan kedalaman 80 cm
Kolam yang masih baru tidak boleh langsung digunakan, bau semennya harus dihilangkan terlebih dahulu, dengan cara direndam dengan air selama beberapa hari. Untuk lebih cepatnya dapat ditambahkan pelepah pohon pisang
Setelah bau semen hilang, direndam lagi dengan air biasa selama 4 hari, selanjutnya dibersihkan lagi dan dikeringkan
Pada saat akan dipakai, kolam diisi dengan air tawar sampai kedalaman 30-60 cm
Bila kolam pemijahan terletak di tempat terbuka perlu diberi tanaman air, misalnya enceng gondok untuk memberi suasana teduh dan tenan

2. Akuarium
Akuarium yang digunakan berukuran sedang yaitu panjang 100 cm, lebar 75 cm dan tinggi 50 cm, dengan tebal kaca 5-6 mm
Sebelum digunakan akuarium dibersihkan terlebih dahulu. Kemudian diisi air dengan ketinggian 30-40 cm
Didalam akuarium diberi pecahan genteng untuk memberi bau air yang alami
Selanjutnya induk yang telah dipilih dapat dipijahkan secara berpasanagan
Seperti ikan Chiclid lainnya, Manvis menempelkan telurnya yangtelah dibuahi pada suatu benda.
Oleh karena itu tempat pemijahan harus diberi potongan paralon atau benda lain yang permukaannya halus sebagai tempat menempelnya telur.Air yang digunakan harus jernih dengan keasaman normal (pH antara 6,8-8,2) dan suhunya antara 24-26oC. Air yang berasal dari PAM atau sumur hendaknya diendapkan terlebih dahulu selama lebih kurang 24 jam. Saat pemijahan Manvis memerlukan tempat yang gelap, oleh karena itu perlu diberi tanaman yang mengapung, misalnya enceg gondok. Bila menggunakan akuarium dindingnya tertutup dengan kertas warna gelap.

PemijahanManvis memijah pada malam hari ketika suasana tenang dan sepi. Telur yang telah dibuahi menempel pada tempat yang telah sediakan. Setelah memijah induknya secara bergantian menjaga telurnya dengan mengibaskan ekornya untuk menambah Oksigen.Telur tersebut menetas 24-36 jam dari saat dibuahi pada suhu optimal, antara 27-31o C. Burayak sudah tumbuh sirip pada umur 40-60 jam. Pada masa seperti ini makanannya masih berupa egg sach (kuning telur) dan belum memerlukan pakan tambahan

Pembesaran
Pembesaran Manvis dilakukan didalam kolam yang berukuran antara 3-4 m2 dengan kedalaman air 30 cm. Kepadatan ikan antara 150-200 ekor setiap kolam atau disesuaikan menurut ukurannya, semakin besar semakin jarang. Untuk memberikan suasana teduh dan tenang, kolam diberi peneduh tanaman enceng gondok, anyaman bambu, atau seng. Makanan yang diberikan disesuaikan dengan ukuran tubuh dan umurnya. Pada minggu pertama biasanya masih diberikan rotifera, setelah agak besar diberi kutu air yang disaring, selanjutnya tanpa disaring dan akhirnya dapat diberi cacing sutera. Setelah pencapaian dewasa dapat diberi pakan buatan (pellet) yang diberikan secara bergantian.dengan cacing sutera.

Selasa, 15 November 2011

Melati air

Jeprat jepret jeprat jepret…inilah hasilnya.. Foto-foto cantik melati air.

melati air 796melati air 712melati air 248melati air 251melati air 794melati air 795melati air 793melati air 687melati air 698melati air 695melati air 689melati air 694
Cara menanam pohon melati air ini sangat mudah ya, ambil aja anakannya yang keluar di antara tangkai bunganya. Tanam dalam pot atau wadah yang tidak berlubang, lalu beri air sampai tanah dalam pot itu terendam dan letakan di tempat yang agak teduh..selesai.. Tinggal tunggu pohonnya tumbuh dan berkembang. Jangan lupa sirami potnya bila airnya mulai kering ya. Di rumahku, pohon melati air yang tumbuh besar dalam pot tanah yang kecil, akhirnya potnya dimasukan aja ke dalam ember besar bekas cat dan diisi air sampai potnya terendam. Ternyata jadi lebih subur ya, tangkai dan daunnya jadi lebih besar. Akarnya pun jadi banyak dan menjulur keluar menutupi pot kecil wadahnya.

Sabtu, 15 Oktober 2011

Katalog Ikan Hias

Katalog Ikan Hias


KISSING GOURAMI

Punya nama lain Pink Kissing Gourami, Olive Kissing Gourami, Kisser Fish, Kissing Fish. Ikan dengan nama latin Helostoma Temmincki ini merupakan sepupu dekat dari ikan gurami yang biasanya kita jumpai dalam bentuk goreng dan bakar di restoran.

Apa keistimewaan dari ikan ini sehingga bisa menjadi lambang dari Valentine? ternyata mereka sering kepergok "berciuman". Sungguh pemandangan yang menarik meski hanya berlangsung dalam waktu singkat. Ini dimungkinkan karena mereka punya bibir yang dapat dipanjangkan dan dikerutkan, sama seperti yang dilakukan manusia ketika sedang berciuman. Karena tingkah lakunya yang menarik ini maka ikan ini bisa dihadiahkan sebagai bingkisan Valentine.

Padahal sesungguhnya ikan ini "berciuman" bukan untuk menunjukkan kasih sayang
kepada pasangannya, tetapi dilakukan untuk mempertahankan daerah kekuasaan mereka. Biasanya melibatkan para pejantan. Mereka memanjangkan bibirnya dan kemudian saling mendorong. Pertarungan disini adalah siapa yang bisa menekan lebih kuat.

Tetapi karena ritual "berciuman"-nya ini maka sudah terlanjur dianalogikan sebagai lambang kasih sayang meski sebenarnya bukan. Terlihat lucu, karena bertarung malah memakai cara 'berciuman' seperti ini. Andaikan saja hal ini terjadi di dunia manusia maka dipastikan tidak akan ada lagi yang namanya adu jotos atau senjata. Karena isinya hanya "berciuman". Dunia pasti menjadi damai dibuatnya. Juga bukanlah suatu hal yang mengherankan, bakal banyak yang rela bertarung memperebutkan area dengan cara Kissing Gourami ini, apalagi jika lawannya itu seperti Britney Spears. Dijamin pasti tidak akan ada yang menolak.

RED DEVIL



Termasuk dalam jenis siklid. Dan bisa dibilang ikan hibrid Louhan yang pernah nge-trend juga mempunyai darah hasil persilangan dengan Red Devil dengan jenis siklid lainnya. Ikan ini punya kelebihan. Selain nama populer yang keren mirip dengan julukan klub papan atas Manchester United, ikan ini juga dikenal memiliki warna yang indah. Jika terawat sempurna, warna ikan ini bisa mencapai orange kemerahan. Namun kebanyakan warna pada umumnya adalah kuning jeruk. Selain itu, ikan ini memiliki ciri-ciri matanya yang merah dan terdapat jenong dikepala untuk jantan ukuran dewasa matang kelamin. Tentunya ikan ini jenis predator juga. Karnivora dan petarung teritorial handal. Sisi menarik lainnya yang saya suka adalah ikan jenis ini mudah dikembang biakkan. Sama dengan ikan Mujair, ikan ini termasuk kategori good parent. Dia akan melindungi anak anaknya sampai ukuran mandiri.
Hanya saja bukan yang menjaga anak-anaknya dalam mulut seperti ikan mujair. Kembali ke kabar dari teman saya itu. Dikatakannya ikan favorit kami itu kini telah menjadi hama di perairan Indonesia. bahkan menurutnya, sekarang Red Devil sudah beralih jabatan dari ikan hias menjadi kripik ikan, dan itu telah diulas salah satu TV swasta. Setelah tahu lalu apa yang ada dalam benak saya? merasa bersalah tentunya. Ikan Red Devil bukanlah ikan asli perairan Indonesia. Ikan ini ikan asli perairan Amazon, perairan Amerika. Saya merasa bersalah karena secara tidak langsung ikut menyukseskan invasi besar-besaran red devil ke sungai, tambak dan waduk Indonesia. Selama kurun tahun 1999 – 2003, kolam ikan saya di rumah termasuk produktif menghasilkan ikan-ikan red devil. Tapi bukan untuk produksi dijual lagi.
Hanya untuk kesenangan saja membiakkan. Dari ratusan anakan yang tumbuh, hanya kira2 sepuluh ikan yang dapa survive sampai ukuran remaja dan dewasa. Lainnya? terkadang dimangsa ikan lain nya yang berada di kolam atau ikut terbuang saat proses pengurasan kolam. Nah, yang terakhir ini yang membuat saya merasa bersalah. Ikan jenis ini tergolong survive dengan segala kondisi air. Bisa jadi ikan yang ada di sungai atau di tambak, adalah dari kolam saya. Saya ingat betul pada tahun 1999, di toko ikan hias, red devil dewasa hanya dihargai kurang dari Rp10.000. Murah meriah memang ikan ini dulu. Dan menginjak jaman keemasan Louhan, ikan ini juga sempat ikut naik harganya karena bisa dikatakan Red Devil juga moyangnya Louhan. Nah, kalau saat ini Red Devil di Indonesia berubah menjadi kripik, mungkin sudah takdirnya karena perangainya sendiri. Tapi saya mungkin tetap punya andil membawa ikan mata merah ini ke penggorengan. Maaf buat perairan Indonesia. Maaf juga buat RedDevil, di Indonesia kini kisahmu hanya sampai di kemasan plastik berlabel Kripik Ikan Enak bu Siti asli Dusun Soka, Hargowilis, Kokap, Kulon Progo. Semoga dengan notes ini para hobiis dapat mengambil suatu pesan moral. Hati-hati dengan peliharaan anda! Memeliharalah dengan bijaksana. Jangan sampai kejadian eceng gondok, piranha dan red devil menghapus kekayaan flora dan fauna Indonesia.
Ikan SERPE




Entah termasuk jenis barb atau bukan. Ikan serpe ini termasuk yang selalu ada di toko-toko ikan hias. Harganya murah meriah dan sangat kuat kalau dipelihara di aquarium. Bagi pemula dianjurkan untuk mencoba ikan serpe ini. Ikan ini juga bukan yg nakal, sangat bersahabat dengan ikan-ikan lainnya. Pemberian makanannya pun tidak terlalu rewel, pelet dan makanan kering lainnya pasti diterimanya dengan senang hati
 
.IKAN DAUN







Saat pakar zoologi dan taksonom negeri kita tak banyak berkiprah, para pakar taxonom negeri tetangga kita telah secara resmi mendiskripsikan dan memperkenalkan kepada dunia satu species ikan baru yang punya habitat dan endemik di sungai Musi, Sumatra Selatan. Sungai musi adalah sungai terpanjang di pulau Sumatra yang mempunyai hulu di Tanah Rejang propinsi Bengkulu.



Pakar taxonom itu bernama Heok Hee Ng dari negara Singapura. Species ikan daun baru ini dalam dunia ilmiah diberinya nama oleh Heok Hee Ng sebagai Nandus Mercatus. Dia telah mendeskripsikan dengan cara membandingkan ikan - ikan dengan genus serupa dari berbagai belahan dunia. Dari beberapa jenis ikan daun ini yang paling mirip dengan species ini adalah Nandus oxyrhynchus seperti terlihat pada photo di bawah ini.





Sample ikan di ambil dari Sungai Musi di daerah Sekayu, dan ini tidak menutup kemungkinan bila ikan ini juga berada di Tanah Rejang karena Hulu sungai musi berasal dari Tanah Rejang, prop. Bengkulu.
IKAN PINK TAIL



Tahukah Anda di sekitar Anda ada ikan hias yg merupakan ikan petarung buat pemancing ?? ikan itu di toko ikan hias dikenal dengan nama pink tail atau ada juga yg menyebutnya sultan fish. Harganya juga gak mahal2 amat seekor cuman 6rb`an saja. Kalau dipiara di kolam bisa besar sekali, bahkan bisa mencapai 5kg seekor. Di namakan pink tail karena di ekornya ada warna semburat merah muda.

IKAN RED FIN



Ikan ini mempunyai nama latin Epalzeorhynchus frenatus, habitatnya terdapat di lembah sungai Mekong dan Kalimantan. Ikan ini hidup di sungai dan perairan yang bersubstrat pasir. Biasanya memakan Algae, periphyton dan phytoplankton, dan beberapa zooplankton termasuk cacing.

Ikan ini dapat tumbuh hingga 15 cm sekitar 6 inchi, tubuh memanjang dan sirip punggungnya tegak seperti ikan hiu sehinnga para aquarist sering menyebutnya sebagai sharkminnow. Jika mereka hidup bersama dengan jumlah yang banyak mereka hidup berdamai namun jika kurang dari 6 ekor mereka sering bertarung dengan sesama jenisnya. Jadi jika Anda ingin memelihara ikan ini peliharalah satu atau banyak (lebih dari 6 ekor). Sedangkan dengan jenis yang lain justru ikan ini bersifat pendamai asalkan ukurannya sama.

Ikan ini bersifat energetic dan hardy, di pasar ikan hias dijual dengan harga yang lumayan tidak murah dan juga tidak mahal, sudah banyak di budidayakan di Kolam-kolam dan dijual sebagai komoditas ekspor ikan hias unggulan Indonesia.
IKAN ELEPHANT NOSE




Berbeda dengan Elephant "Long" Nose, Elephant "Double" Nose mempunyai Perpanjangan dari bibir bagian bawah yang menyerupai belalai yang lebih pendek, dan bibir bagian atas memanjang, seakan-akan kita melihat ikan ini mempunyai dua belalai.

Belalai ini digunakan baginya untuk mendeteksi makanan, dimana biasanya ikan ini akan mencari makanannya dengan mengorek bagian dasar aquarium. Oleh karena itu pada habitat nya, dalam aquarium harus diberikan pasir pada dasarnya, dan usahakan pasir tersebut tidak berbentuk segi yang tajam karena akan melukai belalai
mereka.

Elephant Nose ini menyukai tempat / habitat yang natural dengan beberapa tempat untuk nya dapat bersembunyi. Air yang digunakan sebaiknya air yang sudah diendapkan. Ikan ini biasanya sulit untuk menerima makanan buatan, mereka menyukai makanan hidup seperti cacing tubifex maupun cacing darah, bisa juga diberikan cacing beku.

Elephant Nose merupakan ikan pendamai yang dapat dicampur dengan ikan lain dalam
suatu akuarium komunitas, tetapi perlu diperhatikan ikan ini akan agresif terhadap jenisnya sendiri (individual / teritori).
Panjang Jantan : 40 cm
panjang Betina : 40cm
Suhu : 23 - 28 C
pH : 6,0 - 7,5
Hardness : 7

Family : Mormyridae
Peredaran : Afrika Tengah dan Barat, Nigeria, Zaire
IKAN SILI



Tilan termasuk ke dalam Famili Mastacembelidae dan Ordo Perciformes. Ikan ini dikenal juga dengan nama umum Fire Eel/Spotted Fire Eel. Nilai ekonomis ikan Tilan (Mastacembelus erythrotaenia) selain sebagai ikan konsumsi juga menjadi ikan hias karena mempunyai bentuk dan pola warna yang menarik.

Tilan memiliki corak warna merah/oranye terang di atas dasar hitam, dan pita merah di kepala. Jari-jari sirip ekor berjumlah 14-15 dan bersambung dengan sirip punggung dan sirip dubur. Tilan ukuran dewasa mencapai ukuran 1 m. Walaupun bergerak tenang, ikan ini mampu untuk meloncat keluar dari akuarium.

Tilan merupakan ikan predator yang mencari makan di malam hari, seringkali tidak bisa bertoleransi dengan ikan lain dan senang menyendiri. Ikan ini hidup di substrat Berpasir atau yang berlumpur dan lebih menyenangi daerah dengan intensitas cahaya yang rendah dengan suhu 24 – 280C dan pH 7. Tilan dapat ditemukan terutama di sungai bagian hilir.

Alat yang biasa dipakai untuk menangkap tilan adalah blad, pancing atau rawai. Harga konsumsi sekitar Rp 6.000/ekor. Sedangkan jika sebagai ikan hias, Tilan yang Berukuran 8-10 cm mencapai harga Rp 5.000–Rp 6.000/ekor.
IKAN RASBORA



Penyebaran: Sumatera
Syarat Hidup
pH: 6.5
GH: 5 (skala Jerman)
Temperatur: 26 °C
Panjang Maksimum: 4 cm
Pakan: pakan kering
Reproduksi: egg layer
Cahaya: terang tanpa sinar matahari
Temperamen: pendamai
Zone Renang: tidak spesifik
Set up Akuarium: akuarium dengan bebatuan, tanaman dan kayu-kayuan.



Rasbora merupakan jenis ikan air tawar yang mempunyai panjang tubuh sampai dengan 10 cm. Ikan ini merupakan perenang kuat dan merupakan ikan omnivora. Ciri-ciri ikan jantan adalah warna tubuh lebih gelap sedangkan ikan betina mempunyai warna tubuh lebih terang .
Menurut Kottelat (1993), Genus Rasbora memiliki 43 spesies seperti yang disajikan pada Tabel 2.2. Hal yang membedakan antara spesies Rasbora sp. yang satu dengan lainnya adalah morfologi dan daerah penyebarannya.
Wader pari betina memiliki ciri seksual sekunder berupa bentuk perut yang lebih cembung terutama pada masa mijah sedangkan yang jantan bentuk perutnya lebih ramping. Pemijahannya membutuhkan kondisi kualitas air yang sesuai, umumnya terjadi pada musim pancaroba. Wader pari akan memilih pasangan mijah yang sesuai dan pemijahan terjadi selama beberapa hari. Telur yang telah dibuahi diletakkan di atas substrat (Sterba, 1989) atau melekat pada tumbuhan air (Semail, 2006) dan akan menetas menjadi larva setelah 24 – 30 jam.
IKAN ALIGATOR






Agak sulit memang untuk membedakan jenis-jenis ikan aligator karena sepintas akan tampak sama....Secara teori memang ikan ini bisa mencapai panjang 3m, tapi kalo dipelihara di akuarium saya rasa sulit mencapai hal itu.....Perkembangan ikan juga sangat dipengaruhi oleh ruang geraknya...Kalo di alam saya rasa ikan aligator ini akan bisa mencapai 3m karena tempat yang didiaminya (sungai) itu sangat luas.... Pengalaman saya memelihara ikan ini di akurium (60X40X40 cm)...sewaktu kecil, pertumbuhanya (panjang badannya) cepat...setelah mentok dengan ukuran akuarium...pertumbuhan panjangnya seakan berhenti...sekarang ditaruh di kolam juga pertumbuhan panjangnya sedikit sekali, prediksi saya karena tempatnya kurang Luas...hanya badanya saja yang menjadi gemuk.


Rupanya, ukuran ikan aligator yang panjangnya bisa mencapai 3m dan bertampang seram tidak mengecilkan minat hobiis untuk memeliharanya dalam akuarium. Di kala masih seukuran 20 hingga 50 cm memang ikan ini enak dilihat, baik gerakannya sewaktu menangkap pakan hidup maupun corak tubuhnya yang bervariasi. Persyaratan apa saja yang harus dipenuhi agar ia tetap hidup sehat dan kerasan tinggal di akuarium? Berikut ini kiatnya.

Ikan buaya tidak sama dengan buaya atau aligator. Disebut ikan buaya karena bentuknya mirip buaya. Di daerah asalnya ikan buaya yang pada sistematika dimasukkan ke dalam keluarga lepisosteussidae ini di kenal sebagai gar fish.
Ia hidup liar di benua Amerika di perairan Sungai Mississippi hingga Rio Grande Del Norte yang bermuara ke Teluk Meksiko. Diketahui ada 6 spesies gar fish yang ditemukan di alam, diantaranya spotted gar (Lepisosteus oculatus) yang tubuhnya bertotol-totol hitam, longnose gar yang moncongnya sangat panjang, dan alligator gar yang panjang tubuhnya bisa mencapai 300cm. karena variasi bentuk dan corak warna yang berbeda-beda itulah ikan ini banyak dikoleksi sebagai ikan hias peliharaan di dalam akuarium kecil.
Kualitas air diutamakan.
Di habitat aslinya ikan aligator lebih banyak berdiam diri di dasar sungai yang berair dangkal atau di sela-sela tumbuhan rawa. "Karena itu untuk memeliharanya di akuarium tidak ada cara lain kecuali meniru sedapat mungkin habitat aslinya," tutur Karim, pedagang ikan hias di Balai Rakyat, Pasarminggu. Soal disatukan dengan ikan lain yang tidak sejenis menurut Karim boleh saja asal ukurannya tidak terlalu kecil (seimbang). "Ia memang bertampang seram, dan terlihat ganas sewaktu menangkap mangsa berupa ikan-ikan hidup, tapi sebenarnya ia bisa bersahabat," tambah Karim.
Agar sifat ikan buaya dapat terkontrol, disamping pakan, kualitas air akuarium dan asesori/pelengkapnya perlu diperhatikkan. Ke dalam akuarium bisa diletakkan hamparan bebatuan supaya berkesan alami, serta dipasang kayu api-api sebagai tempat berlindung. Kayu api-api dipilih karena selain tahan pelapukan juga bentuknya indah dan bervariasi. Sedangkan untuk memantau kualitas air yang merupakan bagian penting dari kehidupan ikan buaya perlu ditambahkan alat-alat pengukur, sirkulasi, dan penyaring air.
Termometer selaku pengatur suhu bisa ditempatkan pada bagian sudut akuarium.
Dengan termometer ini suhu air yang dikehendaki ikan buaya berkisar 20 - 250 C dapat dijaga kestabilannya. Sementara sirkulator sebaiknya digunakan yang berfilter. Filter yang bentuknya seperti kapas dan mengandung karbon aktir ini berfungsi sebagai penyaring otoran dan mempertahankan kealakian air.
Tetapi bila kondisi air terlalu basa, maka pada butiran karbon bisa ditambahkan Aqua-vital berbentuk serabut hingga pH air mengarah ke asam.
Kecuali alat-alat pengurkur di atas, didasar akuarium diletakkan pipa penyedot supaya akuarium selalu bersih dari sedapat kotoran. Dengan begitu kekhawatiran kerkurangnya volume oksigen terlarut dapat dikurangi. Perlu diketahui bila volume oksigen terlarut menjadi kecil akan menyebabkan ikan susah bernapas.
Setiap minggu penggantian air akuarium perlu dilakukan. Caranya dengan membuang sepertiga bagian air akuarium untuk kemudian diganti air baru yang telah diendapkan sehari semalam. Penggantian air yang dilewatkan melalui sirkulator hendaknya dilakukan sedikit demi sedikit agar tidak menimbulkan perubahan keasaman air secara drastis. Pada waktu bersamaan dibersihkan pula segala isi filter dengan air yang sudah dibubuhi PK (Permanganan kalium), lalu dijemur hingga benar-benar kering. Untuk memperoleh hasil kerja maksimal, filter sebaiknya diganti setelah masa pemakaian 3 bulan.
Hati-hati dengan pakan.
Tidak dipungkiri, saat memberi pakan adalah saat-saat terindah memelihara ikan buaya. Ikan buaya yang dalam kondisi biasa mempunyai gerakan lamban seperti ikan malas akan berubah gesit kala memangsa ikan atau udang hidup yang dicemplungkan sebagi pakan. Dalam secepat kilat ikan umpan yang semula merasa aman hilir mudik di hadapan si buaya tiba-tiba sudah berada di moncong panjangnya. Seekor ikan aligator berukuran panjang 20 cm dapat menghabiskan 5 - 10 ekor udang atau ikan beukuran sedang dalam seketika untuk sekali makan.
Pakan yang paling mudah didapat dan disukai ikan buaya memang berupa ikan-ikan kecil hidup. Namun yang perlu diperhatikan, bila ada pakan tersisa harus segera diangkat/dibersihkan, karena faeces yang dikeluarkannya bisa membuat air akuarium cepat kotor. Sebaliknya bila ingin memberikan pakan secara ad libitum (tersedia sepanjang waktu), udang hidup adalah yang terbaik.
Diluar kesukaan si ikan aligator, pakan berupa ikan atau udang hidup tetap mengandung risiko. Pasalnya pakan tersebut kadang sudah terscemari cendawan Saprolegnia dan Ichthyophthirius multifiliis ditempat penampungannnya.
Maklum, kedua penyakit yang bisa dengan cepat menular kepada ikan peliharaan itu tidak terlihat oleh mata telanjang.
Pada tahap dini serangan Saprolegnia dan Ichthyophthirius multifiliis tidak berbahaya, tetapi bila tidak disegera ditangani akibatnya bisa fatal. Ikan yang terserang mula-mula hanya merasakan gatal-gatal, sehingga kerap menggesek-gesekkan tubuhnya pada dinding atau benda-benda di dalam akuarium.
Selanjutnya, gesekan menyebabkan sisik ikan terlepas. Dan ikan menjadi liar alias stres. Jika ikan sudah stres hampir bisa dipastikan nafsu makannya turun, bahakn mungkin tidak mau makan sama sekali dan akhirnya mati.
Mengatasi serangan cendawan tahan dinin bisa dilakukan dengan memberikan beberapa tetes Tetra Aqua Safe dalam akuarium secara berkala. Tetra Aqua Safe ini selain mengobati cendawan, juga sekaligus menjernihkan air. Tetapi bila serangannya sudah parah, terapi yang dilakukan adalah dengan cara emindahkan ikan ke akuarium bersih yang telah dicampur obat Tropical Fish Medicine pada airnya. Lalu biarkan ikan beberapa jam disana, sambil akuarium semula dikuras total hingga benar-benar kering.
Selalin cendawan Saprolegnia dan bakteri ich, biasanya dalam pakan terbawa cacing jangkar (Lernaena cyprinaceae) dan Argulus idicus yang berbentuk bulat dan berwarna kehijauan. Kedua organisme itu juga dapat mengganggu kesehatan ikan. Nah, agar terhindar dari organisme yangmerugikan, biasakan ikan atau udang yang baru dibeli untuk pakan tidak langsung diberikan kepada si aligator, melainkan harus dikarantinakan terlebih dahulu dengan memasukkannya ke dalam air yang dibubuhi obat.
Semoga dengan penangann yang baik serta pakan yang bermutu, sang ikan aligator dapat dinikmati keanggunannya setiap saat.
IKAN ZEBRA



Asal: India, Pakistan, Bangladesh. Dijumapai di sungai-sungai, selokan, parit, kolam dan juga sawah.
Panjang : 6 cm
Syarat hidup:
Suhu : 18 - 20 °C
pH: 6.5-7.2
GH: 5.0 - 19.0
Temperamen: Pendamai
Pakan: Omnivora, bisa menerima pakah kering, tumbuhan dan juga pakan hidup.
Sexing: Jantang mempunya strip kuning lebih kecil diantara strip hitam. Betina mempunyal warna latar lebih keperakan. Betina pada umumnya lebih membulat dan tubuh lebih lebar.

Sejenis ikan tropis yang memancarkan cahaya merah akan menjadi binatang peliharaan pertama yang direkayasa, demikian diungkapkan para ilmuwan.
Ikan jenis zebra ini sesungguhnya dirancang sebagai detektor adanya racun-racun yang ada di alam.
"Ikan ini semula dikembangkan untuk membantu menanggulangi polusi lingkungan," kata Alan Blake dan rekan-rekannya dari Yorktown Technologies, perusahaan yang mendaftarkan ikan tersebut sebagai ikan peliharaan. "Mereka direkayasa agar memancarkan cahaya bila berada di lingkungan yang beracun atau tidak sehat."
Ikan zebra (Brachydanio rerio) biasanya berwarna perak dengan garis-garis hitam keunguan. Dengan rekayasa genetis, ikan ini dapat memendarkan warna hijau atau merah dari tubuhnya. Warna merah atau hijau yang bersinar itu diambil dari warna ubur-ubur yang disuntikkan ke telur-telur ikan zebra.
Dengan gen ubur-ubur itu, tubuh ikan zebra dapat memancarkan cahaya. Nah, agar bisa digunakan sebagai indikator polusi, maka para peneliti memasukkan gen pemicu yang akan mengaktifkan pancaran cahaya pada ikan bila ikan berada dalam
lingkungan yang mengandung zat tertentu.

Sejauh ini tidak ada bukti bahwa ikan-ikan hasil rekayasa tersebut akan menimbulkan ancaman pada lingkungan. "Ikan-ikan ini hanya akan memancarkan warna terang di bawah segala macam sinar, namun tidak akan mencemari lingkungan."
Ikan yang kini disebut Glofish ini mulanya dikembangkan oleh Zhiyuan Gong dari National University of Singapore.
Menurut Gong, meski saat ini ikan tersebut hanya memiliki dua warna tambahan, namun sebenarnya ia bisa dikembangkan untuk memiliki lima warna berbeda, dimana masing-masing warna akan bersinar sesuai dengan jenis bahan polutan yang dijumpai ikan.
IKAN SYNODONTIS






Ikan synodontis adalah spesies ikan hias dari famili Mochokidae yang hidup di sungai Nil diwilayah Afrika. Ikan ini tergolong dalam golongan ikan catfish. Ikan synodontis dikenal dengan keindahan sirip dorsalnya yang tegak dan memanjang, sehingga sering disebut featherfin catfish. Ikan synodontis memiliki kebiasaan berenang terbalik, sehingga karena keindahan dan keunikannya ikan ini banyak digemari oleh para penggemar ikan hias air tawar.
Penelitian ini dilaksanakan untuk memepelajari proses perkembangan awal (embriogenesis) ikan synodontis dimulai dari pembuahan hingga penetasan.
Penelitian ini dilaksanakan melalui tiga tahap yaitu penyediaan telur, pemijahan buatan dan pengamatan embriogenesis. Perbandingan induk jantan dan betina masing-masing dengan bobot rat-rata 100 gram yang digunakan adalah 2 :1.
Pemijahan diawali dengan perangsangan hormonal menggunakan ovaprim, dan pakan yang digunakan berupa cacing sutera. Parameter yang diamati meliputi fekunditas, diameter telur, FR, HR, Sre dan perkembnagan embrio.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa perkembangan embrio ikan synodontis dari pembuahan hingga penetasan berlangsung kurang lebih selama 22 jam pada suhu 26-28 0C. Fase pembelahan sel dimulai pada 0 jam 15 menit paska pembuahan, kemudian fase blastula 1 jam 50 menit, fase gastrula 3 jam 50 menit paska pembuahan, fase organogenesis 10 jam 40 menit paska pembuahan.
Fekunditas telur berkisar hingga 8000 butir telur. Derajat pembuahan dengan rata
rata 100%, derajat kelangsungan hidup embrio berkisar 64. 35 % serta derajat penetasan berkisar 58.10 %.

IKAN GUPPY





Guppy (Poecilia reticulata)

Guppy awalnya hidup di rawa air payau. Ikan ini berkembang biak dengan cara Beranak sehingga pemijahannya tergolong mudah.
Induk jantan mempunyai warna yang cerah, tubuh yang ramping, sirip punggung yang lebih panjang, mempunyai gondopodium (berupa tonjolan memanjang di belakang sirip perut) yang merupakan modifikasi sirip anal berupa sirip panjang.
Untuk indukan betina mempunyai tubuh gemuk, warna yang kurang cerah, sirip punggung kecil, sirip perut berupa sirip yang halus.Selain warna, bentuk dasar ekor ikan guppy juga bervariasi.
Guppy dibagi berdasarkan bentuk ekornya yaitu wide tail (ekor lebar), sword tail (ekor panjang), dan short tail (ekor pendek). Tiap varietas mempunyai 4 macam bentuk ekor. Varietas terbaru yaitu Ribbon/Swallow.
Ini merupakan varietas baru dari berbagai persilangan menyebabkan mutasi gen merupakan hasil dari kawin silang dari berbagai jenis ikan ini.
Guppy berkembang biak dengan cara beranak. Anak guppy yang baru lahir sudah langsung dapat berenang dengan baik. Hal ini terjadi karena proses pembuahan guppy secara internal yaitu perkawinan terjadi pada saat organ gondopodium yang terletak pada sirip anal dimasukkan ke dalam organ telur betina.
Guppy jantan yang akan mengejar betina siap kawin. Setiap kali perkawinan dapat dijadikan 3 kali kelahiran.
Waktu kelahiran berkisar 3 minggu dan seekor betina dapat menghasilkan 60 ekor burayak.Dengan memahami proses pembuahan sampai dengan kelahiran ikan guppy maka perlu dipakai suatu metode agar perkawinan guppy dengan mudah dapat diatur dan dikendalikan sesuai dengan keinginan kita.
Kelemahan dari pembudidayaan guppy adalah ketidaktelitian terutama yang menggunakan sistem kawin masal. Teknik yang digunakan dalam menghasilkan strain guppy yang unggul dalam dengan menghasilkan F4 atau biasa juga disebut dengan sistem line.
Untuk mencari guppy yang bagus biasanya dapat dicari dengan betina yang mempunyai bentuk ekor yang bagus. Sedangkan untuk jantan biasanya dicari warna yang paling cerah juga dominan.
Untuk guppy Ribbon, betina Ribbon sangat dominan, sedangkan untuk jantan tetap jantan normal, sehingga untuk mendapatkan guppy Ribbon jantan yang bagus masih diperlukan jantan normal. Sehingga untuk guppy ini bisa dijual per trio.
Cara Mengatasi Penyakit

PENYAKIT

Yang umum menimpa guppy adalah jamur. Perlu dipahami jamur tumbuh dengan cara yang berbeda dari bakteri. Jamur tumbuh dengan spora dan selalu tumbuh dengan kondisi tertentu.
Mereka berkembang mempunyai siklus tertentu berupa spora kemudian berubah menjadi organisme yang disebut miselium.Jamur ini dapat berkembang biak sangat cepat, berbentuk seperti benang/ulir dan membentuk jaringan-jaringan seperti lapisan yang tipis. Sedangkan bakteri yang biasa menyerang guppy adalah mycobacterium piscium, juga beberapa penyebab lainnya.
Perlu diperhatikan untuk melakukan pengobatan secara efektif harus melakukan diagnosa yang akurat, sehingga dapat mengatasi penyakit yang timbul.
Penyakit yang umum menyerang ikan guppy adalah :
a. Saprolegnia.

Ciri-ciri ikan yang terserang adalah bercak-bercak putih pada kulit ikan.
Perawatannya teteskan alkohol metapen dalam tempat sebanyak 2 tetes dalam satu galon air/4 1,12) liter air. Langkah selanjutnya berikan garam dan biarkan beberapa saat.Berikan hydrogen peroksida untuk membunuh bakteri yang melekat pada jaring ikan selama 15 sampai 30 detik. Atau bisa juga digunakan malachite green atau methyline blue atau acriflavin sebagai disinfektan.
Cara perawatan ikan yang terkena infeksi bakteri sebaiknya diberi tambahan ruang sebelum mengobati.

b. Penyakit Bengkak atau Bloat

Ikan tampak gelisah, badan tampak lebih besar karena kembung. Ini disebabkan karena peradangan usus ikan.
Isolasi ikan yang terkena, lalu masukkan ke dalam satu galon air yang telah dibubuhi 2 sendok penuh garam Inggris. Biarkan selama 4 atau 6 jam, kemudian tambahkan air selama 12 jam. Setelah sembuh dapat dikembalikan ke tempat asal.

c. Jamur Mulut

Ciri ikan yang terkena jamur mulut mudah dilihat dari warna putih yang terletak di depan mulutnya. Jamur putih tersebut merupakan koloni sangat besar yang menempel pada mulut ikan, sehingga menutup mulut ikan sampai tidak bisa bernapas dan makan dapat menyebabkan ikan mati.
Pengobatan menggunakan aureomycin 25 mg untuk 1 galon air tambahkan 1 tetes obat merah dan metopen 2 tetes.

d. Penyakit Insang

Ciri ikan yang terkena peradangan insang biasanya disebabkan oleh organisme virus. Ciri pada penyakit ini insang membuka, malas makan dan selalu di atas permukaan air. Penyakit ini disebabkan oleh beberapa bakteri dan jamur dan paling sulit untuk diatasi. Ciri ikan ini jika mati insangnya tampak memerah dan membusuk lebih cepat dari badannya.
Beberapa cara yang sudah berhasil dilakukan adalah dengan memberikan metapen mercurochrome direndam beberapa saat secara bersamaan kemudian lakukan perawatan dengan menggunakan air garam dan memberikan tempat yang lebih besar dan luas.

e. Penyakit Kembung

Ciri-ciri ikan yang terkena peradangan perut antara lain ikan tampak sulit berenang ke dasar. Cara mengatasinya berikan 1 sendok teh garam Inggris tiap 1/2 liter air, dan rendam ikan selama 3 sampai 4 jam, kemudian pindahkan ikan ke dalam tempat yang ketinggian airnya 3 kali tinggi badan ikan. Masih ada beberapa penyakit yang sudah umum diketahui, misalnya kutu atau jarum.

IKAN BLACK GHOST




Budidaya Ikan BLACK GHOST(Apteronotus albifrons)


I. PENDAHULUAN
Ikan Black Ghost (Apteronotus albofrons), berasal dari sungai Amazone, Brazil, Amerika Selatan. Ikan ini dikenal juga dengan sebutan ikan setan (ikan hantu), namun julukan ini sebenarnya kurang tepat, karena penampilan ikan hias ini tidak menakutkan, tetapi justru mempesona penggemarnya.
Jenis ikan hias Black Ghost saat ini banyak dibudidayakan oleh petani ikan hias di DKI Jakarta. Sedangkan pemasaran ikan ini selain di dalam negeri juga merupakan jenis ikan yang diekspor dan harganyapun cukup tinggi.

II. PEMIJAHAN

Pemilihan Induk.Induk yang baik untuk dipijahkan adalah ikan yang sehat dan sudah dewasa, berumur kurang lebih 1,5 tahun dengan ukuran panjang badan antara 7 - 8 inchi (20 - 30 cm).- Induk yang sehat dapat ditandai dengan warna tubuh yang cerah, bersih, tidak cacat serta gerakannya lincah (aktif).
Perbedaan Jantan dan betina.Induk betinaIkan betina mempunyai dagu pendek, badannya gemuk dan lebih besar dengan ukurannya lebih pendek daripada ikan jantan.Induk JantanIkan Jantan mempunyai dagu panjang dan rata (lurus) dengan badan panjang dan lurus.
Cara PemijahanPemijahan dapat dilakukan dengan dua macam cara yaitu :

a. Set Pasang.
Pemijahan dengan cara set pasang dilakukan di akuarium ukuran 100 x 50 x 40 Cm dapat diisi dengan 7 ekor induk dengan perbandingan 3 induk jantan dan 4 ekor induk betina.

b. Set Massal.
Pada pemijahan set massal, black ghost dipijahkan dalam kolam atau bak fiber glass dengan ukuran panjang 2,5 x 1,5 x 0,5 m. Ke dalam kolam atau bak fiber tersebut dapat diisi 20 ekor induk black ghost dengan perbandingan 8 induk jantan dan 12 induk betina.pH air yang ideal untuk pemijahan ikan adalah sekitar 6,6 tetapi ikan ini akan berkembang dengan baik pada pH 6 - 7.

c. Perlengkapan untuk pemijahan.
Tempat persembunyianTempat persembunyian merupakan salah satu perlengkapan penting yang dibutuhkan dalam pemijahan ikan black ghost. Hal ini berkaitan dengan kebiasaan ikan black ghost yang menyukai suasana gelap. Sebaliknya balck ghost akan keluar dari tempat persembunyian. Ukuran tempat persembunyian disesuaikan dengan ukuran induk black ghost.
Jenisnya dapat berupa pipa pralon, batu bata, atau genteng.
AeratorPenggunaan aerator adalah untuk menambah ketersediaan oksigen di dalam air.
Tempat untuk bertelur.Untuk tempat bertelur dapat digunakan bahan pakis atau ijuk yang telah ditata rapi.

d. Perawatan induk yang dipijahkan.
Suhu air selama masa pemijahan harus selalu dipertahankan yaitu berkisar anatara 26 sampai dengan 28 derajat Celcius dengan kisaran pH antara 6 - 7.
Jenis pakan untuk induk black ghost, yaitu cacing darah (blood worm) dan jentik Nyamuk (larva nyamuk).
Cacing darah dapat diberikan dalam keadaan hidup atau beku. Sementara pemberian jentik nyamuk berfungsi untuk mempercepat penuaan sel telur.
Saat proses pemijahan sebaiknya black ghost jangan diberikan cacing sutera karena kadar lemaknya yang tinggi. Jumlah pakan yang diberikan 3 - 4 %.
Penggantian air akuarium/bak pemijahan dilakukan dengan cara disipon/disedot sebanyak 1/3 bagian dari jumlah air keseluruhan.

III. PEMINDAHAN TELUR
Bersamaan dengan dimulainya kegiatan pembenihan maka perlu disiapkan akuarium untuk menampung akar pakis yang telah berisi telur.
Pengambilan pakis yang berisi telur dari kolam pemijahan dilakukan pada pagi hari setelah pada malam harinya induk jantan dan betina mengeluarkan sperma dan telurnya.

IV. PEMELIHARAAN BENIH
Dalam waktu 3-4 hari telur black ghost akan menetas. Telur yang tidak menetas atau membusuk sebaiknya segera disipon atau dibuang agar tidak mengganggu kelangsungan hidup ikan yang baru menetas.

Anak black ghost yang baru menetas mula-mula berwarna putih dan seperti lendir. Dengan bertambahnya umur aanak black ghost akan berubah warna dari putih menjadi hitam. Perubahan warna ini juga diikuti dengan menghilangnya lendir dari tubuhnya.
Setelah berumur satu minggu, anak black ghost telah berwarna hitam.
Anak black ghost yang masih berukuran kecil diberi pakan kutu air atau artemia.

V. PEMBESARAN

Untuk pembesaran dapat dilakukan di aquarium ukuran 100 x 35 x 50 cm dan dapat diisi anak black ghost yang baru menetas 3-4 hari sebanyak 200 - 250 ekor.
Air yang digunakan sebaiknya air yang telah diendapkan selama sehari semalam.

Kualitas air selama pembesaran harus diperhatikan seperti halnya pada saat pemijahan.
Pada akuarium pembesaran diberikan perlengkapan aerator dan tempat persembunyian.
Dari usaha pembesaran, black ghost biasanya dipanen saat mencapai 2-3 inchi.

IKAN NEON TETRA



Neon tetra (Paracheirodon innesi) merupakan jenis ikan hias air tawar yang termasuk keluarga characin (famili Characidae, ordo Characi formes).

Jenis tetra dari genus Paracheirodon merupakan ikan-ikan asli perairan Amerika Selatan. Warnanya yang cerah membuat jenis ikan ini dapat terlihat pada perairan sungai pedalaman yang gelap dan hal ini merupakan salah satu sebab populernya jenis ikan ini sebagai ikan hias.

Neon tetra memiliki warna yang cerah, terdapat garis horizontal berwama biru-hijau sepanjang kedua sisi ikan mulai dari hidung hingga bagian depan ekor dan warna kemerah-merahan sepanjang setengah bagian posterior bawah tubuh.
Pada malam hari warna tubuhnya akan menghilang selama ikan beristirahat dan akan muncul kembali ketika ikan aktif pada pagi harinya. Neon tetra dapat tumbuh hingga 4 cm. Ikan betina memiliki perut yang sedikit agak besar dibanding ikan jantan.
Ikan neon tetra merupakan salah satu jenis ikan akuarium yang sangat dikenal dan telah dibudidayakan dalam jumlah yang besar.

Jenis neon tetra lain yang terkenal adalah green neon tetra (Paracheirodon simulans) dan Black neon tetra merupakan spesies tersendiri, bahkan jenis ikan yang terakhir berasal dari genus yang berbeda.
Ikan Cardinal Tetra atau biasa disebut dengan red neon memiliki kemiripan dengan neon tetra dan seringkali dianggap sebagai neon tetra sejati.
Jenis tetra ini berbeda dengan neon tetra sejati dilihat dari garis lateral berwama merah sepanjang tubuhnya. Sinonim neon tetra atau Paracheirodon innesi adalah Hyphessobrycon innesi.
Meskipun neon tetra dapat beradaptasi dengan baik terhadap perubahan-perubahan kondisi air, di alam ikan ini mendiami perairan yang sedikit asam (pH agak rendah), kesadahan rendah, dan suhu antara 20 - 26 °C.
Ikan neon tetra dapat hidup hingga lima tahun.Ikan neon tetra sangat mudah dipelihara di akuarium dengan air yang memiliki pH sekitar 5,0 - 7,0 dan kesadahan 1,0 - 2,0.
Karena ukurannya yang kecil, sebaiknya ikan ini tidak dipelihara bersama dengan ikan yang berukuran besar atau ikan yang agresif. Ikan ini dapat dipelihara bersama dengan jenis tetra lainnya seperti rummy-nose tetra, cardinal tetra atau jenis ikan lainnya. Neon tetra bersifat omnivora dan menyukai makanan berupa flake food, udang-udang kecil, daphnia, cacing darah beku, tubifex atau pelet berukuran kecil.

Untuk membudidayakan neon tetra, tempatkan sepasang ikan di bak pemijahan yang gelap. Intensitas cahaya kemudian dapat ditingkatkan secara bertahap hingga pemijahan terjadi.
Selama proses perkawinan ini, ikan dapat diberi pakan berupa larva nyamuk.
Karena induk ikan sering memakan anak ikan yang baru menetas, maka sebaiknya induk ikan ini dipindahkan setelah mereka memijah. Telur kemudian akan menetas setelah 30 jam.

Penyakit Neon Tetra

Penyakit ini diketahui khusus menyerang ikan neon tetra dan beberapa spesies terkait lainnya.
Meskipun demikian, tidak berarti bahwa ikan lain kebal terhadapnya. Beberapa jenis cichlid seperti manvis, dan cyprinid seperti Rasbora dan Barb, dilaporkan menjadi korban puIa dari penyakit ini.

GejalaWarna ikan memucat dan disertai dengan hilangnya garis merah. Pada infeksi ringan bisa tidak menunjukkan gejala apa-apa. Sedangkan pada gejala menengah sampai parah, selain warna memucat dan kehilangan warna merah, juga sering disertai dengan timbulnya bercak-bercak putih dibawah kulit. Munculnya bercak putih menunjukkan terjadinya kerusakan pada jaringan otot ikan.

Disamping gejala tersebut diatas ikan yang terinfeksi dapat pula menunjukkan gejala malas/lesu, kesulitan berenang, dan kehilangan berat badan (kurus).

Penyebab.

Disebabkan oleh parasit Pleistophora hyphessobryconis. Penyebaran penyakit pada umumnya terjadi melalui spora yang terbawa oleh pakan, atau melalui bagian ikan terinfeksi yang mati dan dimakan oleh ikan yang bersangkutan.

Infeksi dapat pula dipicu oleh kondisi kualitas air yang memburuk atau tidak sesuai dengan kebutuhan neon tetra. Oleh karena itu, sebelum melakukan perlakuan apapun terhadap penyakit ini, pastikan terlebih dahulu bahwa kondisi air akuariumnya sudah ideal untuk kehidupan ikan neon tetra.

Setelah berada dalam usus ikan, parasit akan masuk kedalam jaringan tubuh dan menggandakan diri disana kemudian menyebar. Jaringan yang mengandung parasit akan mati, warnanya menjadi pucat kemudian berubah berwarna putih.

Pencegahan dan Perawatan

Belum ada obat-obatan yang diketahui efektif untuk mengatasi infeksi Pleistophora. Meskipun demikian tidak ada salahnya mencoba obat-obatan yang ditawarkan di toko akuarium yang disiapkan untuk penyakit tersebut, Percobaan pengobatan dengan menggunakan Toltrazunil diketahui cukup menjanjikan.

Pencegahan tampaknya merupakan hal yang sangat dianjurkan untuk menghidar dari infeksi penyakit . Untuk itu jagalah supaya kualitas air tetap optimum dan Parameternya sesuai bagi kebutuhan hidup neon tetra.

IKAN PALMAS





Palmas, merupakan salah satu jenis ikan purba/jurasic fish. Ikan ini dapat hidup diperairan dangkal, bahkan adang kering. Mempunyai kemampuan beradaptasi pada air dengan kandungan oksigen rendah.
Ikan ini mampu mengambil udara langsung. Cara pemeliharaannya cukup mudah, diberikan pakan ikan hidup(mas, cere/guppy), cacing bahkan pelet/makanan kering.
Jenis yang dapat kita temui di Indonesia atara lain : Polypterus Delhezy, Polypterus Palmas, Polypterus Ornatipinis, P. Retropinis, P.Weeksy.
Ikan ini memerlukan aquarium/tempat pemeliharaan yang cukup besar, jika kita ingin memeliharanyalebih dari 1 ekor, karena ikan jenis ini cukup agresif terhadap sesamanya.
Dalam pemelihara di aquarium sebaiknya diberikan kayu atau batu-batuan untuk tempat persembunyiaannya. Dan juga gemar meloncat ke permukaan air. Jadi sebaiknya aquarium diberi penutup. Keasaman air relatif normal antar 7-8. Kesadahan juga normal.
Pembiakan ikan ini lebih banyak dengan cara kawin suntik.
Palmas merupakan ikan yang tergolong dalam Family Polypteridae (Bichir), artinya ikan bersirip banyak. Ikan ini termasuk ikan primitif dan sering disebut sebagai "snake like fish" (ikan mirip ular). Penyebaran adalah di Afrika Barat.




Palmas adalah ikan pemangsa (predator), carnivora. Ikan ini mempunyai kemampuan untuk mengambil udara dengan alat yang telah termodifikasi sedemikan rupa menyerupai paru-paru, disamping itu ia mampu untuk merayap diatas tanah dengan menggunakan sirip dadanya yang kuat. Oleh karenanya dalam memelihara palmas dianjurkan agar memberikan penutup yang baik untuk mencegah ikan tersebut kabur. Palmas dapat dipelihara bersama-sama dengan ikan golongan Cichlidae yang memiliki ukuran lebih besar.




Panjang rata-rata ikan palmas adalah 30 cm. Hidup pada kisaran pH 6.5 - 7, dan temperatur 16-27 ° C. Sebagai carnivora, pakan utama palmas adalah pakan hidup berupa ikan kecil, atau daging-dagingan lain seperti daging udang atau daging ikan.


Sejauh ini setidaknya diketahui ada 3 sub-species palmas yaitu:

Polypterus palmas palmas
Polypterus palmas polli
Polypterus palmas buettikoferi




Jenis kelamin

Jenis kelamin palmas dapat dibedakan dengan melihat lebar dari sirip anus.
Sirip anus palmas jantan lebarnya hampir 2 kali lebar sirip anus palmas betina.


Breeding.



Pada masa breeding palmas jantan akan "memeluk" si betina, kemudian akan memproduksi sperma pada saat si jantan "menangkap" telur-telur yang dikeluarkan si betina. Setelah dibuahi telur-telur tersebut akan jatuh ke atas substrate akuarium. Pada umumnya telur-telur tersebut akan menetas dalam waktu 4 hari.

IKAN PLATTY




Ikan hias cukup dikenal oleh masyarakat sebagai hiasan aquarium.
Perkembangan ikan hias di Indonesia mengalami kemajuan yang terus meningkat, terutama ikan hias air tawar asli Indonesia. Dari sekian banyak jenis ikan hias, tidak semuanya telah dapat dibudidayakan.
Dalam menternakkan ikan hias harus diperhatikan bahwa masing-masing jenis mempunyai sifat dan kebiasaan hidup yang berbeda-beda, misalnya dalam cara pemijahan, bertelur ataupun menyusun sarangnya. Cara perkembang biakkan ikan hias ada beberapa macam:
1) Ikan-ikan hias yang beranak.
2) Ikan-ikan hias yang bertelur berserakan.
3) Ikan-ikan hias yang meletakkan telurnya pada suatu subtrat.
4) Ikan-ikan hias yang menetaskan telurnya dalam sarang busa.
5) Ikan-ikan yang mengeramkan telurnya di dalam mulut.
Dalam tulisan ini akan dibahas mengenai cara-cara pemeliharaan ikan hias yang beranak (live bearer), misalnya:
1) Ikan Guppy (Poecilia reticulata Guppy)
2) Ikan Molly (Poelicia latipinna Sailfin molly)
3) Ikan Platy (Xiphophorus maculatus Platy)
4) Ikan Sword tail (Xiphophorus helleri Sword tail)

2. CIRI-CIRI INDUK JANTAN DAN BETINA

1) Induk Jantan

a. Mempunyai gonopodium (berupa tonjolan dibelakang sirip perut) yang merupakan modifikasi sirip anal yang berupa menjadi sirip yang panjang.
b. Tubuhnya ramping.
c. Warnanya lebih cerah.
d. Sirip punggung lebih panjang.
e. Kepalanya besar.

2) Induk Betina

a. Dibelakang sirip perut tidak ada gonopodium, tetapi berupa sirip halus.
b. Tubuhnya gemuk
c. Warnanya kurang cerah.
d. Sirip punggung biasa.
e. Kepalanya agak runcing.

3. HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PEMELIHARAAN

1) Air yang diperlukan adalah ari yang cukup mengandung Oksigen (O2)dan jernih.
2) Suhu air berkisar antara 15 ~ 270C.
3) pH yang disukai agak sedikit alkalis, yaitu berkisar 7 ~ 8.
4) Makanan yang diberikan dapat berupa makanan alami (cuk, cacing,kutu air) dan makanan buatan, diberikan secukupnya.

4. TEKNIK PEMIJAHAN

1) Pemilihan induk. Pilihlah induk yang berukuran relatif besar, bentuk tubuh yang mengembung serta mempunyai warna yang indah.
2) Induk-induk yang telah dipilih dimasukkan dalam satu bak untuk beberapa pasang induk. Namun apabila menghendaki keturunan tertentu dapat pula dilakukan dengan cara memisahkan dalam bak tersendiri sepasang-sepasang.
3) Bak-bak pemijahan harus dikontrol setiap hari. Setelah lahir, anak-anak ikan harus cepat-cepat diambil dan dipisahkan dari induknya agar tidakdimakan oleh induknya.

5. PERAWATAN BENIH

1) Anak-anak ikan yang baru lahir belum membutuhkan makanan, karena masih mengandung kuning telur (yolk egg). Setelah 4 ~ 5 hari anak ikan baru dapat diberi makanan berupa kutu air yang sudah disaring, atau kuning telur yang telah direbus dan dihancurkan.
2) Setelah mencapai ukuran medium (2 ~ 3 cm) dapat diberikan makanan cacing, kemudian setelah mencapai ukuran dewasa (5 ~ 7 cm) dapatdiberi makanan ncuk.
3) Disamping makanan alami dapat pula diberi makanan tambahan berupa cacing kering, agar-agar dll.
4) Pemberian makanan sebaiknya 2 kali sehari, hendaknya jangan berlebihan, karena dapat menyebabkan pembusukan yang dapat merusak kualitas air.
5) Pergantian air. Air dalam bak atau aquarium jangan sampai kotor/keruh, karena dapat menyebabkan kematian anak ikan. Kotoran dapat dibersihkan setiap 2 ~ 3 hari sekali dengan cara disiphon, air yang terbuang pada waktu penyiphonan sebanyak 10 ~20% dapat diganti dengan air yang baru.

IKAN CORYDORAS




1. Pendahuluan
Corydoras merupakan salah satu jenis ikan hias air tawar yang banyak diminati pecinta ikan hias dan mempunyai peluang ekspor. Selain digunakan sebagai ikan hias air tawar, juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan kosmetik di negara maju.

Walaupun ikan ini berasal dari Amerika Selatan, tetapi sejak lama telah berhasil dibudi dayakan di Indonesia. Ikan ini dikenal mudah pembudi dayaannya.

2. Ciri Morfologi
Bentuk tubuh pendek dan gemuk, punggung lebih melengkung dibandingkan dengan perut, kedua sisi ikan dilengkapi dengan lempengan seperti tulang yang tersusun dalam dua baris, mempunyai dua pasang kumis yang terletak di rahang atas dan rahang bawah serta ukuran tubuh dapat mencapai 12 cm.

Ikan Corydoras dapat dibudi dayakan di kolam yang kandungan oksigen di dalam airnya rendah. Kondisi lingkungan cocok untuk jenis ikan ini adalah: pH 6-8, suhu 21.5-28 O C.

3. Prasarana dan Sarana
Dalam pemeliharaan ikan Corydoras diperlukan sarana berupa bahan dan alat, yaitu :
a. Induk ikan Corydoras betina dan jantan
b. Wadah pemeliharaan berupa :
~
Bak pemeliharaan induk jantan dan betina secara masal, sekaligus sebagai tempat pemijahan, atau akuarium yang berukuran 60x40x40 cm.
~ Bak pemeliharaan larva dan benih secara masal
c. Pakan
~ Pakan induk berupa cacing tubifex atau Chironomous serta jentik nyamuk.
~ Pakan larva berupa nauplii artemia
~ Pakan untuk pembesaran ikan Corydoras hingga siap dipasarkan adalah cacing tubifex

4. Kegiatan Operasional

4.1 Pemeliharaan Induk
Ikan Corydoras mulai dapat dipijahkan minimal pada umur delapan bulan. Pakan yang terbaik diberikan pada masa pemeliharaan induk adalah pakan yang banyak mengandung zat chitin seperti larva nyamuk yang baik untuk perkembangan telur. Selain itu karena Corydoras bersifat 'bottom feeder' maka ikan ini lebih responsif pada jenis makanan seperti cacing tubifex atau chironomus.
Cara termudah untuk membedakan jenis kelamin adalah dengan melihat bentuk tubuh. Ikan jantan mempunyai bentuk tubuh seperti terpedo, bagian dari belakang insang meruncing hingga ke ekor. Tubuh lebih langsing dan ukurannya lebih kecil daripada betina, dan sirip dorsal ikan jantan terlihat lebih runcing. Tubuh ikan betina berukuran lebih besar dibandingkan dengan ikan jantan, dan perutnya yang tampak membundar berisi telur.

4.2. Pemijahan
Pemijahan dilakukan secara masal di bak semen, bak fiber atau akuarium dengan perbandingan induk betina : jantan l : 2 atau 1:1. Penggantian air dilakukan setiap hari, untuk menjaga kualitas air media pemijahan.

Corydoras mempunyai tipe bertelur dengan menempelkan telurnya pada suatu substrat
yaitu : lempengan kaca, potongan paralon (PVC), ubin keramik atau lempengan batu.
Ikan Corydoras mengeluarkan telurnya secara parsial, sehingga setiap hari dapat ditemukan substrat yang ditempeli telur.
Setiap induk mampu menghasilkan 200-350 butir telur. Selanjutnya substrat yang dipasang diambil untuk ditetaskan pada wadah penetasan telur.

4.3. Penetasan telur
Telur yang menempel pada substrat selanjutnya ditetaskan di dalam akuarium .
Telur akan menetas dalam waktu enam hari. Selama penetasan telur, media pemeliharaan diberi obat anti jamur antara lain methylene blue 0.1 ppm.
Derajat penetasan telur berkisar 60-70%. Larva ikan Corydoras dipelihara di akuarium tersebut sampai berumur tujuh hari dengan pemberian pakan berupa nauplius artemia.

4.4. Tahap Pemeliharaan
Pemeliharaan dilakukan pada wadah berupa fiber glass atau bak semen sampai ukuran S (Small=kecil) dengan padat penebaran 20-30 ekor/liter. Selama satu Bulan mencapai ukuran M (Medium=sedang) yaitu dengan padat penebaran 10-15/liter dan siap untuk dipasarkan.
Pemeliharaan selanjutnya lebih diarahkan ke pengadaan calon induk, karena biasanya pada ukuran L (Large=besar) permintaan pasar cenderung menurun. Padat penebaran pada masa pemeliharaan dari ukuran M ke ukuran L adalah 5 ekor/liter.
Pakan yang diberikan selama pemeliharaan ikan sampai siap dipasarkan berupa cacing tubifex.

4.5. Pengelolaan Kesehatan Ikan
Beberapa jenis parasit yang sering menyerang ikan Corydoras ini adalah :
Trichodina sp, Epistylis, Glossatella sp dan Chillodonella sp. Sedangkan bakteri yang menyerang biasanya merupakan infeksi sekunder yang terjadi akibat luka karena penanganan, atau serangan parasit yang mengakibatkan terjadinya luka. Jenis bakteri yang ditemukan adalah Aeromonas hydrophilla.

Pengobatan yang dilakukan untuk penyakit parasit adalah menggunakan formalin 25 ppm, garam 500 ppm. Sedangkan untuk penyakit bakterial menggunakan Oxytetracycline 10 ppm dengan cara perendaman.


5. Jenis - Jenis Corydoras

5.1 Corydoras Adolfoi

5.2 Corydoras Aeneus

5.3 Corydoras Concolor

5.4 Corydoras adolfoi - Adolfo's Cory
5.5 Corydoras aeneus - Bronze Cory
5.6 Corydoras ambiacus - Black-spot Catfish
5.7 Corydoras arcuatus - Skunk Cory
5.8 Corydoras concolor - Slate Cory
5.9 Corydoras guapore - Guapore Cory
5.10 Corydoras habrosus - Dainty Corydoras
5.11 Corydoras hastatus - Dwarf Corydoras
5.12 Corydoras melanotaenia = Green-Gold Corydoras
5.13 Corydoras metae - Bandit Corydoras
5.14 Corydoras narcissus - Narcissus Cory
5.15 Corydoras nijsseni - C 111
5.16 Corydoras oiapoquensis - Stripe Tailed Panda
5.17 Corydoras paleatus - Peppered Corydoras
5.18 Corydoras panda - Panda Cory
5.19 Corydoras reynoldsi - Bumblebee Cory
5.20 Corydoras cf. sanchesi - Sanchesi's Cory
5.21 Corydoras seussi - Seuss’ Corydoras, C 027
5.22 Corydoras steindachneri - Steindachners Cory
5.23 Corydoras sterbai - Sterba's Catfish
5.24 Corydoras trilineatus - Three-lined Corydoras
5.25 Corydoras tukano - Bumblebee Cory
5.26 Corydoras virginiae - Virginia's

IKAN MOLLY





Ikan hias cukup dikenal oleh masyarakat sebagai hiasan aquarium.
Perkembangan ikan hias di Indonesia mengalami kemajuan yang terus meningkat, terutama ikan hias air tawar asli Indonesia. Dari sekianbanyak jenis ikan hias, tidak semuanya telah dapat dibudidayakan.
Dalam menternakkan ikan hias harus diperhatikan bahwa masing-masing jenis mempunyai sifat dan kebiasaan hidup yang berbeda-beda, misalnya dalam cara pemijahan, bertelur ataupun menyusun sarangnya. Cara perkembang biakkan ikan hias ada beberapa macam:
1) Ikan-ikan hias yang beranak.
2) Ikan-ikan hias yang bertelur berserakan.
3) Ikan-ikan hias yang meletakkan telurnya pada suatu subtrat.
4) Ikan-ikan hias yang menetaskan telurnya dalam sarang busa.
5) Ikan-ikan yang mengeramkan telurnya di dalam mulut.

Dalam tulisan ini akan dibahas mengenai cara-cara pemeliharaan ikan hias yang Beranak (live bearer), misalnya:
1) Ikan Guppy (Poecilia reticulata Guppy)
2) Ikan Molly (Poelicia latipinna Sailfin molly)
3) Ikan Platy (Xiphophorus maculatus Platy)
4) Ikan Sword tail (Xiphophorus helleri Sword tail)

2. CIRI-CIRI INDUK JANTAN DAN BETINA
1) Induk Jantan
a. Mempunyai gonopodium (berupa tonjolan dibelakang sirip perut) yang merupakan modifikasi sirip anal yang berupa menjadi sirip yang panjang.
b. Tubuhnya ramping.
c. Warnanya lebih cerah.
d. Sirip punggung lebih panjang.
e. Kepalanya besar.

2) Induk Betina
a. Dibelakang sirip perut tidak ada gonopodium, tetapi berupa sirip halus.
b. Tubuhnya gemuk
c. Warnanya kurang cerah.
d. Sirip punggung biasa.
e. Kepalanya agak runcing.

3. HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PEMELIHARAAN
1) Air yang diperlukan adalah ari yang cukup mengandung Oksigen (O2)dan jernih.
2) Suhu air berkisar antara 15 ~ 270C.
3) pH yang disukai agak sedikit alkalis, yaitu berkisar 7 ~ 8.
4) Makanan yang diberikan dapat berupa makanan alami (cuk, cacing,kutu air) dan makanan buatan, diberikan secukupnya.

4. TEKNIK PEMIJAHAN
1) Pemilihan induk. Pilihlah induk yang berukuran relatif besar, bentuk tubuh yang mengembung serta mempunyai warna yang indah.
2) Induk-induk yang telah dipilih dimasukkan dalam satu bak untuk beberapa pasang induk. Namun apabila menghendaki keturunan tertentu dapat pula dilakukan dengan cara memisahkan dalam bak tersendiri sepasang-sepasang.
3) Bak-bak pemijahan harus dikontrol setiap hari.
Setelah lahir,anak-anak ikan harus cepat-cepat diambil dan dipisahkan dari induknya agar tidakdimakan oleh induknya.

5. PERAWATAN BENIH
1) Anak-anak ikan yang baru lahir belum membutuhkan makanan, karena masih mengandung kuning telur (yolk egg). Setelah 4 ~ 5 hari anak ikan baru dapat diberi makanan berupa kutu air yang sudah disaring, atau kuning telur yang telah direbus dan dihancurkan.
2) Setelah mencapai ukuran medium (2 ~ 3 cm) dapat diberikan makanan cacing, kemudian setelah mencapai ukuran dewasa (5 ~ 7 cm) dapat diberi makanan cuk.
3) Disamping makanan alami dapat pula diberi makanan tambahan berupa cacing kering, agar-agar dll.
4) Pemberian makanan sebaiknya 2 kali sehari, hendaknya jangan berlebihan, karena dapat menyebabkan pembusukan yang dapat merusak kualitas air.
5) Pergantian air. Air dalam bak atau aquarium jangan sampai kotor/keruh, karena dapat menyebabkan kematian anak ikan. Kotoran dapat dibersihkan setiap 2 ~ 3 hari sekali dengan cara disiphon, air yang terbuang pada waktu penyiphonan sebanyak 10 ~20% dapat diganti dengan air yang baru.

6. PENUTUP
Budidaya ikan live bearer ini sangat mudah dan mempunyai tingkat keberhasilan yang tinggi. Untuk satu pasang ikan dapat menghasilkan50 sampai 100 ekor ikan untuk satu kali pemijahan, dengan harga perekorRp. 25,- sampai Rp. 75,-. Jenis ikan ini juga merupakan ikan hias yang dapat di eksport misalnya: ikan Guppy. Dengan teknik pemeliharaan yang tepat dan Ketekunan yang tinggi akan didapat hasil dengan warna yang sangat indah.

IKAN SUMATERA



Sebenarnya, ketika masih anak-anak, ia sangat ramah dan rukun hidup berdampingan dengan ikan hias jenis lain. Menginjak usia dewasa, barulah watak aslinya muncul. Tingkah polahnya tidak lagi terbatas pada kegesitan mengitari akuarium, tapi juga mulai jahil. Ikan-ikan yang ada di dekatnya habis "dicolak-colek" dengan mulutnya. Kalau kurang puas, ia akan mengejarnya sampai dekat. Akibatnya memang fatal. Semua sirip ikan yang dipelihara bersamanya bisa rombeng. Terlebih ikan hias bersirip lebar dan bergerak lamban seperti koki, manvis, dan severum. Bila tidak segera Diantisipasi, sirip "si korban" tidak saja robek-robek, melainkan bisa gundul kena pangkas mulut "si jahil".

Asal Sumatra

Dijuluki ikan Sumatra karena pertama kali ditemukan di Pulau Sumatra, tepatnya di perairan Lampung, Jambi, dan Riau. Lantaran berasal dari Sumatra, orang lantas menyebutnya ikan Sumatra atau board sumatra kata orang asing. Belakangan, baru ketahuan bahwa ia bisa juga ditemukan di Kalimantan.
Menurut Axelrod dalam "Exotic Tropical Fish", di habitat aslinya "harimau air" hidup di perairan jernih, dengan pH 6,6-6,7 dan temperatur 23-27 derajat celcius. Makanan alaminya jasad renik (zooplankton) dan unsur tumbuh-tumbuhan (phytoplankton). Varietasnya ada 4 dengan bentuk tubuh yang sama hanya berbeda pada warna tubuh dan sirip.
Paling populer adalah yang berwarna kuning keperakan, berhiaskan empat buah garis hitam kelam. Mulutnya kemerahan, sirip punggung hitam bertepi merah, sirip ekor bersisi merah bening, dan sirip perutnya berwarna oranye.
Di habitat asalnya, Sumatra, dapat mencapai panjang 8 cm, sedangkan yang terdapat di akuarium-akuarium pedagang ikan hias, ukuran terpanjangnya paling banter hanya 6 cm, dan rata-rata 5 cm. Walau demikian, pada ukuran ini pun ia sudah dapat dijadikan induk yang cukup memadai.

Memijahkan

Terus terang, memijahkan ikan Sumatra merupakan pekerjaan enteng asal kita sudah tahu persis kebiasaan-kebiasaan ikan ini ketika memijah. Pertama-tama, curahkan perhatian sejak memilih induk, menyiapkan tempat memijah, sampai ke merawat larva. Hasilnya tak mengecewakan.
Karena ikan Sumatra punya kebiasaan menempelkan telur pada akar tanaman air, sediakanlah eceng gondok yang memiliki perakaran rimbun. Sebelum digunakan, akar dan daun eceng gondok dicuci dengan air bersih, lalu rendamlah dalam larutan PK (Kalium Permanganat) dengan dosis 1 gr PK/10 liter air, selama 15-30 menit.
Ikan Sumatra siap dicalonkan jadi induk bila usianya sudah dewasa atau ukuran tubuhnya sekira 5 cm.
Sebenarnya, tak ada tanda yang khas tentang kematangan kelamin, kecuali usia. Jenis jantan bisa ditandai dari warna siripnya yang lebih gelap, sedangkan betina agak cerah. Tanda lain, pada yang jantan dapat dilihat juga dari bentuk tubuhnya yang lebih lebar dan berwarna cerah, sedangkan betina sebaliknya.
Kemudian, pasangan calon "orang tua ikan" ini diasingkan sementara di tempat khusus, sambil "disuguhi" makanan bermutu/kaya protein, seperti jentik nyamuk atau kutu air. Setelah dua minggu di tempat pengasingan, pasangan tadi siap diceburkan ke tempat pemijahan. Khusus di akuarium, hanya bisa dipijahkan sepasang ikan Sumatra. Sementara dalam bak semen berukuran lebar, bisa dipijahkan hingga 20 pasang sekaligus. Sebelum ikan dipindahkan, tempat pemijahan diisi air jernih yang sudah diendapkan. Menyusul kemudian eceng gondok sebanyak 3-5 tanaman untuk akuarium dan kurang lebih 1/3 luas permukaan bak eceng gondok untuk pemijahan dalam bak.
Masukkan pasangan-pasangan "pengantin" tadi, menyusul makanan seperti ketika masih dalam bak penampungan. Saksikan saja. Malam harinya, mereka mulai kejar-kejaran, sampai akhirnya berpasangan menuju tempat yang telah disepakati, yakni di rerimbunan akar eceng gondok.
Di sini si jantan membelitkan tubuhnya sambil menukik kurang lebih 45 derajat ke tubuh betina. Si betina yang sudah tahu maunya si jantan, segera melepas telurnya. Dan, dengan sigap si jantan segera membuahinya. Telur yang sudah di-"proses" secara otomatis menempel pada akar eceng gondok.
Ada kebiasaan jelek induk ikan Sumatra, yakni tidak bertanggung jawab dan enggan merawat telur maupun anaknya. Dan, rupanya pepatah "sejahat-jahat harimau takkan pernah memakan anaknya sendiri", tak berlaku bagi harimau air ini.
Pasalnya, ia tega menelan calon-calon bayinya sendiri. Oleh karena itu, bila memungkinkan, begitu selesai pemijahan, secepat mungkin si induk diungsikan agar tidak sempat melahap telur-telurnya. Telur yang berjumlah sekira 300 butir itu akan mengeras dengan sendirinya setelah 56 jam.
Berniat mengoleksi harimau air? Jangan khawatir, jahilismenya tak menular pada manusia!

IKAN LEMON




Neolamprologus leleupi , atau lebih akrab disebut leleupi merupakan ikan cichlid kerdil (dwarf cichlid ) yang berasal dari danau Tangayika, Afrika.
Ikan leleupi mempunyai warna kuning di sekujur tubuhnya, sehingga ikan ini populer dengan sebutan lemon cichlid . Leuleupi dapat tumbuh sampai sekitar 10 cm saja untuk ikan jantan, sedangkan ikan betina biasanya kurang dari ukuran tersebut.

Neolamprologus leuleupi

Dekorasi akuarium leuleupi dengan bebatuan dan gua-gua Danau Tangayika memiliki air yang berPH tinggi, sekitar 7.8 sampai 9.0 dan memiliki suhu sekitar 25°C 30°C.
Kondisi tersebut harus dipenuhi bila hendak memelihara ikan Leulupi dalam akuarium.. Akan tetapi, ikan-ikan yang beredar dipasaran merupakan turunan yang ke-sekian dari ikan tangkapan alam, sehingga sudah beradaptasi dengan kondisi air yang berada di peternakan. Oleh karena itu seringkali tidak diperlukan kondisi air yang se-ekstrem tadi.
Kondisi air dengan PH 7 sudah cukup memadai untuk memelihara ikan ini dengan sehat.
Kendala yang sering terjadi bila memelihara ikan dengan kondisi air yang tidak memenuhi persyaratan adalah seringkali ikan tersebut terserang fish-tuberculosis, ikan menjadi kurus, warna memucat dan pertumbuhan berhenti. Bila sudah terserang, biasanya mereka hanya tinggal menunggu waktu saja, demikian pula bila hendak memelihara ikan yang membutuhkan kondisi pH rendah tetapi disimpan dalam air yang berPH tinggi.

Pemeliharaan

Pemeliharaan Leuleupi dalam akuarium sebenarnya cukup mudah. Seperti dikemukakan sebelumnya, bahwa kondisi air bagi ikan-ikan yang telah dibudi dayakan tidak lagi kritikal, akan tetapi memang lebih baik bila disediakan air dengan pH tinggi. Cara termudah untuk mendapatkan pH tinggi ialah dengan memakai karang laut, pecahan koral, atau pasir laut. Substrat sebaiknya menggunakan pasir dengan warna terang sehingga warna ikan akan lebih cemerlang. Setup akuarium yang direkomendasikan untuk ikan-ikan dari perairan Tangayika adalah berupa perairan terbuka dengan tumpukan batu-batu didasar. Bila akuarium memakai pasir yang bewarna cerah, warna kuning ikan tersebut akan lebih nampak. Akan tetapi bila pasir yang digunakan berwarna gelap, maka ikan ini akan tampak lebih gelap'.
Leuleupi tidak rewel dalam hal makanan, dari makanan buatan sampai cacing es akan diterimanya dengan senang hati. Meskipun demikian perlu diketahui bahwa di alam mereka hanya memakan pakan hidup saja.

Breeding

Leuleupi termasuk sulit dibedakan antara jantan dan betinanya. Satu-satunya penciri adalah ikan jantan akan tumbuh lebih besar dibandingkan ikan betina. Beberapa indikasi lain yang mungkin bisa dilihat adalah ikan jantan bisa memiliki kepala lebih tebal dan lebih besar dibandingkan ikan betina, dan sering menunjukkan adanya gejala jenong (cranial bump).
Selain itu kadang bisa dilihat pada sirip perutnya, ikan jantan cenderung memliki sirip perut lebih panjang dibandingkan dengan betina.

Cara mudah untuk mendapatkan pasangan ikan ini adalah dengan memelihara mereka dalam jumlah relatif banyak bersama-sama sedari kecil. Leuleupi selanjutnya akan memilih pasangannya sendiri dan bertelur. Walaupun demikian, pasangan ini seringkali tidak bertahan lebih dari sebulan.

Leuleupi akan memilih sarang di gua-gua kecil pada celah-celah batuan yang ada.
Oleh karena itu ikan ini disebut sebagai shelter breeder.
Untuk itu dalam melakukan breeding, perlu disiapkan akuarium dengan bebatuan yang membentuk gua-gua atau celah, tempat mereka menyimpan telurnya kelak. Telur yang dihasilkan bisa mencapai jumlah 100 butir. Telur-telur tersebut akan menetas kurang lebih 4 hari kemudian. Seperti ikan cichlid lain pada umumnya, ikan leleupi akan mengasuh anak-anaknya dengan baik. Ikan jantan dan betina akan menjaga anak-anaknya secara bergantian. Ikan yang mengasuh anaknya biasanya akan berpasangan lebih lama. Bila anak-anaknya sudah berenang bebas, mereka bisa diberi makan makanan khusus, seperti artemia.

Epilog

Ikan leleupi merupakan salah satu ikan yang menarik. Warnanya yang kuning cerah sangat indah dan ukurannya yang kecil membuatnya tidak memerlukan akuarium besar bila hendak memelihara ikan tersebut. Bila anda tertarik untuk memiliki akuarium komunitas ikan cichlid, ikan ini boleh dijadikan salah satu kandidatnya.

IKAN BOTIA



Ikan botia merupakan ikan asal Sumatera dan Kalimantan. Ikan ini diketahui pertama kali di eksport ke luar negeri pada tahun 1935 (Grund, 1988).
Sampai saat ini, mereka termasuk ikan favorit dan memiliki banyak penggemar di luar negeri.
Di habitat aselinya, Botia hidup pada air mengalir di sungai-sungai. Oleh karena itu, untuk pemeliharaan dalam akuarium sering disarankan agar dilengkapi dengan arus buatan. Botia toleran terhadap selang parameter air yang luas. Sedangkan di habitatnya mereka hidup pada selang pH 6 - 7.5, kesadahan: 8 - 12 dH, dan suhu 24 - 26 °C.
Botia termasuk ikan yang berumur panjang, diduga bisa puluhan tahun. Dilaporkan Botia bisa hidup dalam akuarium selama 20 tahun.
Panjang bisa mencapai 30 - 40 cm. Tetapi dalam lingkungan akuarium jarang yang mencapai panjang potensialnya tersebut.
Botia akan sangat bergembira apabila dipelihara secara berkelompok 5-6 ekor atau lebih.
Mereka akan berenang bergerombol berkeliling akuarium dan saling bercengkerama diantara mereka, saling meggesekan badan dengan sirip menegak, sehingga dapat menyajikan tontonan sangat menarik bagi pemeliharanya. Perilaku lain yang menarik adalah tiduran tergelatak pada satu sisi tubuhnya. Hal ini sering menimbulkan salah pengertian bagi pemeliharanya karena disangka ikan tersebut sakit atau mati. Perilaku tersebut merupakan perilaku normal ikan Botia. Agar Botia betah, sediakan tempat persembunyian yang banyak dalam akuarium. Tempat persembunyian ini dapat berupa tanaman, atau dekorasi lain yang memadai tapi jangan lupa pula menyediakan ruang berenang yang cukup. Sediakan pula substrat yang "lembut" karena sebagai ikan bawah mereka akan kerap mencari-cari makanan pada substrat dengan mulutnya.
Botia dapat menerima berbagai jenis pakan. Meskipun demikian perlu diingat bahwa mereka sebenarnya adalah karnivora, sehingga perlu diberi pakan dengan diet protein tinggi. Mereka dapat menerima hampir semua jenis pakan hidup atau beku, seperti artemia, bloodworm, daging udang, daging ikan, beefheart, bahakn kacang polong rebus. Botia akan senang apabila diberi makan dalam jumlah sedikit tetapi sering (beberapa kali seharià. Botia dewasa secara umum akan lebih pemilih dalam hal pakan dibandingkan dengan ikan muda.
Sebagai ikan tidak bersisik Botia diketahui rentan terhadap penyakit ick dan boleh dikatakan hampir tidak memiliki perlindungan terhadap bahan-bahan beracun dalam akuarium. Oleh karena itu hindarkan segala jenis kondisi lingkungan yang dapat memicu berjangkitnya ick atau keracunan.
Botia memiliki duri dibagian bawah matanya. Hati-hatilah dengan duri tersebut, terutama saat pemindahan atau pada waktu dijaring. Macracantha sendiri (nama latin dari ikan ini) berarti ikan yang memiliki duri "besar".

Jenis Kelamin:

Betina

pada umumnya memiliki tubuh lebih ramping dibandingkan dengan jantan.
Sedangkan jantan ditandai dengan sirip ekor lebih panjang dibandingkan dengan betina.

Breeding:

Pemijahan dilaporkan berhasil dilakukan dalam akuarium, akan tetapi dengan tingkat kesulitan yang tinggi.
Beberapa analisis menyebutkan bahwa sering kali yang menjadi penghambat adalah faktor umur. Banyak yang menyangka ikan ini termasuk ikan berukuran kecil sehingga sering mencoba dipijahkan pada usia yang sebenarnya belum dewasa.
Ikan dengan panjang 15-20 cm dalam akuarium boleh dikatakan sudah matang untuk dipijahkan. Beberapa hobis melaporkan bahwa botia betina mengandung terlur setelah mencapai panjang tersebut.
Botia termasuk dalam golongan egg layer. Di alam mereka memijah di musim hujan. Sehingga direkomendasikan dalam memijahkan mereka dibuat simulasi musim hujan ini, yaitu: pH diturunkan dan air diganti sebanyak 15%, setiap 20 menit.

IKAN PLECO





Pastinya udah ada yang tau nih…..Yap…benar PLECO termasuk ikan sapu – sapu, tapi tidak biasanya dengan jenis yang lainnya, yang ini berbeda. Apakah perbedaannya?…Disini akan di bahas tentang PLECO tersebut. Mungkin banyak yang memeliharanya….karena, warnanya yang bermacam – macam, ada yang kuning, belang- belang, dll. Kebanyakan yang memelihara PLECO adalah jenis Zebra, warnanya mirip dengan Zebra.

PLECO jenis ini sudah termasuk ikan langka, karena kelangkaan itulah harganya sangat mahal, ekornya bisa mencapai 4 jutaan dan anaknya dapat bernilai ekonomis hingga 3 jutaan / ekornya. Kelebihan dari PLECO adalah umurnya panjang hingga 15 tahun….waw….Makanannya adalah pelet dan cacing tanah, irit sekali makanannya tersebut…..Pastinya udah ada yang tau nih…..Yap…benar PLECO termasuk ikan sapu – sapu, tapi tidak biasanya dengan jenis yang lainnya, yang ini berbeda. Apakah perbedaannya?…Disini akan di bahas tentang PLECO tersebut. Mungkin banyak yang memeliharanya….karena, warnanya yang bermacam – macam, ada yang kuning, belang- belang, dll. Kebanyakan yang memelihara PLECO adalah jenis Zebra, warnanya mirip dengan Zebra. PLECO jenis ini sudah termasuk ikan langka, karena kelangkaan itulah harganya sangat mahal, ekornya bisa mencapai 4 jutaan dan enaknya dapat bernilai ekonomis hingga 3 jutaan / ekornya. Kelebihan dari PLECO adalah umurnya panjang hingga 15 tahun….waw….Makanannya adalah pelet dan cacing tanah, irit sekali makanannya tersebut. Jadi, PLECO memiliki 2 keuntungan, yaitu:
Membersihkan Aquarium dengan gratis dan dapat kita jual….



IKAN OSCAR




PENDAHULUAN

Ikan Oscar merupakan jenis ikan air tawar yang berasal dari sungai Amazone, Panama, Rio-Paraguay dan Tio-Negro Amerika Selatan, serta dapat dikembang-biakan di Indonesia.

Ikan Oscar mempunyai bentuk dan warna yang menarik. Warna badannya kehitam-hitaman dengan batikan berwarna kuning kemerah-merahan. Tidak seperti ikan hias lain, ikan oscar memerlukan perlakuan sedikit khusus pada cara perkembang biakannya, sehingga ikan Oscar ini termasuk ikan yang mahal.

II. PEMIJAHAN

1) Pemilihan Induk
a. Induk yang baik untuk dipijahkan sudah berumur 1,5 tahun sampai 2 tahun dengan panjang badan 15 cm dan tinggi badan 10 cm serta berwarna cerah.
b. Seleksi induk dimulai saat ikan Oscar masih remaja (5 ~ 6 bulan), dengan cara mencampurkan 5 ekor jantan dan 5 ekor betina. Ikan Oscar remaja ini akan mencari pasangannya sendiri-sendiri. Setelah saling berpasangan maka kita pisahkan di bak tersendiri sampai menjadi induk.

2) Perbedaan Induk Jantan dan Betina
Induk Jantan Induk Betina
- panjang badan relatif lebih panjang
- alat kelamin lebih menonjol
- induk yang telah matang perutnya gendut
- lubang kelamin lebih besar

3) Cara Pemijahan
a. Bak perkawinan terbuat dari semen yang berukuran 1 1/2 x 1 x 0,5m3, diisi air yang telah diendapkan selama 12 ~ 24 jam setinggi 30 ~ 40 cm.

BUDIDAYA
= Jika bak perkawinannya luas, dapat disekat.
= Sepasang induk Oscar yang telah matang telur dimasukkan ke dalam bak.
= Pada setiap kolom diberi batu ceper yang berwarna gelap dan di atasnya ditutup sebagian besar agar suasana kolom menjadi teduh.
= Oscar mengadakan pemijahan siang dan sore hari langsung dibuahi oleh pejantan.
= Telur yang berada di atas batu ceper tersebut yang telah dibuahi diangkat, dimasukkan ke dalam aquarium untuk ditetaskan. Aquarium berukuran 70 x 40 x 40 cm3 diisi air setinggi 10 cm, untuk telur sepasang induk.
= Ke dalam aquarium diberi udara (aerasi) dengan kekuatan lemah.
= Selesai 3 hari biasanya telur-telur mulai menetas.
= Air diberi campuran emalin atau methylene blue.

3. PEMELIHARAAN BENIH
1) Benih ikan ini sampai berumur 4 hari belum perlu diberi makan, karena masih mempunyai persediaan makanan pada yolk sacknya (kuning telur).
2) Pada hari ke 5 benih diberi makanan Rotifera. Pemberian makanan ini tidak boleh terlambat karena ikan Oscar bersifat kanibal (memangsa sesamanya).
3) Pada hari ke 10 sudah bisa diberi kutu ari yang telah disaring.
4) Setelah berumur 2 minggu benih mulai diberi kutu air tanpa disaring dan mulai dicoba cacing rambut.
5) Benih sudah dapat dipindahkan ke bak/kolam yang lebih luas setelah berumur 25 hari.

4. PEMBESARAN
1) Pembesaran ikan dilakukan setelah benih berumur 25 hari.
2) Benih yang dihasilkan kira-kira 1000 s/d 3000 ekor untuk satu kali penetasan.
3) Bak yang digunakan berukuran 2 x 1 x 1 m3, dan diisi air setinggi 20 - 25 cm.
4) Untuk pertama kali pembesaran dapat ditebar kurang lebih 300 ekor ikan.
5) Untuk mengurangi teriknya matahari pada siang hari, di dalam bak diberi tanaman air seperti eceng gondok dan Hidrilla Verticilata. Untuk mencegah masuknya air hujan terlalu banyak, pada bagian atas bak ditutup sebagian dengan seng plastik.
6) Penjerangan dilakukan setelah benih berada di bak selama sebulan dengan jumlah menjadi 200 ekor.
7) Makanan yang diberikan berupa cacing rambut.
Setelah ikan berumur 5 ~ 6 bulan, ikan sudah dapat diseleksi untuk dijadikan induk, makanan yang diberikan diganti dengan udang kali yang masih segar/hidup, bisa juga diberi udang rebon yang masih segar.
9) Sepasang induk dapat menghasilkan telur 1000 s/d 4000 butir untuk sekali pemijahan.

5. PENUTUP
Untuk mendapatkan warna yang indah pada ikan Oscar, pemberian makanan harus mengandung zat kapur (chitine) dimulai sejak kecil, seperti kutu air (Moina), Rotifera, cacing rambut, Artemia, udang rebon atau udang kali.
Ikan Oscar mempunyai nilai ekonomi yang cukup tinggi; untuk ikan yang berumur 4 bulan (berukuran kurang lebih 6 cm) harganya Rp. 500,00 per ekor, sedangkan induk Oscar bisa mencapai harga Rp. 50.000,00 per pasang.
Dengan menekuni cara pemeliharaan ikan Oscar ini, dapat menambah penghasilan keluarga.

IKAN SILVER DOLLAR



Pemijahan dan pemeliharaan burayak ikan hias air tawar silver dolar Methynnis hypsouchen telah dilakukan untuk meningkatkan produktivitas ikan hias ini yang permintaan pasarnya terus meningkat. Ikan hias ini merupakan salah satu jenis ikan hias air tawar yang mempunyai nilai jual cukup tinggi untuk pasaran ekspor Singapura, Hongkong, Taiwan dan Amerika Serikat: Ikan jantan dapat melakukan pemijahan pada sekitar 80-100 g berat badan dengan panjang tubuh 10-12 cm. Ikan betina memijah pada sekitar berat badan 120-150 g dengan panjang badan 13-15 cm. Penyuntikan hormon Ovaprim seberat 0,5 ml/kg berat badan dapat merangsang pemijahan induk yang sudah matang gonad. Tangki fiberglass (serat kaca) atau akuarium biasa digunakan untuk pemeliharaan burayak ikan hias ini. Telur yang dibuahi berukuran diameter 1,2-1,4 mm, larva (burayak) yang menetas berukuran panjang total 2,2-2,8 mm. Burayak diberi pakan dengan Moina sp, Daphnia sp, Nauplius Artemia dan cacing sutra. Burayak tumbuh dari 2,2-2,8 mm menjadi 10,5-12 mm dalam waktu 40 hari dan sudah siap dipasarkan.

IKAN BALASHARK



Ikan Balashark (Balantiocheilos melanopterus)

Ikan balashark merupakan jenis ikan yang dinyatakan IUCN sebagai ikan yang masuk daftar ikan langka dan patut dilindungi.
Ikan Balashark dengan nama daerah ikan Puntung Kanyut (Sumatera Selatan), Ketutung (Kalimantan Barat) dan Ridik angus (Jambi) merupakan salah satu jenis ikan yang keberadaannya sudah dikategorikan mengkhawatirkan untuk Kalbar dan Jambi. Namun di Sumatera Selatan jenis ini masih bisa didapatkan walaupun jumlahnya tidak banyak.
Ikan balashark yang kecil (benih) merupakan ikan hias yang sangat indah dipandang dengan tubuh yang berwarna perak dan setiap siripnya terdapat warna hitam dan kuning. Mengapa ikan balashark begitu cepat menghilang dari perairan? Diduga akibat penangkapan yang berlebihan dan menurunnya mutu lingkungan habitat dimana ikan itu hidup.
Ikan ini termasuk ikan yang sangat mudah mati, sehingga penanganan extra hati-hati. Balashark membutuhkan oksigen yang tinggi dan air yang jernih terutama dalam penampungan, karena ikan ini termasuk ikan yang hidup di bagian hulu dari sungai bagian tengah dimana kondisi oksigennya relatif tinggi yaitu lebih dari 6 ppm; meski di alam juga sering dijumpai di rawa lebak terutama yang berhubungan dengan sungai yang besar.
Makanan ikan balashark di alam adalah fitoplankton terutama dari kelompok Bacillariophyceae (Diatoma sp, Synedra sp) dan Desmidiceae (Closterium sp) dan jenis phitoplankton lainnya seperti Mougeotia sp, Pleurotaenium sp, Cosmarium sp, namun kadang-kadang juga ada yang didominasi oleh rotifera dalam lambungnya.
Arisan Belido merupakan salah satu habitat anakan ikan ini di DAS Musi. Ikan ini merupakan jenis ikan yang bermigrasi dimana pada saat berukuran benih, hidup di perairan rawa asam dan setelah mulai dewasa akan berada di sungai utamanya yaitu sungai Musi.
Walaupun induk ikan putung hanyut sudah sulit tertangkap, namun benih-benihnya masih banyak tertangkap di perairan sungai Arisan Belido. Balashark merupakan salah satu ikan hias air tawar yang banyak dihasilkan oleh perairan umum di Sumatera akibat penangkapan yang berlebihan dan pencemaran saat ini ikan tersebut telah mengalami penurunan.
Dulunya jenis ikan hias ini banyak diekspor ke luar negeri.

IKAN PARROT




Dinamakan ikan Parrot karena mulut ikan ini mirp paruh burung kakaktua. Parrot ikan menggunakan paruh untuk menghancurkan dan makan invertebrata kecil yang hidup di karang. Sebagian besar pasir dan dasar laut terumbu Karang , mereka mengunyah karang, makan invertebrata dan meludahkan sisa kalsium. Dalam kebanyakan spesies, fase awal membosankan merah, coklat atau abu-abu, sedangkan fase terminal jelas hijau atau biru dengan tambalan cerah merah muda atau kuning. Terminal sangat berbeda dan tahap awal adalah pertama digambarkan sebagai spesies yang terpisah di beberapa kasus, tetapi ada juga beberapa spesies mana tahap serupa.

IKAN BELIDA



Belida - Clown Knifefish (Notopterus chitala)
Ketika ruang telah kosong dan lampu-lampu dipadamkan, sepasang belida keluar dari balik "panggung" dan mulai "menari". Tubuh mereka yang lentur meliuk-liuk di antara tanaman air.
Dalam gelap, mata mereka seperti mata kucing menatap calon mangsanya an...hap... ikan-ikan kecil pun disergap.
Mereka terus menari. Dalam mitos orang-orang Tionghoa Perantauan (Hoa Kiau), tarian para penari malam dan kecipak air yang mereka timbulkan memancarkan kekuatan magis untuk menolak bala.
Akan tetapi entah mengapa, orang-orang Muara Enim, Sumatera Selatan (Sumsel), menamakan ikan itu belida. Artinya makhluk yang pandai berdiplomasi (be = punya, lida = lidah, pandai bersilat lidah). Sebagian orang-orang tua Muara Enim yang Bermarga Belida percaya, mereka keturunan ikan belida yang magis dan berwibawa itu.
Meski sama-sama tergolong ikan purba, diperkirakan usia belida sedikit lebih muda dari arwana yang lebih populer di pasar ikan hias.
"Usia bisa diperkirakan lewat usia mitos tentang mereka. Makin tua usia mitosnya, makin tua kemungkinan usia ikan itu. Mitos tentang belida atau Notopterus chitala sedikit di belakang mitos arwana,"

Dilihat dari bentuk mulut yang sama-sama mengarah ke atas, mulut arwana lebih
menjorok ke atas dibanding belida. Dari situ disimpulkan, usia arwana diperkirakan lebih tua.
Awalnya belida tersebar di kawasan Asia Tenggara dan India. Di Indonesia belida hidup di anak-anak sungai besar yang bersebelahan dengan daerah rawa di Sumatera, Kalimantan, dan Jawa terutama Jawa Barat.
Karena sulitnya proses pemijahan, perubahan lingkungan alam, serta eksploitasi yang berlebihan, populasi ikan karnivora ini merosot drastis.
Di Sumsel hanya sampai awal 1980-an belida mudah ditemukan di anak Sungai Musi seperti Sungai Arisan Belida dan Sungai Meriak.
Sampai 1998, di Sungai Citarum, Jawa Barat, jumlahnya masih enam ton, tapi setahun kemudian tak seekor pun ditemukan.

Dibandingkan ikan lain, belida lebih sulit berkembang. Di samping lebih sedikit memproduksi telur, ikan ini memiliki banyak musuh seperti ikan gabus, ular, dan biawak.
Menurut Tri Djoko, jumlah telurnya cuma 1.000-6.000 butir atau maksimal lima persen dari berat tubuh ikan betina.
Bandingkan dengan jumlah telur ikan mas yang bisa 20 persen dari berat tubuhnya.
"Memang 90 persen dari jumlah telur tersebut menetas, tapi yang kelak menjadi dewasa dan siap kawin cuma satu persen,".
Pemangsa kalajengking, kodok, dan ikan-ikan kecil ini hidup di kedalaman 2-3 meter di tempat-tempat gelap. Saat air sungai meluap, mereka naik ke rawa-rawa untuk kawin dan melepas telurnya di sana.

Pasangan belida yang siap kawin berusia dua tahun untuk jantan dan tiga tahun yang betina.
Pada usia itu, pasangan tersebut memiliki panjang tubuh 40-50 sentimeter dan berat di atas dua kilogram. Belida kawin secara massal.
DI lingkungan para penggemar dan pedagang ikan hias, belida asli nyaris tak dikenal dibanding belida bangkok hasil pemuliaan.

Ada dua jenis belida bangkok yang beredar di pasaran. Satu berwarna abu-abu keperakan, lainnya albino. Keduanya memiliki belang hitam dengan garis tepian putih. "Makin banyak belangnya, makin banyak dicari orang,".

Harga sepasang belida bangkok berukuran 20 sentimeter saat ini Rp 30 ribu, sedangkan yang sudah dewasa dengan panjang 50 sentimeter dan berat badan delapan kilogram mencapai Rp 400.000. "Sebagai ikan hias belida bangkok pernah populer.

Permintaan belida sebagai ikan konsumsi di Sumsel dan sekitarnya masih sangat tinggi.
Karena itu pula belida diupayakan budidayanya melalui tambak-tambak .

IKAN LOUHAN



Ikan Lou han; (Flowerhorn)dikatakan berasal dari negeri China. Luohan dipercayai keturunan Amphilophus trimaculatus.

Setelah beberapa generasi, bentuk ikan ini berubah daripada induk asalnya.
Selepas itu peternak ikan mulai mengasimilasikan ikan tersebut dengan Blood Parrot yang merupakan hibrid dari C. citrinellum X C. synspilum. Dari hasil silang inilah lahir bakal Luo han yang dikenal sekarang.
Kemudian ikan tersebut diberi nama "Flowerhorn" atau "Luohan". Proses pemilihan terus berlangsung sehingga dihasilkan berbagai jenis Luo Han dengan beraneka warna dan corak.

Ikan louhan bagi sebagian orang merupakan ikan pembawa Hoki. Bagi siapa saja yang memelihara dan memilikinya diyakini akan mendatangkan keberuntugan. Anggapan sebagai Ikan Hoki merupakan keyakinan yang tumbuh dan berkembang di kalangan masyarakat tertentu. Hoki disini diartikan dengan hanya mempunyai Louhan maka rejeki yang bersangkutan akan terus bertambah. Namun demikian secara hitung-hitungan bisnispun sebenarnya ikan Louhan adalah suatu komoditas bisnis yang sangat menjanjikan. Maka dari itu perlu diketahui bagaimana membudidayakan ikan louhan secara baik dan benar.

Aquarium untuk memelihara louhan.

Akuarium sebaiknya disesuaikan dengan dengan ukuran louhan sebagai perbandingan untuk louhan berukuran 40-50cm sebaiknya ukuran aquarium adalah 200x170x80cm. aquarium yang baik untuk louhan harus dilengkapi : Aerator dan filter, Heater,Tempat Persembunyian, Bebatuan, Tanaman Air dan pencahayaan yang cukup.

Kiat memlih louhan.

Ciri-ciri Louhan berkualitas baik :
- sirip atas bawah dan ekor seimbang
- Bintik hitam tegas dari pangkal ekor sampai insang
- lingkaran warna perak keemasan metalik melingkari bintik hitam
- Tampak bintik mutiara hampir di seluruh badan
- warna dasar tubuy merah cerah dan kuning cerah
- sirip dan ekor merekah melebar dan utuh
- Nongnong di kepala tampak proporsional
- Mata merah satu lingkaran penuh

Pakan untuk louhan.

Makanan alami dan makanan buatan. Makanan alami terdiri dari : Artemia, Kutu Air, Jentik Nyamuk, Cacing rambut dan Sutra, Cacing Darah, Cacing Tanah dan udang. Makanan Buatan berupa pelet khusus Louhan dapat diberikan berselingan dengan cacing atau udang.

Mengatasi penyakit/hama Penyakit yang sering menyerang Louhan adalah penyakit jamur, gejala yang tampak pada tubuh louhan adalah tubuh seperti diselimuti benang halus. Cara mengatasi penyakit ini adalah :
- Hindari Ikan terluka.
- Merendam Lohan kedalam larutan Malachite Green Oxalat dengan perbandingan 3g untuk 1 kubik air. Ikan direndam kurang lebih 30 menit.
- setelah selsesai maka masukkan louhan kedalam aquarium yang telah dibersihkan dan dengan air baru.

IKAN RAINBOW




Ikan Rainbow merupakan jenis ikan hias yang banyak diminati masyarakat karena jenis ikan ini juga dapat merupakan komoditi eksport. Ada 2 jenis rainbow yang cukup terkenal yaitu rainbow Irian (Melano Tacnia maccaulochi dan Rainbow Anlanesi ogilby Telmatherina ladigesi ahl Rainbow Irian warna dasarnya keperak-perakan dengan warna gelap metalik sedangkan rainbow Sulawesi warna dasarnya kuning zaitun, dengan warna bagian bawah kuning jenis ikan ini termasuk ikan bertelur dengan menempelkan telur pada tanaman air. Kwalitas air yang diperlukan untuk kehidupan jenis ikan ini yaitu temperatur air 23 - 26 ° C. Ph. air sebaiknya diatas 7. Jenis ikan ini dapt hidup dan berkembang-biak dalam aquarium maupun bak semen. Ikan ini sudah dapat memijah setelah berumur 7 bulan dalam ukuran 5 - 7 cm. Makanan yang biasa diberikan dalam pemeliharaan ikan ini yaitu kutu air, cacing zambut atau cuk. Supaya ikan dapat tumbuh dengan baik selama pemeliharaan bertelur, air harus klop memenuhi persyaratan dan dilakukan penggantian air 1 minggu 1 kali.

IKAN SEVERUM





Ikan severum Cichlosoma severum adalah salah satu jenis ikan hias air tawar yang berasal dari Amerika Serikat bagian Utara (S. Arhazone).
Tubuhnya pendek, gemuk dan gepeng dengan warna dasar tubuh bervariasi yaitu coklat kekuningan, atau hitam kecoklatan. Jenis ikan ini juga mempunyai nilai ekonomis yang tinggi. Ikan Severum dapat dipelihara didalam aquarium atau bak semen kwalitas air yang diperlukan untuk pemeliharaan ikan severum yaitu: PH. : 5,5 - 7, temperatur air 21 - 25°C.
Ikan Severum sudah dapat dipijahkan setelah berumur tahun dengan ukuran 12 - 15 cm. Induk jantan dari betina dapat dibedakan dari warna dan ukuran induk jantan berwarna lebih cerah dengan induk yang lebih besar dari betina.
Makanan yang dapat diberikan jenis ikan ini antara lain: kutu air, cuk, cacing sutera dll.

IKAN NIASA



Psedatropheus auratus Bonlenger atau nama Inggris Auratus. Di Jakarta lebih dikenal dengan nama Niasa jenis ikan ini mempunyai tubuh memanjang agak datar, warna dasar kuning keemasan cerah atau hitam pekat. Ikan Niasa sangat agresif gerakannya sehingga harus hati-hati kalau akan dicampur dengan jenis ikan lain.
Kwalitas air yang diperlukan untuk hidup dan berkembang ikan Niasa yaitu pH = 7, temperatur 24 - 27°C. Pemeliharaan dapat dilakukan didalam bak semen atau aquarium. Ketinggian air yang diperlukan untuk pemijahan sekitar 30 - 35 cm.
Ikan Niasa sudah dapat dipiijahkan dalam umur 7 bulan dengan ukuran panjang tubuh : 7 cm. Induk jantan dan betina dapat dibedakan dari totol kuning sirip anusnya. Ikan jantan biasanya memiliki totol-totol in, sementara si betina tidak. Makanan yang diberikan antara lain : Cuk, kutu air.

IKAN PIRANHA



Ikan ini terkenal sangat ganas - agresif dan pemakan daging. Banyak terdapat di sepanjang batang Sungai Amazone.
Kebanyakan mengalir dalam batang sungai itu di sepanjang daerah Brazilia dan Venezuela. Banyak jenisnya. Yang paling agresif ialah yang berukuran sedang. Rata-rata beratnya antara 600 sampai 700 gram. Ada juga yang satu kg - tetapi Jarang. Bahkan ada yang besar dan beratnya sampai 5 kg. Tetapi yang paling terkenal ganas dan agresifnya adalah yang berbadan sedang - antara 600 sampai 700 gram itu.
Ikan piranha, lainnya dari ikan jenis lain - memiliki gigi runcing dan tajam - ada kemiripan dengan gigi ikan hiu - cucut. Badan bagian bawahnya - sepanjang perutnya - berwarna merah dan ada yang berjenis bermata-merah.
Ikan piranha ini yang termasuk jenis agresif dan ganas ini biasanya bergerombolan - banyak - dan apabila sudah mendapatkan mangsa - semakin banyak berkumpul - tampak seperti gumpalan ikan sarden atau ikan teri - menghitam.
Apa saja disambar dan secepat kilat diterkamnya. Pada tahun 1930-an ada beberapa rombongan ekspedisi yang sengaja menyelidki tingkah-laku ikan piranha ini.
Dalam percobaan - mereka menjatuhkan seekor kambing yang sengaja sedikit dilukai buat memancing bau dan warna darah bagi piranha. Dan segera ratusan piranha menerkam dan merobek-robek daging kambing itu.
Tak sampai satu jam - kambing tersebut hanya tinggal kerangka tulangnya saja!Ada lagi rombongan sapi yang menyeberangi sungai - kali yang tak berapa lebar - lalu ada seekor sapi yang terluka kakinya. Dan darah sapi tersebut memancing bau yang sangat diincar oleh piranha. Dan piranha yang sangat ganas itu bagaikan gelombang yang sangat ribut - berkecipak - lompat-melompat merobek daging sapi itu.
Dan dalam beberapa puluh menit saja - seekor sapi yang besar itu segera menjadi kerangka tulang yang dagingnya sudah hilang semua!
Sebaliknya penduduk Indian yang berdiam sepanjang batang sungai Amazone baik yang di Brazilia maupun yang di Venezuela - sering menangkap piranha ini - atau sengaja memancing atau menombak dan memburu piranha.
Apabila ada ikan piranha terkena pukat atau jala atau mata pancing - segera piranha itu diketok- dipukul kepalanya agar segera mati. Sebab piranha sangat berbahaya. Sedangkan ikan lainnya tidak diperlalukan begitu.
Hanya khusus bagi ikan piranha yang ganas dan buas itu.
Biasanya pabila ada rombongan atau gerombolan piranha yang menyemut banyaknya - nelayan sepanjang sungai Amazone itu menghindarinya. Lebih baik tidak "mengadakan kontak" dengan para pengganas dan perompak-daging itu.
Ikan piranha terkenal ikan yang enak dagingnya. Ikan yang banyak tulangnya termasuk piranha ini - adalah termasuk yang enak dan lezat dagingnya.
Masakan cara orang Indian agar enak dan sesuai dengan jenis ikan ini - adalah digoreng dengan campuran mentega dan anggur putih - begitu katanya.
Ini bagi masarakat yang sudah masuk menu restoran. Bagi rakyat biasa sih cukup dipanggang biasa saja.Beberapa negara melarang mengimpor dan memasukkan ikan ini,- termasuk Indonesia. Sebab ikan piranha ini termasuk ikan perusak dan pemakan ikan lainnya - ganas dan buas.
Bentuk - perawakan piranha tidaklah sebagus ikan hias lainnya. Tetapi piranha bentuknya anggun - gagah - kukuh. Sedikit seperti ikan bawal atau ikan dorade atau ikan bulat. Belum apa-apa giginya dulu yang tampak - runcing dan tajam - cukup mengerikan kalau kita tahu bahwa itulah piranha yang ganas dan buas itu.

IKAN DISCUSS



Ikan hias Diskus (Symhysodonodiscus) merupakan salah satu jenis ikan hias air tawar yang berasal dari sungai Amazon (Brasil).
Jenis ikan tersebut mempunyai nilai ekonomis yang baik dan sangat disenangi di berbagai negara. Di Indonesia ikan Diskus sudah dapat dibudi dayakan dan sangat potensil untuk dikembangkan karena selain dapat dipasarkan dipasaran lokal, juga dapat merupakan komoditas ekspor.
Ciri khas dari ikan diskus ialah benetuk badannya tubuh pipih, bundar mirip ikan bawal dengan warna dasar coklat kemerah-merahan. Ikan diskus dapat dibudi dayakan didalam Aquarium untuk sepasang diskus dapat ditempatkan dalam aquarium berukuran sekitar 75 x 35 x 35 cm kwalitas yang diperlukan untuk hidup dan berkembang ikan diskus yaitu di air yang jernih, temperatur sekitar 28 - 30 ° C pH (derajat keasaman) 5 - 6 selain itu kandungan Oksigen terlarutnya harus cukup tinggi yaitu lebih besar dari 3 ppm (pxrt per million).
Ikan Diskus sudah dapat dikembangbiakan setelah berumur antara 15 - 20 bulan. Adapun makanan yang umum dengan makan yaitu kutu air, cuk, cacing (makanan buatan) yang ada dipasaran.

Ikan discus sebagai rajanya ikan air tawar menarik banyak akuaris maupun orang awam untuk memeliharanya. Selain bentuk, warna, dan coraknya yang menarik, harganya yang mahalpun menjadi salah satu daya tarik untuk memeliharanya. Namun memelihara terutama untuk memilih calon bibit yang baik tidak semudah membalikkan telapak tangan.
Untuk mendapatkan discus yang baik tentulah harus mendapatkan bibit yang baik. Oleh karena itu seorang hobies terutama pemula harus jeli dalam memilih ikan. Kesulitan terbesar yang dihadapi oleh pemula adalah kurangnya pengetahuan mengenai kualitas discus yang baik. Banyaknya jenis discus, terutama nama-nama yang berlainan untuk satu jenis discus ikut membuat pemula ini semakin bingung.
Berikut tips untuk memilih discus yang baik, diantaranya;
1. Warna kulit yang cerah, tidak berselaput ataupun mengeluarkan lendir yang berlebihan. Warna kulit yang mengkilap/hitam menandakan kondisi discus yang tidak sehat. Garis hitam vertical/stress bar yang sangat menyolok/tegas menandakan discus dalam kondisi stress yang berat. Jumlah garis ini berbeda-beda menurut varian ikan. Biasanya berjumlah antara 7-18 bar. Stress bar ini tidak menentukan sakit tidaknya seekor discus, tetapi sebagai parameter kondisi discus akibat kaget, atau kondisi lingkungan yang tidak cocok bagi discus. Banyak jenis discus yang menunjukkan stress-bar nya dengan jelas.
2. Sisik pada ikan yang bersih dan tidak terkelupas, tidak berbintik putih dan berlendir terlalu banyak. Sirip ikan haruslah terlihat bersih dan Lengkap. Sirip yang sobek, Rusak, berjamur menandakan ikan tidak sehat.
Biasanya pada sirip ikan sering terserang fin rot. Sirip yang tidak cacat dan seimbang akan membuat bentuk discus bulat dan indah dipandang.
3. Warna mata yang bening, tidak berselaput ataupun berbintik putih. Bola mata yang tidak terlalu mencolok keluar seperti ban radial. Mata demikian disebut pop eye yang disebabkan kondisi air yang jelek, dan ikan terjangkit intestinal bakteri. Ukuran mata yang terlalu besar pada ikan yang berukuran kecil menandakan ikan tersebut terhambat pertumbuhannya atau biasa disebut bantet/ kontet. Selain itu mata yang hitam dapat diakibatkan oleh penyakit internal dan terlalu lama terkena kontaminasi obat-obatan dalam jangka lama.
4. Bentuk tubuh ikan discus yang ideal, tidak kurus yang nampak dari ketebalan dahi/ jidat discus. Discus yang tidak cacat fisik, biasanya terlihat dari depan/ muka dimana sisi kiri dan kanan terlihat sama.
Mulut ataupun bagian tubuh lainnya tidak ada yang lebih ke kiri/ ke kanan.
5. Cara bernafas yang berirama teratur, dimana kedua insang membuka dan menutup bersamaan, tanpa ada yang lebih besar membukaya ataupun bernafas hanya dengan satu insang. Biasanya ikan yang bernafas dengan satu insang terjangkit Gill Fluke Dactylogyrus atau kutu insang. Tutup insang rata menutupi insang, tidak pendek dan tidak menganga terbuka. Juga harus diperhatikan nafas yang snagat cepat, yang dapat disebabkan oleh kekurangan oksigen naum dalam jangka panjang akan merusak fungsi insang.
6. Discus yang sehat umumnya tidak takut terhadap manusia yang melihatnya.
Discus yang baik dan sehat biasanya akan segera mendekat dengan cepat, mengira akan diberi makan. Selain itu discus yang sehat umumnya tidak menyendiri, tetapi berbaur.
ANGEL FISH/MANFISH





Mereka ditemukan di alam dengan bar hitam pada tubuh berwarna perak. Beberapa mutasi juga ditemukan di alam di mana ikan ini tanpa bar , yang solid hitam , dan memiliki bentuk renda . Saat ini ada banyak warna dan finage varietas termasuk angelfish Silver , Zebra angelfish , Marbled angelfish , Veiltail angelfish.




" Marmer " angelfish

" Veiltail Emas " angelfish